Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Taiwan mengonfirmasi tiga kasus varian COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Brasil. Semua kedatangan dari Brasil pun akan menjalani karantina terpusat pekan ini di Taiwan.
Dilansir dari Channel News Asia, Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung menyebut ada tiga orang yang terinfeksi COVID-19 bulan lalu. Namun, setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut ternyata karena varian COVID-19 Brasil yang dikenal sebagai P1 Brazil.
Baca Juga
Chen pun menyampaikan, mulai Rabu dini hari, siapa saja yang tiba di Taiwan dari Brasil, atau yang telah berada di Brasil selama 14 hari sebelumnya, wajib untuk dikarantina selama dua pekan di fasilitas terpusat. Pun demikian dengan kedatangan dari Inggris dan Afrika Selatan lantaran adanya varian baru virus Corona yang ditemukan pada negara-negara tersebut.
Advertisement
Sementara, bagi orang-orang yang tiba di Taiwan dan berasal dari luar Brazil, Inggris, dan Afrika Selatan dapat melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Pihak berwenang pun ditugaskan untuk memastikan mereka tidak keluar rumah selama masa karantina.
Upaya pengendalian penyebaran virus yang dilakukan Taiwan terbilang efektif dengan adanya pencegahan dini termasuk menutup sebagian besar perbatasannya.Hanya ada 40 kasus yang kini menjalani perawatan di rumah sakit, seperti yang dilansir dari CNA.
Sementara Brazil telah mencatat angka kematian akibat COVID-19 hampir 246.000 jiwa. Ada lebih dari 10 juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi. Adanya varian virus baru yang ditemukan di Amazon kian mengancam lantaran inokulasi telah dihentikan di banyak kota akibat kurangnya jumlah vaksin.Â
Â
Â
Infografis
Advertisement