Tak Semua Kandungan Susu Baik untuk Tubuh, Kenali Perbedaan A1 dan A2 Beta Casein

Masyarakat mengenal susu sebagai minuman sehat kaya manfaat, tapi tidak semua jenis susu memberikan dampak baik bagi tubuh. Pada dasarnya, susu mengandung tipe protein spesifik yang disebut beta-casein.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Mar 2021, 09:51 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Susu | Pixabay
Ilustrasi Susu | Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat mengenal susu sebagai minuman sehat kaya manfaat, tapi tidak semua jenis susu memberikan dampak baik bagi tubuh. Pada dasarnya, susu mengandung tipe protein spesifik yang disebut beta casein.

Kebanyakan beta casein pada sapi di Eropa berbeda dengan mamalia lain karena adanya sejarah mutasi. Ahli dari Lincoln University, New Zealand, Keith Bernard Woodford, mengatakan mutasi ini belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Namun, mutasi tersebut menyebabkan terciptanya protein A1 beta casein. Padahal, bentuk awal protein dari seluruh mamalia termasuk sapi dan manusia adalah A2 beta casein.

Sayangnya, susu sapi dengan kandungan A1 lebih sulit dicerna ketimbang susu sapi A2. Hal inilah yang menyebabkan mual dan rasa tidak nyaman di perut setelah mengonsumsi susu sapi A1.

“Saya menekankan, beta casein pada mamalia di Asia dan Afrika semuanya adalah A2. Sedang, A1 hanya ditemukan di Eropa,” katanya dalam diskusi daring, Sabtu (27/2/2021).

Ia menambahkan, konsumsi susu sapi A1 dapat menyebabkan gangguan pada tubuh terutama di bagian pencernaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini disebabkan A1 akan pecah dan melepaskan peptida beta casomorphin-7 (BCM-7) dalam pencernaan.

Pelepasan BCM-7 dapat menyebabkan perut terasa sakit dan intoleransi laktosa. Efek seperti ini akan jarang ditemui pada susu sapi A2. Maka dari itu, lanjutnya, susu sapi A2 akan sangat dibutuhkan di Asia karena benua tersebut memiliki angka intoleransi laktosa yang tinggi.

Susu sapi A2 sendiri berasal dari sapi A2 di mana untuk mengetahui jenis sapi tersebut perlu dilakukan tes DNA.

“Kita tidak bisa melihat mana sapi A2, A1, dan A1 A2 dengan mata telanjang. Satu-satunya jalan untuk mengetahuinya adalah dengan tes DNA, tidak ada cara lain.”

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Simak Video Berikut Ini

Dampak Jangka Panjang Konsumsi Susu A1

Keith juga menerangkan bahwa konsumsi susu sapi A1 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

Hal ini berkaitan dengan banyak organ tubuh yang memiliki reseptor yang disebut mu-opioid. Pada reseptor itulah BCM-7 akan terikat.

“Organ yang bisa terdampak adalah jantung, paru-paru, pankreas, ginjal, dan otak.”

BCM-7 dan A1 beta casein adalah faktor risiko pemicu penyakit jantung dan berbagai kondisi pernapasan. Termasuk pula pemicu diabetes tipe 1 dan masalah psikologi atau kondisi kesehatan mental.

Maka dari itu, mengetahui jenis susu sebelum mengonsumsinya akan membuat kondisi tubuh menjadi lebih aman. Dalam hal ini, Keith merekomendasikan untuk beralih pada susu atau produk-produk yang menggunakan susu sapi A2.

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin COVID-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya