Kemenkes: Vaksin COVID-19 Novavax hingga Pfizer Baru Masuk RI pada Semester ke-2 Tahun 2021

Kemenkes mengungkapkan, kebanyakan produsen baru memproduksi vaksin COVID-19 dalam jumlah besar di semester kedua tahun 2021.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 23 Mar 2021, 12:10 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 11:00 WIB
Vaksin COVID-19 tiba di Indonesia
Kontainer-kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Setelah mendarat di Indonesia, 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac akan langsung dikirim ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 dari berbagai produsen, seperti Novavax dan Pfizer, akan banyak masuk ke Indonesia pada semester 2 tahun 2021.

"Jumlah vaksin ini akan banyak sekali pada saat triwulan ketiga. Semester kedua," kata Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dalam Orientasi Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 bagi Pedagang Regional 2.

Dikutip dari siaran kegiatan di Youtube Direktorat Promkes dan PM Kemenkes RI, Selasa (23/7/2021), Nadia mengatakan bahwa rata-rata produsen akan memproduksi vaksin COVID-19 dalam jumlah besar di semester kedua tahun ini.

"Indonesia akan mendapatkan distribusi atau penerimaan vaksin yang sudah kita pesan baik itu Sinovac, AstraZeneca, kemudian Novavax, dan juga kemungkinan Pfizer, ini akan masuk pada semester kedua," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Upaya yang Luar Biasa

Layanan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Cibubur Junction
Petugas medis bersiap memvaksin warga lansia di Cibubur Junction, Jakarta, Senin (22/03/2021). Guna merealisasikan target nasional 1 juta vaksin per hari Lippo Malls mendukung pemerintah melalui Gerakan Bersama Sukseskan Program Vaksinasi Nasional. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Nadia, yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes mengatakan, Indonesia cukup beruntung dapat terlibat dalam COVAX Facility,

"Indonesia termasuk negara yang cepat untuk mengusulkan ikut dalam COVAX Facility ini, dalam rangka kembali mendapatkan akses pemenuhan vaksin," ujarnya.

Menurut Nadia, memenuhi kebutuhan hingga 426 juta dosis vaksin COVID-19 dalam setahun merupakan upaya yang luar biasa.

"Kita tahu kapasitas produksi di dunia untuk memenuhi produksi vaksin ini tentunya jauh lebih kecil dibandingkan kebutuhan. Kurang lebih hanya 50 persen dari kebutuhan yang bisa dipenuhi," katanya.

Sejauh ini, baru ada tiga jenis vaksin COVID-19 yang telah masuk di Indonesia: CoronaVac dari Sinovac, vaksin AstraZeneca dari skema COVAX, serta vaksin COVID-19 Bio Farma dengan bahan baku atau bulk dari Sinovac.

Data Kemenkes per 22 Maret 2021 pukul 20.00, melaporkan 5.732.210 orang yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 2.494.422 orang yang menerima suntikan kedua.

Secara keseluruhan cakupan vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai 14,21 persen untuk dosis pertama dan 6,18 persen untuk dosis kedua.

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya