Mengapa Pria Lebih Agresif Ketimbang Wanita?

Inilah alasan pria lebih agresif ketimbang wanita

oleh Melly Febrida diperbarui 30 Jun 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2021, 21:00 WIB
Mengintip Tempat Latihan Para Binaragawan Kenya
Sejumlah binaragawan mengangkat beban saat berolahraga di gym Kaloleni, di Nairobi, Kenya (9/1). (AFP Photo/Simon Maina)

Liputan6.com, Jakarta - Pria lebih agresif ketimbang wanita? Misalnya saja ketika dihadapkan konflik di sekolah, anak laki-laki cenderung melakukan agresi, melawan secara fisik. Apa yang membuat pria lebih agresif?

Allan dan Barbara Pease dalam bukunya Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps menuliskan bahwa agresif menjadi salah satu sifat pada laki-laki yang tidak dapat dijelaskan dengan pengkondisian sosial.

“Studi dengan olahragawan menunjukkan tingkat testosteron mereka secara signifikan lebih tinggi daripada sebelumnya, menunjukkan dengan rapi bagaimana kompetisi dapat membangun tingkat agresi,” kata Pease.

Sebuah studi di University of Sydney menunjukkan bahwa ketika dihadapkan dengan konflik yang berpotensi agresif seperti perkelahian di halaman sekolah, 74 persen anak laki-laki menggunakan agresif verbal atau fisik untuk memecahkan masalah. Sedangkan 78 persen anak perempuan mencoba untuk menjauh atau menegosiasikan situasi.

Dikutip dari Psychology Today, beberapa teori telah menjelaskan fenomena pria yang agresif. Kebanyakan dari teori-teori psikologi sosial. Salah satu teori paling populer milik psikolog sosial Amerika Leonard Berkowitz.

Menurut Berkowitz, laki-laki dan perempuan dididik secara tradisional untuk menjalankan peran sosial yang berbeda. Berkowitz menggunakan alasan berikut untuk teorinya:

“Pikirkan semua cara di mana masyarakat Barat modern mengajarkan anak-anak bahwa berkelahi lebih cocok untuk pria daripada wanita,” katanya.

 

Simak Video Berikut Ini

Bentuk Agresif Lainnya

Selain itu, orang tua juga membeli mainan senjata untuk anak laki-laki dan boneka untuk anak perempuan. Orang tua lebih mendukung dan mendorong perilaku agresif anak laki-laki, dan bukan anak perempuan.

Dengan cara di atas, Berkowitz menjelaskan bahwa secara langsung dan tidak langsung, anak di bawah umur belajar bahwa laki-laki agresif, dan perempuan tidak.

Namun, teori Berkowitz tentang peran sosial mendapat beberapa kritik.

Dengan demikian, yang paling relevan dalam menjelaskan asal usul perilaku agresif pria adalah pendekatan dari perspektif evolusioner. Dengan demikian, fakta bahwa laki-laki lebih agresif dan lebih kuat dari perempuan dapat dijelaskan melalui kompetisi intraseksual (antara laki-laki).

Pria mewarisi keterampilan ini dari nenek moyang evolusioner. Karena, secara umum, di dunia kehidupan, memperoleh status hierarkis yang lebih tinggi, sumber daya, melindungi keluarga, dan memperoleh keunggulan kompetitif dalam menaklukkan wanita, yang melibatkan meningkatnya kontes fisik dan peningkatan agresivitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya