Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 dapat berubah menjadi endemi, menurut Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang akan mengeluarkan standar tersebut.
"Di mana pun di dunia, pandemi akan dapat berubah menjadi endemi. Kapan waktunya? WHO yang akan mengeluarkan standar tersebut," terang Hasbullah melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (3/9/2021) malam.
Advertisement
Baca Juga
Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate menyampaikan, Pemerintah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi skenario perkembangan pandemi COVID-19 jangka panjang, termasuk potensi menjadi endemi. Oleh karen itu, Pemerintah mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
Masyarakat diminta menggunakan masker dan menyegerakan vaksinasi COVID-19. Upaya ini sebagai salah satu langkah awal menuju tatanan kehidupan baru yang berdampingan dengan COVID-19.
Sejak Maret 2020, WHO telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi akibat tingkat penyebarannya yang eksponensial secara global. Oleh karena itu, COVID-19 tidak dikategorikan sebagai epidemi karena tidak terbatas pada satu wilayah geografis semata.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
COVID-19 Jadi Endemi di Masa Mendatang
WHO juga menyatakan bahwa besar kemungkinan COVID-19 akan diklasifikasikan sebagai endemi di masa mendatang, seperti malaria atau demam berdarah. COVID-19 bisa dikategorikan sebagai endemi apabila terus hadir secara konstan dalam populasi di wilayah geografis tertentu.
Hal tersebut dilihat sesuai tingkat dan pola penularan yang sudah lebih terprediksi. Bukan hanya WHO saja, sejumlah negara juga menyepakati, COVID-19 berpotensi menjadi endemi.
Salah satu negara tetangga adalah Malaysia yang telah mengajak seluruh warganya untuk bersiap dengan kemungkinan hidup bersama COVID-19 sebagai endemi.
Advertisement