Adanya KPCPEN ini, diharapkan persoalan ekonomi akibat pandemi bisa diselesaikan secara beriringan dengan persoalan dampak kesehatan, melalui penanganan kelembagaan yang sama dan terkoordinasi secara maksimal. Melihat sejak merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia pada awal 2020, pemerintah Indonesia kemudian membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang menjalankan tugas sejak Maret hingga Juli 2020. Selama berjalannya gugus tugas tersebut, pemerintah menganggap penanganan COVID-19 belum banyak memprioritaskan pada penanganan pemulihan ekonomi.Â
Ikhtiar Tangani COVID-19 di Bulan Puasa
Pemerintah masih melanjutkan program vaksinasi COVID-19 tahap kedua bagi petugas pelayanan publik dan golongan masyarakat lanjut usia di bulan Ramadan. Ini merupakan kedua kalinya umat Muslim di Indonesia menjalani puasa di masa pandemi.Â
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa.
Tonang Dwi Ardyanto, Ahli Patologi Klinik Universitas Sebelas Maret menyampaikan bahwa vaksinasi merupakan sebuah usaha bersama. "Vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menangani COVID-19," katanya dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu (11/4/2021).
Vaksinasi COVID-19 Tembus 10 Juta Dosis
Dalam kurun waktu sekitar 2,5 bulan, Indonesia berhasil menyuntikkan 10 juta dosis vaksin lewat program Vaksinasi COVID-19. Per Jumat, 26 Maret 2021 vaksinator sudah menyuntikkan lebih dari 10 juta dosis vaksin COVID-19 tahap pertama dan sebagian tahap kedua.
“Saat ini, laju penyuntikan vaksin kita telah mencapai 500.000 suntikan per hari dan kita sudah tembus 10 juta penyuntikan Jumat lalu," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah ksempatan baru-baru ini.
Â
Data terbaru per Selasa, 30 Maret 2021, sudah 7.729.582 orang menerima suntikan dosis pertama dan 3.500.264 orang menerima suntikan dosis kedua.
Dengan capaian lebih dari 10 juta dosis vaksin COVID-19 yang sudah disuntikkan Indonesia masuk dalam posisi empat besar negara di dunia non produsen vaksin yang tertinggi dalam melakukan penyuntikan seperti disampaikan Budi di kesempatan tersebut.
"Kita di bawah Jerman, Turki, dan Brasil dan berhasil melampaui Israel dan Perancis. Ini sebuah kabar gembira."

Berita Terbaru
Manchester United Tempuh Langkah Radikal Demi Amankan 2 Striker
Nasib 157 WNI Terancam Eksekusi Mati di Negeri Orang
Mengenal Bahasa Kreol Tugu, Bahasa Rahasia yang Perlahan Punah
Meaningful Cancer Zodiac Tattoo Ideas: Expressing Your Celestial Side
Bungkam Popsivo Polwan, Putri Jakarta Pertamina Juara Putaran Pertama Final Four PLN Mobile Proliga 2025
Pria di Bandar Lampung Setubuhi Anak 13 Tahun di Samping Istri
Petugas Gagalkan Penyelundupan Ratusan Burung Dilindungi di Pelabuhan Bakauheni
KAI Genjot Sistem Transportasi Berkelanjutan, Begini Strateginya
Kolaborasi Musik dan Komedi, Konser Tawa 2025 Siap Hibur Jakarta
Harun Al Rasyid Jadi Deputi Pengawasan BP Haji, Eks Penyidik KPK Sebut Komitmen Prabowo Cegah Korupsi
Ini Daftar Wilayah yang Bisa Saksikan Bulan Tersenyum, Indonesia Termasuk?
China Luncurkan Jaringan Broadband 10G Pertama, Kecepatan Download Tembus 9.834 Mbps