Liputan6.com, Jakarta - Belakangan sosial media ramai memperbincangkan mengenai series Korea Selatan yang tayang di Netflix, Squid Game. Series sembilan episode terus menyedot perhatian masyarakat dunia dengan tema yang terbilang beda dari kebanyakan drama Korea lainnya.
Selain dibintangi aktor dan aktris papan atas, Squid Game juga memiliki alur cerita yang unik, yang terinspirasi dari sejumlah permainan tradisional Korea Selatan yang kerap kali dimainkan.
Baca Juga
Aneka Permainan Anak Tradisional Korea di Squid Game 2 dan Penjelasannya, Ada yang Mirip dengan di Indonesia
Menyelami Kehidupan Hwang Dong Hyuk Creator Squid Game, Tumbuh di Keluarga Miskin, Kini Punya Pengaruh Besar di Industri Hiburan
Saham Perusahaan Terkait Serial Squid Game Anjlok Usai Debut Musim Baru di Netflix
Squid Game berkisah mengenai permainan 'sadis' dengan taruhan nyawa yang menyediakan hadiah fantastis yaitu 45,6 miliar won. Yang diikuti 456 orang peserta dengan berbagai masalah hidup.
Advertisement
Di tiap permainnya, akan diperlihatkan juga bagaimana persahabatan dan kepercayaan satu sama lain diuji.
Terlepas dari kesadisan alur ceritanya, ternyata permainan yang terdapat dalam Squid Game memiliki makna tersendiri. Permainan tersebut memiliki manfaat holistik untuk melatih kemampuan motorik, sensorik, dan juga interaksi sosial.
Inilah 5 permainan yang ada di 'Squid Game' berserta manfaatnya.
1. Lampu Merah Lampu Hijau
Salah satu permainan utama dalam Squid Game adalah permainan 'Lampu Merah, Lampu Hijau' yang muncul dalam episode satu. Aturan main permainan ini, para peserta tidak boleh bergerak saat boneka besar menoleh ke arahnya.
Dalam permainan aslinya, satu orang bertugas sebagai penjaga, dan bertugas menghukum yang lainnya apabila tidak mematung (berhenti) ketika kalimat 'lampu merah'.
Saat kata 'lampu hijau', peserta lain boleh bergerak mendekati penjaga dan berhenti saat kalimat 'lampu merah' diucap.
Permainan ini dapat membantu melatih tingkat konsentrasi dan kecepatan.
Advertisement
2. Dalgona
Dalam permainan ini, masing-masing pemain diminta untuk memotong pola yang sudah tercetak di atas gulali dengan bantuan satu jarum, yakni segitiga, lingkaran, bintang, dan payung, tanpa merusak bentuk cetakannya.
Walau terdengar sederhana, permainan ini ternyata cukup sulit dilakukan dan membutuhkan ketelitian, kesabaran, juga kreativitas untuk diselesaikan.
3. Tarik Tambang
Permainan yang satu ini mungkin sudah tidaklah asing di kalangan masyarakat Indonesia. Permainan yang mirip dengan permainan tradisional Indonesia yang sering diadakan untuk menyemarakkan hari kemerdekaan.
Bedanya, Squid Game membuat permainan ini skala besar dan sangat mematikan di atas ketinggian.
Setiap tim harus menarik tali bersama anggotanya untuk menyeret tim lawan. Dan, bendera harus melewati garis tengah agar mereka dinyatakan sebagai pemenang.
Permainan ini tidak bisa hanya mengandalkan kekompakan dan kekuatan fisik, tapi juga strategi kelompok agar bisa menyatukan kekuatan fisik para pemain.
Advertisement
4. Kelereng
Berikutnya, ada permainan kelereng.
Dalam drama, peserta yang masih bertahan diharuskan membentuk tim dengan seorang pemain lainnya. Akan tetapi, pasangannya adalah bukan rekan satu timnya. Melainkan musuh mereka.
Masing-masing peserta diberi 10 kelereng dan secara individu harus bergantian dan merebut 10 kelereng milik lawan dengan cara apapun tanpa kekerasan.
Dalam permainan kelereng, kejujuran dan individualitas sangat dipertaruhkan. Permainan ini juga melatih kemampuan motorik dan berifikir pemain, kemampuan sosial, serta kecermatan dan ketelitian.
5. Squid Game
Permainan tradisional Korea Selatan lainnya yang muncul sebagai permainan tersulit adalah Squid Game. Permainan ini tidak berbeda jauh dengan permainan tradisional Indonesia gobak sodor, yang aturan mainnya, pemain bertugas sebagai penyerang dan pertahanan.
Penyerang harus melewati pertahanan untuk kemudian meraih kemenangan besar. Sedangkan pertahanan harus berusaha mengeluarkan penyerang sebelum penyerang benar-benar masuk ke tengah, jika kalah maka mereka dianggap mati dan keluar dari arena untuk berhenti bermain.
Jika dilakukan oleh anak-anak, permainan ini dapat membantu melancarkan proses tumbuh kembangnya. Tulang mereka dapat tumbuh dengan kuat dan padat, sehingga akan menyokong postur tubuhnya menjadi lebih tegap.
Permainan ini juga melatih pemain mengambil keputusan dengan cepat dan berkoordinasi dengan temannya. Keputusan itu diambil saat mereka sedang bergerak serta harus bisa mengatur supaya tidak bisa disentuh oleh lawan.
Â
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement