WHO Ingatkan Soal Distribusi Vaksin COVID-19 yang Adil

Untuk mencapai vaksinasi global COVID-19 pada pertengahan 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan strategi vaksinasi baru pada 7 Oktober 2021.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Okt 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 10:00 WIB
Warga Antre Vaksinasi di Kantor Kecamatan Cinere Depok
Botol vaksin Pfizer terlihat saat kegiatan Gebyar Vaksinasi Covid-19 di Kantor Kecamatan Cinere, Depok, Minggu (26/9/2021). Pemkot Depok menargetkan vaksinasi Covid-19 pada Desember 2021 sekitar 1,6 juta orang atau sebesar 70 persen dari total penduduk Depok. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Untuk mencapai vaksinasi global COVID-19 pada pertengahan 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan strategi vaksinasi baru pada 7 Oktober 2021.

Strategi tersebut menguraikan tindakan prioritas yang diperlukan dari berbagai aktor untuk mencapai target.

Dalam strategi tersebut semua negara harus:

-Menetapkan target dan rencana vaksin COVID-19 nasional yang diperbarui yang menetapkan persyaratan dosis untuk memandu investasi manufaktur dan redistribusi vaksin. Setiap negara juga perlu menetapkan kebutuhan sumber daya keuangan dan program untuk memandu perencanaan internal dan dukungan eksternal.

-Memantau permintaan dan penggunaan vaksin secara hati-hati untuk menyesuaikan layanan dengan cepat dan memastikan kontinuitas pasokan vaksin.

-Berkomitmen pada distribusi vaksin yang adil sesuai dengan pendekatan tiga langkah WHO.

-Merevisi strategi, kebijakan, dan prioritas vaksinasi nasional sesuai kebutuhan untuk memanfaatkan bukti yang muncul guna memaksimalkan dampak dari vaksin yang sudah ada, yang dimodifikasi, dan yang baru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Negara dengan Cakupan Vaksinasi Tinggi

Strategi tersebut juga menguraikan, negara dengan cakupan vaksinasi yang tinggi harus:

-Tukar jadwal pengiriman vaksin, dengan COVAX dan AVA untuk meningkatkan cakupan di negara-negara yang membutuhkan.

-Memenuhi dan mempercepat komitmen pembagian dosis dan donasi vaksin ke COVAX dalam waktu dekat, bagi mereka yang memiliki janji.

-Menetapkan komitmen pembagian dosis baru untuk memfasilitasi kemajuan menuju target cakupan 70 persen di setiap negara.


Bagi Negara Penghasil Vaksin

Startegi itu juga menyebut bahwa negara penghasil vaksin harus:

-Memungkinkan aliran bebas lintas batas vaksin jadi dan bahan mentah.

-Memungkinkan produksi vaksin yang terdiversifikasi, baik secara geografis maupun teknologi, termasuk melalui lisensi non-eksklusif dan transparan serta berbagi pengetahuan untuk memungkinkan transfer teknologi dan peningkatan produksi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, orang-orang di negara miskin terus berisiko, sementara mereka yang di negara kaya dengan tingkat vaksinasi yang tinggi menikmati perlindungan yang jauh lebih besar.

WHO telah menetapkan target untuk memvaksinasi 10 persen dari setiap negara pada akhir September. Namun, pada bulan tersebut 56 negara belum dapat melakukannya, sebagian besar adalah negara-negara di Afrika dan Timur Tengah.

Maka dari itu, strategi baru menguraikan rencana untuk mencapai target WHO untuk memvaksinasi 40 persen dari populasi setiap negara pada akhir tahun ini dan 70 persen pada pertengahan 2022.

“Mencapai target ini akan membutuhkan setidaknya 11 miliar dosis vaksin. Pada akhir September, lebih dari 6 miliar dosis telah diberikan di seluruh dunia,” kata Tedros dalam konferensi pers WHO, Kamis (7/10/2021).

“Dengan produksi vaksin global sekarang hampir 1,5 miliar dosis per bulan, ada pasokan yang cukup untuk mencapai target kami, asalkan ada pemerataan dosis tersebut,” pungkasnya.


Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi COVID-19

Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 3 Tips Atasi Fobia Jarum Suntik Sebelum Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya