Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah epidemiolog memprediksi gelombang ketiga COVID-19 dapat terjadi di akhir 2021 karena berkaitan dengan libur Natal dan tahun baru.
Mengenai hal ini, Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi IDI dr. Mahesa Paranadipa Maikel, MH mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah gelombang ketiga.
“Tentu kita tidak berharap ada gelombang ketiga, tapi ini sebuah langkah upaya karena keilmuan, pakar-pakar epidemiologi masih memprediksi ada gelombang ketiga tentu kita harus melakukan langkah-langkah mitigasi dan antisipasi,” kata Mahesa dalam konferensi pers Tim Mitigasi PB IDI, Selasa (12/10/2021).
Advertisement
Mahesa pun melakukan diskusi dengan perwakilan IDI cabang Kudus, Jawa Tengah Ahmad Syaifuddin untuk mengetahui langkah apa saja yang telah dilakukan. Langkah-langkah ini kemudian dapat diterapkan dalam upaya antisipasi gelombang ketiga.
Baca Juga
Menurut Ahmad, setelah menghadapi varian Delta yang luar biasa, maka IDI cabang Kudus melakukan berbagai introspeksi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembentukan satuan tugas (satgas) vaksinasi.
“IDI Kudus membentuk satgas vaksinasi, di mana kita merekrut 300 anggota kita untuk menjadi vaksinator dan mengadakan pelatihan vaksinatornya,” kata Ahmad dalam acara yang sama.
Sinergi Jadi Kunci
Pembentukan satgas vaksinasi ternyata membuahkan hasil yang baik. Contohnya pada program vaksinasi terakhir, 40 ribu vaksin berhasil disuntikkan dalam kurun waktu 10 hari.
“Kurang lebih, per hari kita bisa (menyuntikkan) 4.000-an vaksin ditambah dengan vaksinasi yang dilakukan oleh dinas kesehatan melalui puskesmas-puskesmasnya. Sehingga kata kuncinya adalah, ketika kita bersinergi maka penanganan wabah jauh lebih cepat dan lebih baik.”
Selama menjalankan tugas, IDI Kudus selalu beriringan dengan pemerintah kabupaten, dinas kesehatan, puskesmas, TNI, dan POLRI, tambahnya.
Advertisement
Upaya IDI Bekasi
Selain Itu, dari IDI Kota Bekasi, dr. Niken menyampaikan upaya dalam menghadapi pandemi COVID-19 untuk kemudian dijadikan strategi antisipasi gelombang ketiga.
“Pelajaran dari gelombang satu dan gelombang dua membuat kami semakin bersinergi. Kami bersinergi dengan pemerintah kota dan ketua satgas penanganan COVID-19 langsung dipegang oleh wali kota.”
Selain itu, anggota IDI Bekasi tersebar di berbagai fasilitas kesehatan yakni di 48 rumah sakit.
“Hampir di 50 rumah sakit yang memberi pelayanan adalah anggota kami, jadi pelayanan kami tersebar.”
IDI Bekasi juga bekerja sama dengan pemerintah kota dan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan capaian vaksinasi di Kota Bekasi tinggi.
Infografis 5 Poin Penting Cegah Penularan COVID-19 pada Anak
Advertisement