Liputan6.com, Jakarta Menilik kasus Omicron di Indonesia mencapai 506 orang (data per Senin, 10 Januari 2022), Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menegaskan, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kenaikan kasus.
"Transmisi lokal (Omicron) yang sekarang sudah terjadi harus dicari dari mana sumber mereka tertular, bukan hanya mereka menularkan ke mana," terang Tjandra Yoga melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com, Rabu (12/1/2022).
"Kalau tahu sumber awalnya, maka bisa dicek kemana saja si sumber awal itu sudah menularkan, dan semuanya diisolasi."
Advertisement
Baca Juga
Tjandra Yoga melanjutkan, banyak kasus varian Omicron terdeteksi tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala/OTG) dan hanya ditemukan saat testing, maka jumlah testing di populasi harus lebih ditingkatkan.
"Supaya kalau ada OTG ditemukan dan diisolasi aagar tidak menularkan ke sekitarnya," lanjutnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Pengawasan Kedatangan Terus Diperketat
Menurut Tjandra Yoga Aditama, pengawasan pelaku perjalanan dari luar negeri juga harus terus ketat. Pemerintah juga sudah mengetatkan skrining dan karantina.
"Upayanya juga melalui mekanisme International Health Regulation (IHR), disampaikan informasi ke negara asal varian Omicron, agar di negara itu juga dilakukan testing dan tracing dari kemungkinan sumber penular di negara itu," ujarnya.
"Apalagi kalau ada Pekerja Migran Indonesia (PMI), maka dicek di sana, apakah sudah ada penularan di antara mereka."
Selain itu, upaya komunikasi risiko yang intensif agar protokol kesehatan dapat dilakukan lebih baik lagi. Bahwa bukan lagi new normal, melainkan sudah menjadi now normal.
"Data harus selalu update (diperbarui), dengan surveilans yang ketat, sehingga dinamika pengambilan keputusan publik dapat berdasar data real time, tepat dan cepat," imbuh Tjandra Yoga, yang saat ini menjabat Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI.
Advertisement