Menkes Budi Tegaskan Vaksin Booster Setengah Dosis Sudah Berbasis Riset

Pemberian vaksin booster setengah dosis berdasarkan hasil riset.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Jan 2022, 19:48 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 19:48 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Trans Studio Mall Makassar pada Selasa, 2 November 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pemberian vaksin booster setengah dosis sudah berdasarkan hasil riset. Hasil penelitian dalam dan luar negeri, setengah dosis vaksin booster punya efektivitas lebih baik.

"Penelitian dalam dan luar negeri, termasuk tim Indonesia menunjukan, vaksin booster setengah dosis, menunjukan level antibodi yang relatif sama atau lebih baik dari vaksin booster dosis penuh," jelas Budi Gunadi saat konferensi pers Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Booster COVID-19, Selasa (11/1/2022).

"Ini juga memberikan dampak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang lebih ringan."

Lebih lanjut, Budi Gunadi mengatakan, program vaksinasi booster yang secara gratis ini ditujukan kepada kelompok lansia dan kelompok rentan atau immunocompromised. Immunocompromised merupakan gangguan masalah sistem kekebalan/imun.

"Saya mengimbau sekali lagi, agar program vaksinasi booster ini diprioritaskan untuk kelompok lansia dan juga kelompok rentan atau immunocompromised,"  terangnya.

"Dengan adanya vaksin booster gratis, kami juga tetap mempertahankan mekanisme Vaksin Gotong Royong yang selama ini berjalan. Dengan kondisi bahwa vaksin ini tetap diterima gratis kepada masyarakat yang disuntik dan jenis vaksinnya tidak sama dengan vaksin program pemerintah."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


3 Kombinasi Vaksin Booster

Jepang Mulai Booster Vaksin Covid-19 di Tengah Kekhawatiran Atas Omicron
Pekerja medis menerima vaksin COVID-19 Pfizer di Fujita Health University Hospital, Toyoake, Rabu (1/12/2021). Jepang mulai memberikan suntikan booster COVID-19 kepada petugas kesehatan di tengah kekhawatiran atas varian omicron yang telah terdeteksi di negara itu. (Mizuki Ikari/Kyodo News via AP)

Budi Gunadi Sadikin menyebut, kombinasi vaksin booster yang diberikan terdiri atas 3 kombinasi. Pertama, penerima Sinovac dosis pertama dan kedua akan berikan vaksin booster setengah dosis Pfizer.

Kedua, penerima Sinovac untuk vaksin dosis pertama dan kedua, akan diberikan vaksin booster setengah dosis AstraZeneca.

"Ketiga atau rejim ketiga, bagi vaksin primernya AstraZeneca, jadi dua kali suntik AstraZeneca, kita akan berikan setengah dosis Moderna," jelas Menkes Budi Gunadi.

Kombinasi booster juga terkait hasil beberapa penelitian dalam dan luar negeri. Bahwa vaksin booster heterolog atau vaksin dengan kombinasi yang berbeda menunjukan, peningkatan antibodi yang relatif sama atau lebih baik dari vaksin booster homolog.


Infografis Yuk Tetap Aman dengan Jaga Jarak Cegah Covid-19

Infografis Yuk Tetap Aman dengan Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Tetap Aman dengan Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya