Muncul Efek Usai Anak Vaksinasi COVID-19, Komnas KIPI: Reaksi itu Wajar

KIPI menjadi salah satu hal yang kerap dikhawatirkan saat anak vaksinasi COVID-19

oleh Diviya Agatha diperbarui 25 Jan 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2022, 14:00 WIB
FOTO: Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Petugas mengecek kesehatan murid sekolah dasar sebelum menerima vaksinasi COVID-19 di SDN 04 Pagi Cilandak Barat, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan mulai memberikan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai anak melakukan vaksinasi COVID-19 mungkin jadi sesuatu yang kerap dikhawatirkan orangtua.

Terkait hal tersebut, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof DR Dr Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.TropPaed mengungkapkan bahwa KIPI merupakan hal yang wajar jika muncul usai vaksinasi.

"Enggak semua orang yang divaksinasi mengalami reaksi. Namun, kalaupun muncul, reaksi itu wajar," ujar pria yang kerap disapa Prof Hinky dalam seminar media bertema IDAI Menjawab Kegalauan Masyarakat tentang Vaksin COVID-19 pada Anak belum lama ini.

Hinky, menjelaskan, reaksi kewajaran tersebut dilihat dari KIPI rate yang sebelumnya sudah dilakukan pengujian pada fase uji klinis. Biasanya pun yang muncul berupa nyeri pada bekas suntikan, demam, atau nyeri kepala.

Terlebih, menurut Hinky, jikapun ada KIPI yang serius, hal tersebut pasti sudah terlihat pada fase uji klinis satu hingga tiga sebelumnya.

"Kalau ada kejadian serius atau penyakit serius setelah imunisasi (vaksinasi), biasanya disebabkan bukan oleh vaksinasi," kata Hinky.


Efek KIPI lebih baik

Dalam kesempatan yang sama, Hinky juga menjelaskan bahwa virus hanya dapat bertahan hidup pada makhluk hidup, yang mana berada di dalam sel manusia.

"Virus itu memang mau bertahan hidup, untuk dapat hidup dia harus berada di makhluk hidup dalam hal ini pada sel. Kalau selnya ada antibodi, si virus itu enggak bisa hidup, enggak bisa mutasi, punah dia," ujar Hinky.

Tak hanya itu, Hinky juga mengakui bahwa meskipun antibodi juga dapat diperoleh melalui sakit atau terinfeksi COVID-19 terlebih dahulu, antibodi yang didapatkan tidaklah sebesar dari vaksinasi.

"Daripada kebal gara-gara sakit, lebih baik kebal karena divaksin kan. Kalau divaksin, kita sudah lihat KIPI-nya. Tapi kalau sakit dulu, kita enggak tahu apa radang paru, sesak, atau masuk ICU dulu," kata Hinky.


Infografis

Infografis 5 Cara Penanganan Dini KIPI pada Anak Pasca-Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Penanganan Dini KIPI pada Anak Pasca-Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya