Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat yang isoman COVID-19 tetapi belum mendapatkan layanan telemedisin gratis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dapat menghubungi WhatsApp Kemenkes RI di nomor 081110500567. Bisa juga melalui surat elektronik atau surel (email) ke sertifikat@pedulilindungi.id dan Call Center di nomor 119 ext. 9.
Dikutip dalam laman Kominfo RI, layanan telemedisin gratis Kemenkes RI dapat diakses bagi masyarakat yang melakukan tes PCR/Antigen di laboratorium yang terafiliasi Kementerian Kesehatan.
Baca Juga
Berusia di atas 18 Tahun dan berdomisili di wilayah Jabodetabek, Karawang, Bandung, Semarang Raya, Surakarta Raya, Kota Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, Kota Denpasar, dan Nusa Dua.
Advertisement
"Setelah minggu kedua Februari layanan ini diperluas hingga kota-kota besar Jawa-Bali, Kemenkes mulai 19 Februari 2022 juga akan memperluas layanan telemedisin ke kota-kota besar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmidizi dikutip pada Minggu, 20 Februari 2022.
"Layanan telemedisin terus ditingkatkan dan diperluas untuk membantu agar masyarakat yang isoman dapat memperoleh fasilitas pengobatan yang memadai, sehingga mereka tidak perlu dirawat di rumah sakit," Nadia menambahkan.
Telemedisin Bagi Isoman COVID-19
Sementara itu bagi pengguna telemedisin yang tidak mendapat WhatsApp dari Kemenkes, bisa mengonfirmasi ke laman isoman.kemkes.go.id/panduan. Masyarakat bisa memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) ke dalam laman tersebut untuk melanjutkan ke tahap pengajuan berikutnya.
Nadia bilang bagi masyarakat yang sudah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara online dan melakukan proses penebusan obat gratis dari Kemenkes, tinggal menunggu paket obat datang ke rumah.
"Kita terus meningkatkan layanan telemedisin agar paket obat yang sampai ke pasien lebih cepat lagi," kata dia.
Advertisement
Penanganan COVID-19 RI
Di sisi lain, penanganan COVID-19 yang didominasi varian Omicron terus ditingkatkan pemerintah di tengah lonjakan kasus.
Kebijakan agar pasien COVID-19 bergejala sedang hingga kritis atau yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit mampu menekan angka pasien COVID-19 yang dirawat.
Hingga Jumat, 18 Februari 2022, pukul 18.00 WIB, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 37 persen dari total kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 nasional. Angka ini naik 1 persen dari Kamis, 17 Februari 2022, sebesar 36 persen.
"Data menunjukkan fasilitas layanan kesehatan nasional kita masih memadai. Angka ini pun masih mengacu pada kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19 yang terpasang saat ini, belum kapasitas maksimal yang dapat ditambah menjadi 150.000 tempat tidur isolasi dan ICU,” kata Nadia.
Selain kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU yang masih memadai, stok obat secara nasional di 34 provinsi masih sangat cukup.
Hingga Kamis stok Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab 400mg/20ml jumlahnya mencapai 82,576,620. Sementara itu, kebutuhan nasional diperkirakan 4.958.599 untuk obat-obatan tersebut.
Reporter: Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com
Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19
Advertisement