Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 gelombang ketiga Omicron sempat mencapai 64 ribu kasus pada 16 Februari 2022. Lalu dalam beberapa hari tersebut berada pada kisaran 60-ribuan kasus dalam sehari. Namun, saat ini kasus konfirmasi terus turun di bawah 60 ribu kasus. Apakah ini berarti puncak kasus gelombang ketiga COVID-19 Omicron sudah terlewati?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi belum bisa mengatakan bahwa Indonesia telah melewati puncak gelombang ketiga COVID-19. Hal ini mengingat prediksi puncak kasus terjadi di minggu keempat Februari.
Baca Juga
"Jadi, kita akan tunggu lebih lanjut ya, prediksi kita minggu keempat," kata Nadia dalam konferensi pers daring pada Selasa, 22 Februari 2022.
Advertisement
Bila melihat data dalam beberapa pekan terakhir memang terjadi penurunan kasus konfirmasi COVID-19 di provinsi yang ada di Pulau Jawa dan Bali. Provinsi-provinsi tersebut sudah melewati puncak kasus gelombang ketiga ini.
"Begitu juga provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa dan Bali sudah terjadi penurunan kasus signifikan," terang Nadia.
Â
Angka Perawatan Pasien COVID-19 di RS Stabil
Nadia juga mengungkapkan bahwa selama gelombang ketiga berlangsung kondisi hospitalisasi harian rumah sakit nasional masih stabil. Hingga Selasa, 22 Februari 2022, bed occupancy ratio (BOR) nasional masih di angka 38 persen, sama seperti posisi hari sebelumnya.
“Meski begitu, semua daerah belum pernah mencapai tingkat perawatan pasien seperti saat puncak Delta tahun 2021," kata Nadia.
Terkait dengan perawatan pasien di rumah sakit, hingga Sabtu, 19 Februari 2022, jumlah kumulatif pasien yang dirawat di masa dominasi varian Omicron sejumlah 123.905 pasien. Dari total pasien yang dirawat, sebagian besar merupakan pasien dengan gejala ringan (39 persen) dan tidak bergejala (32 persen).
Advertisement