Vaksinolog: Vaksinasi Tak Bikin Hasil Tes PCR Positif COVID-19

Vaksinolog Dirga Rambe Sakti mengatakan bahwa dalam situasi di atas bukan karena vaksinasi melainkan orang tersebut memang terpapar COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Feb 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2022, 13:00 WIB
Positif covid-19
Foto: Ilustrasi positif COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Mungkin Anda pernah mendengar cerita atau bahkan pernah mengalami baru saja menjalani vaksinasi lalu selang beberapa hari hasil tes PCR menunjukkan positif COVID-19. Banyak yang menduga-duga hal itu efek vaksin. Faktanya, tidak seperti itu.

Vaksinolog Dirga Rambe Sakti mengatakan bahwa dalam situasi di atas bukan karena vaksinasi melainkan orang tersebut memang terpapar COVID-19.

"Jadi seakan-akan karena vaksin ya. Tidak. Kebetulan saja. Vaksin COVID-19 merek apapun tidak mungkin menyebabkan swab kita positif karena vaksin tidak mengandung virus yang hidup," lanjutnya dalam Virtual Class bersama Liputan6com ditulis Minggu (27/2/2022).

"Semua merek vaksin COVID-19, sebut saja Pfizer, Moderna dan lain-lain itu tidak ada yang mengandung virus yang hidup," kata Dirga.

Bila usai vaksinasi COVID-19 kemudian merasakan batuk, pilek, atau merasa tidak enak badan lalu dua hari kemudian tes PCR dengan hasil positif itu karena memang satu atau dua hari sebelum divaksin sudah terinfeksi virus SARS-CoV-2.

"Jika seperti itu, pasti bukan karena vaksinnya. Kebetulan saja gejalanya muncul usai divaksin," tegas pria yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Manfaat Penting Vaksinasi COVID-19

Vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu upaya untuk menekan keparahan dan kematian bila terpapar virus Corona. Bagi yang sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin COVID-19 perlu mendapatkan suntikan dosis ketiga untuk menambah antibodi.

"Sesudah 3-6 bulan sesudah divaksin dosis lengkap, antibodi mulai turun, ini berarti proteksi mulai turun," kata Dirga.

Maka, guna menaikkan lagi antibodi dilakukan vaksinasi dosis ketiga alias booster. Sehingga bisa melindungi lebih baik, terlebih di tengah gelombang Omicron saat ini.

"Jadi yang tadinya antibodi turun dengan suntikan ketiga langsung naik drastis," katanya.

Sudah ada penelitian mengenai efektivitas suntikan dosis ketiga. Rupanya mereka yang belum dibooster, efektivitas vaksin 40-50 persen tetapai begitu diberikan suntikan dosis ketiga hingga 80 persen.


Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19.

Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Alur Telemedicine dan Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya