3 Daerah Jadi Tujuan Favorit Mudik Lebaran, Protokol Kesehatan Harus Terjaga

Protokol kesehatan harus tetap terjaga selama mudik Lebaran 2022.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Apr 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2022, 12:00 WIB
FOTO: Larangan Mudik Berakhir, Stasiun Senen Ramai Pemudik Susulan
Penumpang kereta api berjalan di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa (18/5/2021). Berakhirnya larangan mudik pada 17 Mei 2021, Stasiun Senen ramai oleh pemudik susulan yang hendak berangkat ke kampung halaman di Jawa Tengah dan Jawa Timur. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengungkapkan, ada tiga daerah di Pulau Jawa yang menjadi tujuan favorit mudik Lebaran. Terlebih pada momen Idulfitri tahun 2022 ini, diperkirakan animo masyarakat untuk mudik akan tinggi.

Hasil survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terbaru, keinginan masyarakat melaksanakan perjalanan libur Lebaran sangat tinggi, yakni mencapai 79,4 juta orang. Peningkatan terjadi karena sudah dua tahun pandemi COVID-19, Pemerintah mengeluarkan aturan pembatasan perjalanan selama libur Lebaran.

“Kami telah mengidentifikasi sejumlah daerah yang menjadi tujuan favorit pemudik, yang mana tertinggi, yaitu ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat,” ungkap Budi Karya saat konferensi pers Penyesuaian Regulasi Perjalanan Aman COVID-19 di Jakarta pada Kamis, 31 Maret 2022 malam.

"Animo yang tinggi ini harus dibarengi dengan kesiapan sarana dan prasarana transportasi, agar aspek keselamatan tetap diutamakan dan protokol kesehatan tetap terjaga."

Saat ini, Kemenhub tengah berkoordinasi intensif dengan stakeholder terkait untuk menyiapkan Surat Edaran Petunjuk Pelaksanaan Teknis di lapangan sebagai rujukan bagi para operator prasarana dan sarana transportasi, baik di moda transportasi darat, laut, udara maupun kereta api di masa mudik Idulfitri 2022.

"Beberapa upaya persiapan mudik, di antaranya, memastikan ketersediaan dan kapasitas transportasi umum di semua moda. Juga penambahan frekuensi dan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi bila diperlukan," jelas Budi Karya.

"Kami juga melakukan ramp check terhadap kelaikan angkutan baik bus, kapal, pesawat, dan kereta api."

Monitoring Prokes di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur

Aktivitas Arus Balik di Terminal Kalideres
Petugas mengarahkan penumpang yang turun dari bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal bus Kalideres, Jakarta Barat, Senin (17/5/2021). Arus balik pemudik mulai terlihat di sejumlah terminal di Jakarta, salah satunya di Terminal Kalideres. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terkait pelaporan protokol kesehatan, Satgas Penanganan COVID-19 terus melakukan pemantauan secara nasional hingga level kecamatan/kelurahan/desa. Pemantauan ini memberikan gambaran seberapa jauh kepatuhan protokol kesehatan masyarakat.

Dalam 7 hari terakhir (21 - 27 Maret 2022), berdasarkan pelaporan Evaluasi Monitoring Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 di 34 provinsi, rata-rata cakupan pelaporan monitoring kepatuhan protokol kesehatan level kelurahan/desa adalah 6,85 persen dengan range 0,00 persen hingga 41,55 persen.

Ada 5 provinsi dengan cakupan kelurahan/desa tertinggi yang melaporkan monitoring kepatuhan protokol kesehatan adalah DI Yogyakarta (41,55 persen), DKI Jakarta (35,21 persen), Bali (19,45 persen), Jawa Timur (15,17 persen), dan Kepulauan Riau (14,18 persen).

Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah kelurahan/desa yang melaporkan monitoring kepatuhan protokol kesehatan tertinggi (1.193 kelurahan/desa), diikuti Aceh (708 kelurahan/desa), Jawa Tengah (705 kelurahan/desa), dan Sumatera Utara (369 kelurahan/desa).

Adapun protokol kesehatan di 3 daerah tujuan favorit mudik Lebaran per 27 Maret 2022, antara lain  cakupan pemantauan kepatuhan protokol kesehatan di Provinsi Jawa Barat baru mencapai 6,10 persen dari seluruh kelurahan/desa yang ada.

Dari kelurahan/desa yang dipantau, 113 (31,74 persen) kelurahan/desa di Jawa Barat memiliki kepatuhan menggunakan masker yang rendah (kurang dari 75 persen), serta 104 (29,21 persen) kelurahan/desa memiliki kepatuhan menjaga jarak yang rendah (kurang dari 75 persen).

Di Jawa Tengah, cakupan pemantauan kepatuhan protokol kesehatan baru mencapai 8,87 persen dari seluruh kelurahan/desa yang ada. Dari kelurahan/desa yang dipantau, 187 (26,30 persen) kelurahan/desa di Jawa Tengah memiliki kepatuhan menggunakan masker yang rendah (kurang dari 75 persen) serta 197 (27,71 persen) kelurahan/desa memiliki kepatuhan menjaga jarak yang rendah (kurang dari 75 persen).

Untuk cakupan pemantauan kepatuhan protokol kesehatan di Provinsi Jawa Timur baru mencapai 15,40 persen dari seluruh kelurahan/desa yang ada. Dari kelurahan/desa yang dipantau, 253 (20,89 persen) kelurahan/desa di Jawa Timur memiliki kepatuhan menggunakan masker yang rendah (kurang dari 75 persen) serta 272 (22,46 persen) kelurahan/desa memiliki kepatuhan menjaga jarak yang rendah (kurang dari 75 persen).

infografis Mitigasi Mudik Lebaran 2022 Dipertanyakan

infografis journal
Infografis Mitigasi Mudik Lebaran 2022 Dipertanyakan. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya