Istri Tessy Meninggal Dunia, Kenali Penyebab Diabetes

Diabetes menjadi penyakit yang diidap istri Tessy sebelum meninggal. Ketahui fakta tentang penyakit ini.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Jun 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2022, 16:00 WIB
[Fimela] Tessy Srimulat
Tessy Srimulat (Youtube/MAIA ALELDUL TV)

Liputan6.com, Jakarta - Istri Tessy, Sri Handayani meninggal dunia pada Selasa, 28 Juni 2022 pada dini hari. Menurut teman Tessy yang juga pelawak, Polo, istri Tessy sudah sakit cukup lama. Sri Handayani sebelum meninggal memiliki riwayat diabetes.

"Memang kalau diabetes atau yang kita kenal kencing manis itu butuh penanganan serius. Mungkin seiring dengan kondisi Mbak Sri dan faktor usia dampaknya luar biasa," kata Polo.

Polo pun menceritakan kondisi terakhir Sri Handayani sebelum mengembuskan napas terakhir. Menurutnya kondisi kesehatan Sri sudah menurun. 

"Kondisi terakhirnya sudah agak lemah, duduk pun sudah di kursi roda," ujar sang komedian mengutip tayangan YouTube Cumicumi.

Sri Handayani adalah satu dari jutaan orang di Indonesia dengan diabetes. Data dari International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetesi sebanyak 10,3 juta jiwa.

Jika tidak ditangani dengan baik, World Health Organization bahkan mengestimasikan angka kejadian diabetes di Indonesia akan melonjak drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030 mengutip laman Kementerian Kesehatan RI.

Diabetes atau diabetes melitus adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Lalu, disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

Sekitar 90 persen kasus diabetes melitus adalah tipe dua yakni akibat gaya hidup.

 

Gejala: Awalnya Tidak ada Gejala

[Bintang] Tessy
Tessy Srimulat beruntung punya istri yang setia seperti Sri Handayani. (Galih W. Satria/Bintang.com)

Diabetes disebut silent disease karena pada awalnya tidak memperlihatkan gejala. Sehingga pasien tidak tahu kalau dirinya mengalami gula darah tinggi.

Hasil survei Kementerian Kesehatan menunjukkan sekitar tiga diantara empat orang penderita diabetes tidak tahu kalau dirinya idap diabetes.

Alhasil, penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi.

Penderita diabetes melitus tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan saraf.

 

Pre-Diabetes

Ilustrasi gula darah
Ilustrasi gula darah (Photo by Photo Mix on Pexels)

Sebelum jatuh menjadi diabetes, seseorang akan mengalami fase pradiabetes. Pada kondisi ini sebenarnya sudah ada tanda-tanda seseorang mengalami diabetes namun sering kali tidak disadari.

Padahal, di tahap ini pasien masih masih bisa disembuhkan, namun karena ketidaktahuan terhadap gejala diabetes, hanya dibiarkan dan akhirnya sulit untuk dikendalikan.

“Prediabetes cikal bakal kencing manis. Kalau didiamkan saja 1/3 akan menjadi kencing manis dalam waktu 5 tahun, 1/3 tetap jadi prediabetes dan 1/3 lagi kembali normal. Prediabetes jadi waktu terbaik untuk mencegahnya jadi diabetes, karena bisa kembali normal,” tutur Tri Juli Edi T, Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).

 

Gaya Hidup Tak Sehat Plus Keturunan

Ilustrasi penyakit diabetes
Ilustrasi penyakit diabetes (Photo by Tumisu on Pixabay)

Diabetes tidak hanya disebabkan pola hidup yang kurang sehat. Diabetes juga bisa terjadi karena keturunan. Artinya setiap orang berpotesi mengalami diabetes manakala diikuti dengan gaya hidup yang buruk seperti kurang aktivitas fisik, kegemukan, hipertensi, merokok, dan diet tidak seimbang.

Maka dari itu, penting menggaungkan pentingnya pola hidup sehat dan deteksi dini terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi terkena diabetes.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya