Liputan6.com, Jakarta - Persiapan pengibaran Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka bukan main-main. Seleksi Paskibraka cukup ketat dan memakan waktu lama.
Para Paskibraka dipilih dari siswa-siswa SMA seluruh Indonesia yang menjalani seleksi dan latihan selama berbulan-bulan sebelum akhirnya dikarantina selama 45 hari menjelang upacara pengibaran bendera di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
Selama karantina pun para Paskibraka tidak santai-santai. Mereka disiplin dalam menjalani latihan yang semakin intensif, demi upacara pengibaran yang sempurna.
Advertisement
Selain baris berbaris dan kedisiplinan, melalui karantina ini para Paskibraka akan mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila. Ini bertujuan untuk mencetak karakter para Paskibraka menjadi pribadi yang menghidupi semangat Pancasila.
Kondisi pandemi COVID-19 pun tidak menghentikan tradisi karantina ini. Bahkan, Panitia Penyelenggara Diklat Paskibraka BPIP semakin waspada dan tetap berkomitmen penuh untuk menjaga kesehatan para Paskibraka.
Setiap ruangan yang digunakan secara konsisten disterilkan dengan desinfektan dan dibersihkan dengan apik sehingga steril dan aman bagi para Paskibraka.
Selain itu demi mengantisipasi penularan Virus Corona penyebab COVID-19, BPIP juga menggandeng klinik pencegahan penyakit, inHarmony Clinic, sebagai klinik Paskibraka Nasional 2022 selama karantina berlangsung.
"Di sini, kami menyediakan layanan swab PCR bagi seluruh Paskibraka dan pihak-pihak lainnya yang terlibat. Kami juga memberikan suplemen kesehatan seperti injeksi vitamin C bagi para Paskibraka," ujar salah satu dokter dari inHarmony Clinic yang bertugas, dr Meta Melvina dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 21 Agustus 2022.
Selanjutnya
Lebih lanjut, Founder inHarmony Clinic, dr Kristoforus Hendra Djaya, menjelaskan, swab PCR dari para Paskibraka langsung dikirimkan untuk dites di laboratorium yang bekerja sama langsung dengan klinik inHarmony, yaitu Laboratorium Khusus BSTI, sehingga hasilnya bisa keluar dengan cepat, sesuai dengan kebutuhan Penyelenggara Diklat.
Selain itu, klinik Paskibraka 2022 juga bertanggung jawab dalam mengobati dan merawat cedera ringan lainnya dan kesehatan para Paskibraka secara keseluruhan.
"Kami bangga bisa ikut berkontribusi pada kegiatan pengibaran bendera tahun 2022," katanya.
Setelah upacara pengibaran dan penurunan bendera berlangsung, para Paskibraka masih akan berada dalam karantina selama kurang lebih 10 hari lagi untuk memastikan kondisi mereka sehat sebelum dipulangkan ke provinsi masing-masing.
Advertisement