Cerita Perokok Ditegur Tetangga Kos, Caranya Manis Sekali

Viral tweet perokok yang menceritakan kisahnya mendapat teguran dengan cara yang sangat manis dari tetangga kosnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 12:00 WIB
Surat Teguran Manis (Foto: Twitter @ayamgota)
Surat Teguran Manis (Foto: Twitter @ayamgota)

Liputan6.com, Jakarta - Viral tweet akun @ayamgota yang menceritakan kisahnya mendapat sebuah surat dan beberapa makanan ringan dari tetangga kos.

Pemilik akun bernama Tiara ini bercerita bahwa dirinya mendapat surat dari tetangga kos. Selain makanan ringan ada juga pesan yang berisi permintaan agar tak merokok di kamar sebab asap membuat tetangga kamarnya itu kesulitan bernapas. 

Dalam tweet-nya Tiara menulis:

"Kamar sebelah kosan gue tiba-tiba ngasih jajanan, pas dicek ternyata ada surat ini di dalem. Begitu baca, gue ngerasa bersalah banget, ternyata walaupun pintu gue tutup baunya tetep nyebar ke kamar sebelah. Jadiin pelajaran, jadi perokok harus aware sama kenyamanan orang sekitar."

Tak hanya itu, Tiara juga memberikan tanggapan positif dan berjanji tak akan merokok di kamar lagi.

Sebab cara menegurnya yang manis, hal ini sontak menjadi sorotan warganet. Mereka turut memberi pujian pada kedua pihak.

"She's so kind," tulis @Eightyeightpm.

"Baik banget kayanya orangnya sampe sekalian kasih jajanan," tulis @academicrant.

 

Bahan Berbahaya dalam Rokok

Ilustrasi bahaya merokok
Ilustrasi bahaya merokok

Merokok berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bahaya rokok tak hanya dirasakan perokok aktif tetapi juga perokok pasif yang berada di sekitar mereka.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi menyebutkan dari hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, ditemukan sekitar 70,2 juta orang dewasa atau 34,5 persen orang Indonesia merokok.

Sementara itu, jumlah perokok pria Indonesia mencapai 65,5 persen. Hal ini berarti sekitar tiga di antara lima pria Indonesia adalah perokok.

Kemenkes juga mencatat 33,3 persen adalah perokok perempuan. Selain itu, jumlah perokok anak-anak Indonesia usia antara 10 sampai 18 tahun juga naik dari 7,2 persen selama 2013 menjadi 9,1 persen di 2018.

Salah satu bahan yang terkandung dalam rokok adalah nikotin. Nikotin adalah bahan kimia berbahaya dan obat yang sangat adiktif. Menurut situs All American Hospice, nikotin termasuk stimulan dan alkaloid parasimpatim yang kuat.

Bahan ini juga mengaktifkan bagian otak untuk merangsang pelepasan dopamin sehingga Anda cenderung merasa lebih bahagia saat merokok. Karena nikotin adalah obat yang membuat candu, Anda mungkin mulai merasa bergantung pada rokok.

Anda mungkin juga merasakan semacam penarikan diri ketika tidak merokok sebab kecanduan nikotin. Nikotin menjadi salah satu alasan mengapa orang mudah kecanduan rokok dan kesulitan berhenti merokok.

Meskipun demikian, nikotin bukan satu-satunya bahan berbahaya dalam rokok. Penting untuk mengetahui apa komponen umum lainnya dalam rokok.

Selain nikotin, Anda juga akan menemukan banyak bahan berbahaya lain dalam rokok: hidrogen sianida, formaldehida, timbal, amonia, arsenik, benzena, karbon monoksida, nitrosamin, naftalena, toluena, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan uranium.

Formaldehida adalah cairan pembalseman yang umumnya digunakan untuk mengawetkan mayat. Naftalena adalah bahan pembuat kapur barus. Toluena dalam ditemukan pada pengencer cat. Semua bahan ini ditemukan dalam asap rokok.

Bahaya Rokok bagi Tubuh

Ilustrasi Penolakan Rokok (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Penolakan Rokok (Liputan6.com/M.Iqbal)

Sangat menakutkan untuk memikirkan bahan-bahan tersebut ada dalam rokok yang dihirup banyak orang. Bahkan, sebenarnya ada lebih dari 7.000 bahan yang ditemukan dalam asap tembakau, dan lebih dari 250 di antaranya berbahaya.

Menurut Cancer.org, setidaknya ada 70 bahan kimia yang ditemukan dalam rokok yang dapat menyebabkann kanker. Namun, masalahnya lebih dari sekadar bahan yang terkandung dalam rokok.

Bahan yang disebut di atas dapat menyebabkan kanker. Meskipun demikian, merokok tak hanya menyebabkan kanker saja.

Ada berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh rokok, misalnya serangan jantung koroner, gangguan pernapasan, bronkitis dan stroke. Rokok juga dapat merusak gigi dan meningkatkan risiko kemandulan baik untuk pria ataupun wanita.

Saat Anda merokok, Anda menarik napas, memungkinkan bahan kimia dalam rokok masuk ke paru-paru Anda. Dari sana, mereka masuk ke aliran darah dan mempengaruhi organ-organ Anda. Bahkan satu batang rokok pun berbahaya.

Selain itu, mulai merokok ketika masih muda dapat menghentikan pertumbuhan dan menyebabkan masalah perkembangan otak.

Merokok mungkin tampak seperti sesuatu yang keren karena Anda melihat orang lain melakukannya. Namun, kenyataannya itu sangat berbahaya bagi kesehatan Anda serta orang di sekitar.

Perokok Pasif

Ilustrasi dilarang merokok
Ilustrasi dilarang merokok. (Photo by JJ Shev on Unsplash)

Anda mungkin pernah mendengar tentang perokok pasif. Orang yang terpapar asap rokok menghadapi bahaya yang sama dengan perokok itu sendiri.

Hanya dengan berada di sekitar orang-orang yang merokok membuat Anda terpapar bahan kimia berbahaya dalam rokok karena Anda menghirup udara yang sama. Udara yang Anda hirup dipenuhi dengan bahan kimia yang dilepaskan ke udara dari orang yang merokok di dekat Anda.

Hal ini menyebabkan risiko terkena penyakit terkait merokok juga akan meningkat. Tak hanya itu, ibu hamil yang terpapar asap rokok akan menularkan bahan kimia berbahaya kepada bayinya.

Jika Anda mengenal seorang perokok, Anda dapat membatasi paparan asap rokok dengan meminta mereka untuk merokok di luar dan tidak berada di dekat Anda saat merokok. 

Bahkan menghirup sedikit asap rokok dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda. Oleh karena itu, jaga diri Anda dengan menjaga jarak dari mereka yang merokok.

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya