Liputan6.com, Jakarta - Hari Parkinson Sedunia diperingati pada tanggal 11 April setiap tahunnya. Penyakit ini dilaporkan pertama kali ditemukan oleh dokter asal Inggris, James Parkinson pada tahun 1817.
Penyakit Parkinson merupakan gangguan gerakan yang memengaruhi sistem saraf karena kurangnya dopamin dalam tubuh, seperti melansir Medical News Today.
Baca Juga
Parkinson’s Foundation melaporkan, lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia mengidap penyakit Parkinson. Parkinson adalah penyakit sel neuron kedua yang paling umum setelah penyakit Alzheimer.
Advertisement
Hari Parkinson Sedunia tahun ini mengusung tema #Take6forPD, yang artinya mengambil waktu 6 (menit) untuk meningkatkan kesadaran sesama tentang penyakit Parkinson (Parkinson’s Disease/PD).
Mengapa 6 Menit?
Studi terbaru dari Parkinson’s Foundation menemukan bahwa setiap enam menit, 1 orang didiagnosis dengan Parkinson di Amerika Serikat.
Oleh sebab itu, masyarakat dunia diajak untuk mengambil waktu enam menit saja untuk membantu meningkatkan wawasan tentang penyakit ini. Bagaimana caranya?
Daftarkan DIri dalam Penelitian Penyakit Parkinson
Saat ini, organisasi nonprofit tersebut sedang membuka pendaftaran untuk penelitian tentang penyakit ini. Penelitian dilakukan dengan meneliti genetik dan dapat dilakukan dari rumah.
Dengan berkontribusi pada penelitian ini, Anda akan:
- Meningkatkan pengelolaan penyakit di masa mendatang
- Mempelajari tentang risiko keluarga terhadap Parkinson
- Membantu para ilmuwan memahami penyakit Parkinson
- Meningkatkan kualitas perawatan dan penelitian Parkinson
- Mempercepat pendaftaran dalam uji klinis, dan
- Membantu dalam mengembangkan perawatan yang lebih baik dan pengobatan yang dipersonalisasi untuk generasi mendatang.
Pelajari tentang Penyakit Parkinson secara Mandiri
Saat ini, sangat mudah bagi kita untuk mencari informasi tentang apa pun, termasuk penyakit Parkinson. Untuk mengedukasi diri, cara yang dapat dipilih adalah mengakses video bincang-bincang tentang penyakit Parkinson di Neuro Talk, yang digagas oleh Parkinson’s Foundation.
Hal ini lantaran menonton video dapat menjadi cara belajar yang tidak membosankan, apalagi jika Anda mudah jenuh saat membaca.
Daftarkan Diri Hadir di Webinar tentang Penyakit Parkinson
Mengikuti webinar tentang Parkinson juga dapat menjadi alternatif lain dalam belajar. Untuk memfasilitasi, Parkinson’s Foundation menggagas webinar Expert Briefing secara berkala.
Webinar ini memberikan akses langsung kepada penjelasan tentang penelitian penyakit Parkinson terbaru dan pembaruan dari para ahli.
Setiap webinar berdurasi satu jam dan menawarkan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang mengelola gejala, perkembangan, perawatan, dan lainnya tentang penyakit Parkinson.
Untuk mendaftar, Anda bisa mengecek laman resmi Parkinson’s Foundation.
Advertisement
Berdonasi untuk Penyakit Parkinson
Berdonasi merupakan cara yang mulia untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini. Situs-situs berdonasi untuk pasien Parkinson tersebar luas di internet. Namun, sebelum berdonasi, pastikan situs donasi yang dipilih sudah terjamin kebenaran dan kejujurannya.
Tak hanya itu, Parkinson’s Foundation juga memfasilitasi sarana berdonasi. Donasi ditujukan untuk program penelitian dan dan pengembangan tentang penyakit Parkinson, yaitu Parkinson’s Virtual Biotech.
Program ini adalah gerakan global yang bertujuan memberikan perawatan baru yang efektif untuk penyakit ini dalam beberapa tahun.
Strategi yang dilakukan program ini adalah dengan mempercepat penelitian inovatif Parkinson. Harapannya, program ini dapat mendorong kemajuan perawatan baru yang lebih baik.
Gejala Awal Penyakit Parkinson
Untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini diperlukan juga pengetahuan tentang gejala awal yang dapat dideteksi.
Beberapa gejala awal penyakit Parkinson, antara lain:
- Perubahan gerakan, seperti tremor
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan yang dapat menyebabkan seseorang menjatuhkan barang atau tubuh terjatuh tiba-tiba
- Hilangnya indera penciuman
- Gaya berjalan berubah, jadi sedikit condong ke depan atau terseok-seok
- Ekspresi wajah sulit berubah karena saraf mengontrol otot wajah
- Tulisan tangan jadi lebih sempit dan lebih kecilKaki tidak bisa berhenti bergerak saat ingin tidur
- Perubahan suasana hati, termasuk depresi
- Kesulitan mengunyah dan menelan, serta
- Demensia, delusi, dan halusinasi yang dapat berkembang seiring waktu.
Advertisement