HPV Berkaitan dengan Lebih dari Satu Jenis Kanker, Ada Apa Saja Ya?

HPV sudah lama dikaitkan sebagai penyebab kanker serviks. Namun sebenarnya, ada berbagai jenis kanker lainnya yang dapat disebabkan oleh HPV.

oleh Diviya Agatha diperbarui 23 Mei 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 19:00 WIB
Kanker
HPV bisa menyebabkan berbagai jenis kanker lainnya. Tak hanya kanker serviks. (Foto: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Human papillomavirus (HPV) sudah lama dikaitkan sebagai penyebab kanker serviks. Hal tersebut tentu tak keliru. Namun sebenarnya, HPV juga dikaitkan dengan berbagai jenis kanker lainnya lho.

Sebuah survei yang dilakukan pada orang Amerika Serikat menemukan bahwa ternyata mayoritas partisipannya tidak tahu jikalau HPV terkait dengan sejumlah jenis kanker lainnya selain kanker serviks.

Survei yang berlangsung antara tahun 2014 dan 2020 itu dipresentasikan dalam acara tahunan American Association of Cancer Research pada akhir April 2023 lalu.

Para peneliti menyebut jikalau infeksi HPV sebenarnya dapat menyebabkan tiga jenis kanker lainnya. Seperti kanker anus, kanker mulut, dan kanker penis.

Serta, meskipun sebagian besar tahu bahwa HPV bisa menyebabkan kanker serviks, kesadarannya menurun sebanyak tujuh persen yakni dari 77 persen menjadi 70 persen selama periode tujuh tahun terakhir.

Tingkat Kesadaran Menurun Bikin Khawatir

Usai penemuan itu, para peneliti mengungkapkan bahwa mereka merasa khawatir. Sebab, tingkat kesadaran yang rendah soal HPV bisa menghambat upaya vaksinasi HPV.

Mengingat sebelum penemuan dari para peneliti, upaya vaksinasi HPV memang sudah tertinggal.

"Vaksin HPV sudah ada sejak lama dan sudah banyak pembicaraan tentangnya," ujar Eric Adjei Boakye, penulis survei sekaligus asisten ilmuwan Department of Public Health Sciences di Henry Ford Health mengutip laman Health, Selasa (23/5/2023).

"Jadi mungkin tidak ada yang menyangka bahwa kesadaran soal HPV akan menurun," sambungnya.

Kemauan Vaksin HPV Bergantung pada Pemahaman

Vaksin HPV demi Cegah Kanker
Kemauan seseorang untuk melakukan vaksin HPV akan bergantung salah satunya pada seberapa besar pemahaman seseorang soal bahaya dari HPV. (pexels/tarawinstead).

Lebih lanjut Eric mengungkapkan bahwa asalan nomor satu orang melakukan vaksin HPV lantaran dokter merekomendasikannya.

"Selain itu, salah satu alasan utama lainnya adalah ketika orang mengetahui manfaatnya. Jadi ketika orang tahu vaksin mencegah kanker, mereka cenderung mendapatkannya," kata Eric.

Sehingga jika orang tidak benar-benar memahami betapa bahayanya HPV dan konsekuensi risiko yang terkait dengannya, seseorang mungkin tidak akan termotivasi untuk memvaksinasi diri sendiri atau anak-anak.

Pendapat selaras diungkapkan asisten profesor ginekologi di Mays Cancer Center di University of Texas Health Science Center, Yasmin Lyons.

Contohnya menurut Yasmin, wanita lebih mungkin melakukan pap smear jika mereka tahu hubungan antara HPV dan kanker serviks. Berbeda jika mereka belum tahu apa manfaatnya.

Meningkatkan Kesadaran Soal Vaksin HPV

Vaksin HPV
Ilustrasi vaksin HPV yang diperuntukkan bagi perempuan demi mencegah kanker serviks. Credit: pexels.com by Gustavo Fring

Eric dan timnya sempat mencari tahu tingkat kesadaran masyarakat soal vaksin HPV masih terbilang rendah. Berdasarkan teorinya, bisa jadi itu dikarenakan orang mungkin berpikir jikalau HPV bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Eric mengungkapkan, penting untuk membagikan informasi tentang kanker yang bisa disebabkan oleh HPV pada masyarakat umum. Dengan begitu, masyarakat bisa punya akses informasi yang baik.

"Perawat sebenarnya telah terbukti menjadi orang terbaik untuk berbicara dengan tentang HPV. Itu bahkan tidak harus membicarakannya secara langsung. Bisa dengan pamflet di ruang tunggu saja atau bisa menambahkan itu ke dalam berkas yang hendak mereka bawa pulang," ujarnya.

Asisten profesor bedah kepala dan leher otolaringologi di Johns Hopkins Medicine Leila Mady menambahkan, ada satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker.

"Memiliki kesadaran bahwa HPV terkait dengan banyak jenis kanker, dan bahwa ada vaksin yang dapat membantu mencegah berkembangnya kanker tersebut, menurut saya adalah alasan terbesar mengapa hal ini sangat penting," kata Mady.

Proses Infeksi HPV Berubah Jadi Kanker

Gerakan Cegah Kanker Serviks
Proses infeksi HPV yang dapat berkembang menjadi kanker. Credit: pexels.com by Anna Tarazevich

Menurut National Cancer Institute, HPV merupakan kumpulan lebih dari 200 virus yang menyebar melalui aktivitas seksual. Sehingga infeksi sangat umum terjadi.

Kebanyakan infeksi HPV pun sebenarnya berisiko rendah dan tubuh manusia bisa melawan virus dengan sendirinya. Namun, tak berlaku bagi semua orang.

Infeksi HPV bisa bertahan dalam tubuh sebagian orang lainnya. Jadi jika Anda memiliki jenis HPV yang parah, bukan tak mungkin virus akan berkembang menjadi kanker.

"HPV mulanya akan menyebabkan perubahan prakanker pada sel, dan kemudian seiring waktu jika sistem kekebalan seseorang tidak dapat membersihkan virus HPV dengan sendirinya, maka akhirnya dapat menyebabkan perubahan menjadi kanker pada sel tersebut," ujar Lyons.

Ulasan dalam laman Centers for Disease Control and Preventions (CDC) AS menambahkan, virus HPV juga bertanggung jawab atas pada setidaknya 37.300 kasus kanker setiap tahunnya.

Infografis Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Muncul? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Berapa Lama Kekebalan Tubuh Muncul? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya