Liputan6.com, Jakarta - Sebagian bayi dapat lahir dengan berbagai kondisi dan kelainan, salah satunya amblyopia atau lazy eye.
Amblyopia adalah berkurangnya penglihatan pada satu mata yang disebabkan oleh perkembangan penglihatan yang tidak normal di awal kehidupan.
Baca Juga
Amblyopia umumnya berkembang sejak lahir hingga usia tujuh tahun. Ini adalah penyebab utama penurunan penglihatan pada anak-anak. Mayoritas amblyopia hanya memengaruhi salah satu mata dan jarang memengaruhi keduanya sekaligus.
Advertisement
Amblyopia adalah penyebab terbesar penurunan ketajaman penglihatan pada anak, sekitar 1-5 persen dari seluruh populasi mengalami ambliopia.
Melansir Mayo Clinic, diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah masalah jangka panjang akibat amblyopia. Mata dengan penglihatan yang lebih buruk biasanya dapat dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau terapi khusus.
Gejala Amblyopia
Tanda dan gejala amblyopia antara lain:
- Mata yang juling ke dalam atau ke luar
- Gerakan mata yang tampak tidak seragam
- Penglihatan yang buruk
- Melihat dengan memiringkan kepala
- Memiliki kelopak mata yang turun
- Hasil tes skrining penglihatan yang tidak normal
- Terkadang amblyopia tidak terlihat jelas tanpa pemeriksaan mata.
“Temui dokter anak Anda jika Anda melihat matanya juling setelah beberapa minggu pertama kehidupannya. Pemeriksaan penglihatan sangat penting terutama jika ada riwayat keluarga dengan mata juling, katarak pada masa kanak-kanak, atau kondisi mata lainnya,” mengutip Mayo Clinic, Selasa (22/8/2023).
Untuk semua anak, pemeriksaan mata lengkap dianjurkan antara usia tiga dan lima tahun.
Penyebab Amblyopia
Dalam banyak kasus, dokter tidak mengetahui apa penyebab kondisi mata malas. Akan tetapi, hal ini bisa berkembang ketika mengalami penglihatan abnormal.
Amblyopia berkembang karena pengalaman visual abnormal di awal kehidupan yang mengubah jalur saraf antara lapisan tipis jaringan (retina) di bagian belakang mata dan otak.
Mata yang lebih lemah menerima lebih sedikit sinyal visual. Akhirnya, kemampuan mata untuk bekerja sama menurun, dan otak menekan atau mengabaikan masukan dari mata yang lebih lemah.
Apa pun yang mengaburkan penglihatan anak atau menyebabkan mata juling dapat pula menyebabkan amblyopia. Penyebab umum dari kondisi ini meliputi:
Ketidakseimbangan Otot (Strabismus Amblyopia)
Penyebab amblyopia yang paling umum adalah ketidakseimbangan pada otot yang memposisikan mata. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan mata juling dan tidak seragam dengan mata satunya.
Mata juling adalah kondisi ketika posisi kedua mata tidak sejajar dan melihat ke arah yang berbeda. Pada kondisi ini, salah satu mata melihat ke depan dan mata yang lain melihat ke atas, bawah, atau samping. Akibatnya, penderita tidak dapat memusatkan pandangan pada satu titik dan sering mengalami penglihatan ganda.
Perbedaan Ketajaman Penglihatan antara Kedua Mata (Amblyopia Refraktif)
Perbedaan yang signifikan antara tingkat ketajaman di setiap mata, seperti karena rabun jauh dan astigmatisme atau silinder yang tidak pernah dikoreksi sebelumnya dapat menyebabkan amblyopia.
). Gangguan ini dapat dideteksi jika melihat anak sering menyipitkan mata atau saat melihat suatu objek, atau perlu mendekat ke layar saat menonton televisi.
Kacamata atau lensa kontak biasanya digunakan untuk memperbaiki masalah refraksi ini. Pada beberapa anak, amblyopia disebabkan oleh kombinasi strabismus (juling) dan masalah refraksi.
Amblyopia Devrivasi
Amblyopia deprivasi adalah bentuk amblyopia yang paling jarang terjadi dan biasanya paling parah. Ini berkembang ketika sumbu penglihatan terhambat.
Berbagai penyebab yang bisa memicu amblyopia ini antara lain ptosis kelopak mata (kelopak mata turun), kekeruhan kornea, katarak, perdarahan vitreus (gel yang mengisi ruang antara lensa mata dan retina di dalam bola mata).
Luka pada kornea atau lapisan transparan di bagian depan mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan memicu mata malas.
Advertisement
Faktor Risiko Amblyopia
Faktor yang terkait dengan peningkatan risiko amblyopia meliputi:
- Lahir prematur
- Ukuran tubuh kecil saat lahir
- Riwayat keluarga dengan kondisi serupa
- Ganggungan perkembangan
- Defisiensi vitamin A
Jika tidak ditangani dengan baik, maka amblyopia atau mata malas dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
Penanganan Amblyopia
Penanganan amblyopia perlu dilakukan sedini mungkin sejak masa kanak-kanak. Di mana hubungan yang rumit antara mata dan otak sedang terbentuk.
Hasil terbaik akan didapat bila pengobatan dimulai sebelum usia tujuh tahun, meskipun separuh anak yang berusia antara tujuh hingga 17 tahun juga tetap bisa merespons pengobatan.
Pilihan pengobatan tergantung pada penyebab amblyopia dan seberapa parah kondisinya. Dokter dapat merekomendasikan penanganan berikut:
Kacamata Korektif
Kacamata atau lensa kontak dapat mengatasi masalah seperti rabun jauh dan silinder yang mengakibatkan mata malas.
Untuk mengatasi amblyopia, jika ada kelainan refraksi, maka anak harus memakai kacamata sepanjang hari (kecuali saat tidur dan mandi). Selain kacamata, terapi tempel juga diperlukan pada mata yang dominan, dan terkadang juga akan diberikan obat tetes mata.
Penutup Mata
Penanganan mata malas dengan penutup mata paling efektif bagi pasien balita. Terapi ini dilakukan dengan memakaikan alat penutup mata ke mata yang normal. Tujuannya adalah untuk memperbaiki penglihatan pada mata yang malas.
Untuk menstimulasi mata yang lebih lemah, anak dapat memakai penutup mata untuk menutupi mata dengan penglihatan yang lebih baik selama dua hingga enam jam atau lebih dalam sehari.
Dalam kasus yang jarang terjadi, penggunaan penutup mata terlalu lama dapat menyebabkan timbulnya amblyopia pada mata yang ditutup.
Filter Bangerter
Filter bangerter adalah filter khusus yang dipasang pada lensa kacamata tepatnya di bagian mata yang lebih kuat.
Filter ini mengaburkan mata yang lebih kuat dan berfungsi untuk menstimulasi mata yang lebih lemah.
Obat Tetes Mata
Obat tetes mata yang disebut atropin (Isopto Atropin) dapat mengaburkan penglihatan sementara pada mata yang lebih kuat.
Biasanya diresepkan untuk digunakan pada akhir pekan atau setiap hari. Penggunaan tetes mata ini mendorong anak untuk menggunakan mata yang lebih lemah. Efek sampingnya termasuk kepekaan terhadap cahaya dan iritasi mata.
Operasi Mata
Anak yang menyandang amblyopia dapat pula memerlukan pembedahan jika ia memiliki kelopak mata turun atau katarak yang menyebabkan amblyopia deprivasi.
“Jika mata anak terus menyilang atau menyimpang dengan kacamata yang sesuai, dokter mungkin merekomendasikan pembedahan untuk meluruskan mata, selain perawatan mata malas lainnya.”
Advertisement