Liputan6.com, Jakarta Jerawat di dahi pria memang tak bisa diremehkan begitu saja. Selain mengganggu penampilan, juga mudah mengundang perhatian dari orang lain. Paling tidak, masalah jerawat di dahi ini bakal bikin orang bertanya, kenapa sampai mengalaminya?
Bukan hanya capai menjawab, hal itu bikin beberapa orang akhirnya merasa minder. Tak jarang jerawat di dahi pria kerap membuat sebagian orang jadi krisis percaya diri. Lantas, apa yang membuat jerawat di dahi pria ini sampai muncul? Ketahui penyebab hingga cara mengatasinya yang benar berikut ini!
Penyebab Jerawat di Dahi Pria
Jerawat di dahi pria bisa disebabkan oleh beberapa hal. Inilah yang bikin penyebab munculnya jerawat di dahi bisa berbeda-beda pada masing-masing orang. Namun, secara umum jerawat di dahi pria bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini!
Produksi Minyak Berlebih
Produksi minyak berlebih oleh kelenjar sebaceous dapat menyebabkan munculnya jerawat di dahi pada pria. Produksi minyak yang berlebihan ini dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan jerawat.
Ketika pori-pori tersumbat, bakteri dapat berkembang biak di dalamnya, menyebabkan peradangan dan pembentukan jerawat. Produksi minyak yang berlebihan dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal, seperti saat masa pubertas, maupun ketika hormon testosteron meningkat. Hormon ini dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk memproduksi lebih banyak minyak.
Kondisi RambutÂ
Ada beberapa alasan kenapa kondisi rambut sampai bisa menyebabkan munculnya jerawat di dahi pada pria. Pertama, rambut yang kotor atau berminyak dapat menyebabkan minyak dan kotoran menempel di dahi. Ketika minyak dan kotoran ini terkena kulit di sekitar dahi, maka hal tersebut dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Produk Rambut yang Digunakan
Jika produk perawatan rambut mengandung minyak, maka minyak tersebut dapat masuk ke kulit di sekitar dahi dan menyumbat pori-pori. Pori-pori yang tersumbat kemudian dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, sehingga dapat menyebabkan peradangan dan jerawat.
Selain itu, beberapa produk perawatan rambut mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Jika kulit di sekitar dahi tidak cocok dengan bahan-bahan tersebut, iritasi dapat terjadi dan memicu munculnya jerawat.
Itulah kenapa penting untuk menggunakan produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit dan menghindari produk yang mengandung bahan iritatif. Jika mengalami jerawat di dahi yang disebabkan oleh produk perawatan rambut yang tidak cocok, sebaiknya hentikan penggunaan produk tersebut. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter kulit agar bisa mendapatkan saran lebih lanjut.
Kebiasaan Menyentuh Wajah
Alasan kenapa kebiasaan menyentuh wajah dapat menyebabkan jerawat di dahi pada pria, karena sebagian besar orang tangannya sering terpapar oleh kuman dan bakteri sepanjang hari. Ketika menyentuh wajah, kuman dan bakteri tersebut dapat ditransfer ke kulit di sekitar dahi. Bakteri ini dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan peradangan serta pembentukan jerawat.
Selain itu, menyentuh wajah juga dapat memperkenalkan minyak dan kotoran dari tangan ke kulit di dahi. Minyak dan kotoran ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Di samping faktor tersebut, kebiasaan menyentuh wajah juga dapat memperburuk jerawat yang sudah ada.
Saat menyentuh jerawat, maka berisiko dapat memperkenalkan bakteri tambahan ke area tersebut, sehingga menyebabkan peradangan dan memperparah kondisi jerawat. Untuk menghindari jerawat di dahi yang disebabkan oleh kebiasaan menyentuh wajah, maka penting untuk menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur.
Hindari menyentuh wajah secara berlebihan, terutama jika tangan belum dicuci. Selain itu, hindari memencet atau menggaruk jerawat di dahi, karena hal ini dapat memperparah peradangan dan meninggalkan bekas jerawat.
Faktor Genetik
Jerawat adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh peradangan pada folikel rambut dan kelenjar minyak di bawah kulit. Faktor genetik dapat mempengaruhi seberapa rentan seseorang terhadap jerawat. Jika ada riwayat keluarga dengan jerawat, kemungkinan seseorang juga akan mengalami jerawat.
Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan jerawat di dahi pada pria. Salah satunya adalah efek samping dari obat-obatan tersebut. Beberapa obat, seperti obat kortikosteroid, obat anti-epilepsi, dan obat anti-tuberkulosis, dapat mempengaruhi produksi minyak oleh kelenjar sebaceous di kulit. Akiabat produksi minyak yang berlebihan, maka dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat muncul.
Selain itu, beberapa obat juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Perubahan hormon dapat memicu produksi minyak berlebihan dan menyebabkan jerawat. Contohnya, penggunaan obat-obatan hormonal seperti pil KB atau obat antiandrogen dapat mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan jerawat.
Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kulit, jika sampai mengalami jerawat di dahi yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu. Dokter dapat mengevaluasi kondisi yang diderita oleh seseorang dan memberikan saran atau pengobatan yang sesuai.
Advertisement
Bahaya Memencet Jerawat di Dahi Pria
Jerawat di dahi pria tidak boleh dipencet sembarangan. Sebab, dampak yang diakibatkan bisa membuat masalah jerawat tersebut menjadi semakin parah. Lebih lanjut, berikut beberapa bahaya memencet jerawat di dahi pria:
Menyebarkan Bakteri dan Kuman
Memencet jerawat di dahi pria dapat menyebarkan bakteri dan kuman ke area sekitar. Bakteri dan kuman ini dapat masuk ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi serta peradangan yang lebih parah. Infeksi ini dapat membuat jerawat semakin meradang dan memperburuk kondisi kulit. Oleh karena itu, sebaiknya hindari kebiasaan memencet jerawat untuk mencegah penyebaran bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan masalah kulit yang lebih serius.
Memindahkan Minyak dan Kotoran ke Jerawat
Memencet jerawat di dahi pria dengan tangan yang tidak steril juga dapat memindahkan minyak dan kotoran ke jerawat. Hal ini dapat memperburuk peradangan dan menyebabkan masalah kulit yang lebih serius. Kotoran pada kulit, termasuk minyak dan sel kulit mati, dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan wajah, serta menghindari kebiasaan memencet jerawat untuk mencegah penyebaran minyak dan kotoran yang dapat memperparah kondisi jerawat.
Merusak Jaringan Sehat di Sekitarnya
Bukan itu saja, memencet jerawat di dahi pria dapat merusak jaringan sehat di sekitarnya karena tekanan yang diberikan saat memencet dapat menyebabkan pecahnya dinding folikel rambut dan merusak jaringan kulit di sekitarnya. Hal ini dapat memperburuk peradangan, meningkatkan risiko infeksi, dan memicu terbentuknya bekas jerawat. Memencet jerawat juga dapat membuat jerawat semakin sulit sembuh dan meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
Menyebabkan Luka yang Lebih Besar
Selain itu, memencet jerawat di dahi pria dapat menyebabkan luka yang lebih besar. Ketika seseorang memencet jerawat, tekanan yang diberikan dapat merusak jaringan kulit di sekitarnya. Hal ini dapat memperburuk peradangan, meningkatkan risiko infeksi, dan memicu terbentuknya bekas luka yang lebih parah. Memencet jerawat juga dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan kotoran ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam, sehingga dapat memperparah kondisi jerawat.
Menimbulkan Bekas Jerawat
Bahaya lainnya adalah memencet jerawat di dahi pria dapat menimbulkan bekas jerawat. Hal ini karena tekanan yang diberikan saat memencet dapat merusak jaringan kulit di sekitarnya. Dampak tersebut dapat menyebabkan peradangan yang lebih parah dan meningkatkan risiko terbentuknya bekas luka. Bekas jerawat dapat berupa noda kemerahan, bopeng, atau bahkan parut permanen.
Nanah dalam Jerawat Batu Dapat Menyebar ke Area Sekitar
Ketika memencet jerawat di dahi pria, tekanan yang diberikan dapat memaksa nanah keluar dari jerawat. Jika nanah tersebut tidak dikeluarkan dengan benar atau jika tidak menjaga kebersihan saat memencet, maka nanah tersebut dapat menyebar ke area kulit di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan infeksi yang lebih luas, sehingga bisa memperburuk kondisi jerawat.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak memencet jerawat di dahi pria, terutama jerawat batu. Sebaiknya, biarkan jerawat tersebut sembuh dengan sendirinya atau konsultasikan dengan dokter kulit untuk pengobatan yang tepat. Jika memiliki jerawat yang mengandung nanah, sebaiknya hindari memencetnya agar tidak menyebabkan penyebaran infeksi dan risiko bekas jerawat yang lebih parah.
Menyebabkan Iritasi dan Peradangan
Tekanan yang diberikan saat memencet jerawat di dahi pria dapat merusak jaringan kulit di sekitarnya juga dapat menyebabkan iritasi dan peradangan. Hal ini dapat memicu reaksi peradangan tubuh sebagai respons terhadap kerusakan yang terjadi. Selain itu, saat memencet jerawat, maka juga dapat memperkenalkan bakteri dan kotoran ke dalam kulit yang sehat, sehingga dapat menyebabkan infeksi dan peradangan lebih lanjut.
Menimbulkan Rasa Sakit dan Nyeri Lebih Parah
Adapun bahaya lainnya yang diakibatkan memencet jerawat di dahi pria adalah menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang lebih parah. Ini karena tekanan yang diberikan saat memencet dapat merusak jaringan kulit di sekitarnya. Hal ini dapat memperburuk peradangan yang sudah ada dan meningkatkan intensitas rasa sakit dan nyeri.
Selain itu, jerawat di dahi juga dapat terasa lebih nyeri karena adanya saraf-saraf sensitif di area tersebut. Ketika jerawat di dahi pecah atau terganggu, saraf-saraf tersebut dapat merespons dengan rasa sakit yang lebih intens.
Cara Mengatasi Jerawat di Dahi Pria
Aada beberapa cara yang dapat diambil untuk mengatasi jerawat di dahi pria dengan lebih tepat. Beberapa cara tersebut, antara lain:
Membersihkan Wajah Secara Teratur
Membersihkan wajah secara teratur dapat membantu menghilangkan kotoran, minyak berlebih, dan bakteri yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat di dahi pria. Gunakan produk pembersih wajah yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit. Pastikan untuk membersihkan wajah setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur.
Pilih Produk Pembersih yang Mengandung Asam Salisilat
Asam salisilat adalah bahan aktif yang efektif dalam mengatasi jerawat di dahi pria karena memiliki sifat eksfoliasi dan antiinflamasi. Asam salisilat dapat membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat, mengurangi peradangan, dan menghilangkan jerawat.
Temukan produk pembersih wajah yang mengandung asam salisilat di pasaran. Pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan dan mengikuti instruksi dengan benar. Gunakan produk pembersih ini secara teratur, biasanya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur.
Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kondisi kulit yang berbeda, jadi hasil dan efektivitas produk dapat bervariasi. Jika jerawat di dahi tidak kunjung membaik atau semakin parah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk penanganan yang lebih spesifik.
Hindari Produk Rambut yang Dapat Menyebabkan Jerawat
Beberapa produk rambut seperti shampo, conditioner, pomade, atau gel dapat menyebabkan timbulnya jerawat di dahi pria. Usahakan untuk tidak mengenai wajah saat menggunakan produk rambut tersebut. Pasalnya, beberapa produk rambut, ada yang mengandung minyak atau bahan-bahan berat, sehingga menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu timbulnya jerawat di dahi. Oleh karena itu, pilihlah produk rambut yang ringan dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar dahi.
Â
Hindari Menyentuh Wajah dengan Tangan Kotor
Seperti dijelaskan sebelumnya, tangan dapat mengandung banyak bakteri dan kotoran yang dapat menginfeksi kulit di dahi. Hindari menyentuh wajah dengan tangan yang kotor untuk mengurangi risiko jerawat.
Selain itu, hindari juga memencet jerawat di dahi pria, karena dapat memperparah iritasi dan peradangan, serta meningkatkan risiko infeksi dan bekas jerawat. Sebaiknya, biarkan jerawat sembuh dengan sendirinya atau konsultasikan dengan dokter kulit jika diperlukan.
Gunakan Obat Jerawat yang Sesuai
Langkah lain yang bisa dicoba untuk mengatasi jerawat di dahi pria adalah menggunakan obat jerawat yang sesuai. Pasalnya, obat jerawat yang tepat dapat membantu mengurangi peradangan, membersihkan pori-pori, dan menghilangkan jerawat. Ada beberapa jenis obat jerawat yang umum digunakan.
Mulai benzoil peroksida. Obat jerawat ini bekerja dengan membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi produksi minyak berlebih di kulit. Kemudian, ada asam salisilat. Obat jerawat ini membantu mengelupas lapisan atas kulit, membersihkan pori-pori, dan mengurangi peradangan. Ada pula sulfur. Obat jerawat ini memiliki sifat antiseptik dan antiinflamasi, membantu mengurangi peradangan dan mengeringkan jerawat.
Pilihlah obat jerawat yang sesuai dengan jenis kulit. Jika memiliki kulit berminyak, obat jerawat dengan kandungan benzoil peroksida atau asam salisilat mungkin lebih cocok. Namun, jika memiliki kulit kering, hindarilah obat jerawat yang mengandung bahan-bahan tersebut karena dapat membuat kulit menjadi lebih kering.
Yang jelas, selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat jerawat dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tertentu.
Perawatan Medis
Ada beberapa perawatan medis untuk mengatasi jerawat di dahi pria yang dapat dilakukan. Mulai dari ekstraksi komedo. Prosedur ini dilakukan oleh dokter kulit untuk mengeluarkan komedo atau jerawat yang terjebak di dalam pori-pori. Ekstraksi komedo dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan isi jerawat secara hati-hati.
Kemudian ada chemical peeling. Perawatan ini melibatkan penggunaan bahan kimia tertentu untuk mengelupas lapisan atas kulit. Chemical peeling dapat membantu mengurangi jerawat di dahi dan meningkatkan tekstur kulit.
Ada pula perawatan media berupa terapi sinar, seperti terapi cahaya biru atau terapi cahaya merah. Terapi sinar dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat. Terapi sinar biasanya dilakukan dalam beberapa sesi.
Lalu, ada suntikan kortikosteroid. Jika jerawat di dahi pria terasa nyeri atau terinfeksi, dokter dapat memberikan suntikan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.
Serta, ada mikrodermabrasi waja. Prosedur ini melibatkan pengelupasan lapisan atas kulit menggunakan alat khusus yang menghasilkan partikel kecil. Mikrodermabrasi dapat membantu menghilangkan jerawat di dahi dan meningkatkan penampilan kulit.
Â
Advertisement