Liputan6.com, Jakarta - Healing, sebutan kekinian untuk berwisata, tampaknya banyak dibutuhkan masyarakat selepas pandemi COVID-19. Terkungkung oleh aturan pembatasan selama pandemi membuat orang ingin merasakan kembali nikmatnya "merasa bebas".
Fenomena rebound travel mewarnai pariwisata di Tanah Air. Terlebih, perkembangan teknologi seperti munculnya online travel yang mengubah perilaku berwisata jadi semakin mudah.
Baca Juga
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI kunjungan wisatawan Indonesia mengalami peningkatan 12,5 persen pada semester pertama 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data tersebut juga menunjukkan peningkatan kunjungan dari wisata asing sebanyak 196,85 persen pada Juli 2023.
Advertisement
Selain itu, target kunjungan wisatawan asing pada 2023 yang semula ditetapkan sebesar 7,4 juuta telah direvisi menjadi 8,5 juta. Angkat tersebut bahkan dinilai berpotensi meningkat hingga mencapai 14 juta pada akhir tahun yang merupakan puncak liburan.
Tak dimungkiri, fenomena wisata pasca pandemi tersebut turut berdampak pada pertumbuhkan ekonomi digital yang berpotensi mendukung pertumbuhan perekonomin nasional. Saat ini penetrasi online travel di Indonesia mencapai 45 persen dan diproyeksikan bsia menyentuh 12 miliar total travel market pada 2025.
Pihak online travel seperti tiket.com pun melihat peningkatan dalam performa bisnis mereka.
"Minat wisata yang terus menguat juga tercermin dalam performa bisnis tiket.com. Pada semester pertama tahun 2023, terjadi peningkatan sebesar 20% dalam jumlah transaksi pengguna dan peningkatan sebesar 40% dalam spending per customer dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022," ungkap Chief Executive Officer tiket.com George Hendrata melalui keterangannya.
Minat Masyarakat Berwisata
Online travel tersebut juga menyediakan berbagai program unggulan sebagai stimulus, membantu masyarakat menikmati liburan yang lebih ekonomis. BCA Travel Fair yang diselenggarakan pada September lalu salah satunya. George mengatakan, pameran perjalanan wisata itu dihadari lebih dari 4.500 pengunjung.
"Penyelenggaraan program ini menunjukkan minat masyarakat untuk berwisata yang begitu besar terutama pada destinasi internasional, yang juga terlihat dari nilai transaksi tiket pesawat, akomodasi hingga aktivitas wisata selama program tersebut berlangsung, di mana Jepang berada di urutan pertama diikuti oleh Singapura, Hong Kong juga Australia.”
Selain itu, program Online Tiket Week (OTW) dari online travel ini yang identik dengan Harga Gledek juga terus menarik minat pelanggan. Dalam gelaran kedua OTW pada tahun ini, tercatat peningkatan pada transaksi pengguna baru dan transaksi per hari dibandingkan pada periode Maret 2023.
Peningkatan ini khususnya terlihat dominan dari sisi transaksi untuk tiket penerbangan juga pemesanan akomodasi. Destinasi yang menjadi favorit adalah Bali dan Medan untuk area domestik, sedangkan internasional didominasi oleh Malaysia, Singapura, Thailand dan Jepang.
Advertisement
Berwisata Jadi Bagian dari Gaya Hidup
Pencapaian tersebut tentunya menunjukan bahwa sektor pariwisata memiliki potensi yang besar dan berkelanjutan. Dengan tingginya antusiasme wisata masyarakat dan perkembangan online travel, tiket.com optimis sektor pariwisata akan terus memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
“Momentum pemulihan sektor pariwisata membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Antusiasme masyarakat begitu besar, terlebih saat ini dengan adanya revenge tourism, sehingga tak dapat dipungkiri bahwa berwisata sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat. Lewat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata, setiap pihak memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan industri pariwisata yang berkelanjutan. Dengan semakin kuatnya industri pariwisata, roda pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan semakin kuat,” tutup George.