Liputan6.com, Jakarta Melihat tingginya wisatawan yang terus berdatangan ke Daerah Istimewa Yogyakarta, Patra Jasa memandang pentingnya dilakukan penambahan ilmu dan kapabilitas para hotelier di daerah Yogyakarta.
Advertisement
Baca Juga
Dalam upaya memastikan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang cepat, Patra Jasa melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yaitu menyediakan pelatihan untuk Hotelier bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Advertisement
Menurut Harian Jogja pada tanggal 28 Agustus 2024, akumulasi pergerakan wisatawan Yogyakarta periode bulan Januari-Juli 2024 mencapai 6.352.184 wisatawan. Terdiri dari wisatawan Nusantara sebanyak 6.188.338 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 163.846 orang. Tercermin dalam data tersebut bahwa semakin banyak peluang kerja dan usaha bagi masyarakat di bidang pariwisata.
Berkomitmen untuk memajukan sektor pariwisata di Yogyakarta, Patra Jasa melalui Patra Malioboro Hotel, melangsungkan program TJSL yang berfokus pada program pendidikan di bidang perhotelan.
Bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan dan Sertifikasi (LPS) Putri Kedathon, kegiatan ini mengundang peserta didik dari 4 (empat) sekolah perhotelan dengan total penerima manfaat sebanyak 90 siswa.
Selama dua hari, peserta pelatihan mendapat pengetahuan dasar dan praktik mengenai industri hospitality. Hari pertama para peserta diajarkan materi terkait housekeeping dan dilanjutkan dengan praktik langsung sehubungan bed-arrangement dari room-setting serta room-cleaning di kamar Patra Malioboro Hotel.
Hari kedua dilanjutkan dengan pembahasan terkait food&beverage (F&B) dan bagaimana menjaga kebersihan di lingkungan dapur serta dilanjutkan dengan praktik persiapan memasak steak mulai dari persiapan bahan hingga cara plating dipandu oleh Chef Patra Malioboro Hotel.
Tingkatkan Pariwisata di Yogyakarta
"Kami berterimakasih kepada Patra Jasa karena telah memprioritaskan program TJSL dalam meningkatkan pariwisata di Yogyakarta. Kami harap program ini dapat terus dilaksanakan serta dapat dijadikan sebagai rolemodel untuk Perusahaan Perhotelan lainnya sehingga kedepannya siswa memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia perhotelan," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko.
Pjs Manager External Relation & CSR Febriyani Tri Elvandhari mengatakan Program TJSL yang kami lakukan kali ini berfokus pada peningkatan kapabilitas dari para peserta, sehingga perlu dilakukan pembaharuan ilmu serta praktik langsung, agar dapat terserap dengan baik.
"Selain itu, siswa diharapkan semakin matang dan percaya diri dalam kualitas layanan yang akan mereka berikan setelah menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari program yang disampaikan oleh pengajar tersertifikasi," tutur dia.
Patra Jasa berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah setempat dalam upaya meningkatkan pendidikan serta memberikan dukungan penuh bagi pariwisata khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Advertisement
110,6 Juta Orang Bakal Bergerak saat Natal dan Tahun Baru, Tanggal Ini Jadi Puncak Mudik
Sebelumnya, hasil survei potensi pergerakan masyarakat pada saat masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Nataru 2024/2025 yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK), Jumat (22/11/2024).
"Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah inilah yang kami antisipasi,” ujar Menhub.
Prediksi puncak arus pergi pertama akan terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024. Sedangkan prediksi puncak arus pergi kedua terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024. Adapun prediksi puncak arus balik akan terjadi pada Rabu dan Kamis, 1-2 Januari 2025.
Pada kesempatan yang sama, Menko PMK Pratikno menyebutkan, Rapat Koordinasi yang dilakukan untuk memastikan pergerakan masyarakat selama Nataru 2024/2025 berlangsung aman, nyaman, dan lancar. Menurut dia, ada banyak hal yang harus diantisipasi sampai level yang sangat detail.
"Tantangan pertama adalah kita memasuki musim hujan. Kemudian juga ada potensi bencana hidrometeorologi. Sehingga, hujan berlebih dan lain-lain itu juga harus kita antisipasi," tutur Pratikno.
Libur Nataru, Jalan Tol Yogyakarta-Solo Tembus Sampai Prambanan
Sebelumnya, dalam rangka memastikan kesiapan jalur fungsional guna mendukung arus lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan kunjungan kerja ke proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo-YIA Kulonprogo, khususnya pada Segmen Klaten-Prambanan, Sabtu (16/11).
Kunjungan ini juga dihadiri oleh jajaran tinggi Kementerian PU, termasuk Dirjen Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Triono Junoasmono, dan Kepala BPJT Miftachul Munir, serta Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Rudy Hardiansyah.
Fokus kunjungan adalah mengevaluasi progres konstruksi, kesiapan infrastruktur pendukung, serta kelayakan jalur fungsional untuk digunakan selama periode libur Nataru.
Progres Pembangunan Segmen Klaten-Prambanan
Menurut Direktur Utama PT JMJ, Rudy Hardiansyah, konstruksi Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km telah mencapai lebih dari 90% dan dijadwalkan selesai dalam waktu dekat.
Jalan tol ini akan melengkapi Segmen Kartasura-Klaten (22,3 km) yang telah beroperasi sejak September 2024. Dengan demikian, total panjang jalan tol yang siap digunakan pada libur Nataru 2024 mencapai 30,9 km.
Advertisement