Liputan6.com, Jakarta - Sejak beberapa dekade terakhir Thailand dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Asia Tenggara. Semakin menguatkan posisinya sebagai tujuan wisata, kali ini negeri Gajah Putih itu menawarkan program baru yang memanjakan turis asing, khususnya bagi mereka yang ingin belajar dan berlatih Muay Thai dengan memperpanjang visa hingga 90 hari.
Umumnya, orang asing yang bermaksud belajar Muay Thai di Thailand diizinkan tinggal selama 60 hari dengan visa turis. Kini mereka bisa tinggal 30 hari lebih lama dengan visa khusus seperti diumumkan pada 12 Januari 2024 lalu.
Baca Juga
Lalu, apa itu Muay Thai?
Advertisement
Muay Thai telah menjadi bagian dari sejarah dan warisan Thailand selama ratusan tahun, seperti kebanyakan tradisi dari zaman kuno. Ada banyak versi sejarah Muay Thai yang berbeda, namun semua sumber sepakat bahwa Muay Thai adalah metode pertahanan diri utama dan paling efektif yang digunakan oleh pejuang Thailand di medan konflik dan perang yang terjadi berkali-kali sepanjang sejarah negara yang sekarang dikenal sebagai Thailand.
Seperti dilansir laman International Federation of Muaythai Associations, pada masa itu, sebuah manual peperangan bernama “Chupasart” telah ditulis. Panduan ini menekankan penggunaan bela diri dari setiap bagian tubuh. Filosofi yang mendasari panduan ini menyiratkan bahwa pertempuran lebih dari sekedar penggunaan senjata, namun yang terpenting, harus melibatkan komitmen total dari pikiran, tubuh dan jiwa.
Latihan Muay Thai pertama yang diketahui sebagai “olahraga”, menjauhi situasi panas dan kekacauan medan perang terjadi pada masa pemerintahan Raja Prachao Sua (1697-1709 M). Karena kecintaannya yang besar pada seni pertarungan, dia sering bertarung dengan menyamar di perlombaan desa setempat, sering kali sang raja mengalahkan juara lokal.
Nai Khanom Dtom dan Muay Thai
Ketika negara dalam keadaan damai, untuk menyibukkan tentara, dia sering memerintahkan mereka untuk berlatih Muay Thai. Dari sinilah kompetisi yang diselenggarakan secara longgar mulai bermunculan di seluruh negeri.
Pada tahun 1774, Nai Khanom Dtom yang legendaris membuat Muay Thai terkenal karena pertarungannya melawan sekelompok orang Burma saat dia menjadi tawanan perang di Burma. Dia ditangkap ketika orang Burma menggeledah dan membakar ibu kota kuno Thailand, Ayuddhaya.
Ia secara legendaris mengalahkan sepuluh petinju terbaik Burma. Tanpa jeda, ia menghadapi mereka satu per satu melalui serangkaian pukulan. Ia mengilustrasikan salah satu elemen yang paling disukai dalam Muay Thai, yaitu keinginan gigih untuk menang demi kehormatan dan kesediaan untuk menghadapi segala rintangan. Hal ini dapat diringkas sebagai berikut: “Tidak ada yang dapat melawan Anda kecuali diri Anda sendiri”.
Advertisement
Keterampilan Bertarung Jarak Dekat
Bagi militer Thailand, Muay Thai selalu berguna untuk keterampilan bertarung jarak dekat, seni bela diri di medan perang. Ketika seorang tentara Thailand bertarung satu lawan satu, dia menggunakan Muay Thai. Demikian pula setiap orang Thailand, pria atau wanita. Menontonnya, mempelajarinya, dan menirunya adalah bagian dari masa kecil di Thailand. Muay Thai segera menjadi olahraga hiburan favorit bagi orang-orang dari semua lapisan masyarakat, dengan kamp pelatihan didirikan di seluruh negeri.
Pada awal tahun 1930-an, Muay Thai secara resmi dikodifikasikan, dengan dibuatnya peraturan dan regulasi serta memperkenalkannya pada dunia olahraga. Ini menjadikan Muaythai sebagai olahraga internasional pada awal abad ke-20 dan olahraga ring yang aman. Kontes putaran diperkenalkan bersama dengan delapan divisi berdasarkan tinju internasional. Sarung tinju aturan Queensbury menggantikan tali pengikat di tangan para petarung.
Dengan sejarah yang panjang selama berabad-abad, Muay Thai telah mengalami kemajuan dan kini diakui di banyak negara di seluruh dunia, menciptakan era baru sejarah dunia yang membanggakan. Dalam beberapa tahun terakhir, Muay Thai, baik amatir maupun profesional, telah menyebar ke seluruh dunia seperti api dan berkembang menjadi olahraga ring utama – sebuah seni pertarungan yang tiada tandingannya dalam hal pertarungan tanpa senjata dan daya tarik penonton, serta menjadi bentuk pertahanan diri dan sebuah program kebugaran.