Liputan6.com, Jakarta - Herpes Zoster yang juga dikenal dengan nama cacar api adalah penyakit umum yang dapat menyerang individu yang sebelumnya pernah menderita cacar air.
Penasihat Satuan Tugas (Satgas) vaksin Dewasa PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FINASIM mengatakan Herpes Zoster adalah virus yang sama dengan virus cacar air virus varicella zoster (VZV)Â yang terpapar dan masuk ke tubuh, meskipun bisa ditenangkan oleh kekebalan tubuh, dia tetap ada dan bersembunyi di ujung-ujung saraf.
Baca Juga
"Herpes Zoster atau cacar api itu penyakit yang disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar air yaitu varicella zoster yang meskipun sudah tenang tapi tetap ada dalam tubuh kita, karena masalah umur atau kekebalan tubuh menurun maka dia menjadi aktif kembali, atau kita sebut reaktivasi," kata Samsuridjal.
Advertisement
Hal ini disampaikannya dalam acara Edukasi Penyakit Herpes Zoster dan Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 bersama PAPDI yang diselenggarakan di rumah PAPDI pada Rabu, 24 Juli 2024.
Herpes Zoster, yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster dapat terjadi lebih umum, Samsuridjal mengatakan lebih dari 90% orang dewasa memiliki virus varicella zoster yang berdiam di ujung-ujung sistem saraf, yang menunggu untuk tereaktivasi kembali.
Samsuridjal menambahkan ada dua keadaan yang membuat virus varicella zoster yang ada di dalam tubuh bisa menjadi aktif kembali.
"Keadaan yang pertama umur, diatas 45 tahun berisiko, yang kedua adalah kekebalan tubuh menurun karena penyakit, misalnya diabetes, penyakit jantung kronik, atau karena minum obat dan sebagainya," ujarnya.
Herpes Zoster biasanya tidak sembuh dengan sendirinya tanpa intervensi medis, namun tidak dikenal sebagai penyakit yang mematikan.
Gejala Herpes Zoster
Samsuridjal mengatakan berbeda dengan cacar air yang ruam nya terjadi di seluruh tubuh, Herpes Zoster hanya ruam di daerah persarafan tertentu.
"Bedanya dengan cacar air yang ruam nya ada di seluruh tubuh, cacar api ruam nya hanya di daerah persarafan tertentu. Misalnya yang paling sering di dada atau di perut, tapi yang memprihatinkan kalau kebetulan persarafannya dekat mata, matanya bisa kena," ujarnya.
Biasanya ruam yang muncul di daerah persarafannya itu hanya saraf sebelah saja misalnya hanya di kanan atau di kiri, kecuali kalau Herpes Zoster nya amat berat dan kekebalan tubuhnya amat menurun, Samsuridjal mengatakan ini bisa terjadi kiri dan kanan.
Lebih lanjut, Samsuridjal menyebutkan Herpes Zoster menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, dan umumnya akan hilang sekitar enam minggu.
"Rasanya bisa seperti di strum listrik, atau rasa terbakar, atau di tusuk-tusuk paku, dan itu akan hilang bisanya sekitar enam minggu," katanya.
Namun, Samsuridjal menambahkan ada sekitar 25 hingga 30 persen orang dengan Herpes Zoster ini yang nyeri nya tidak hilang-hilang.
Advertisement
Herpes Zoster Disebabkan oleh Apa?
Samsuridjal menjelaskan penyebab Herpes Zoster adalah virus yang sama dengan virus cacar air varicella zoster yang terpapar dan masuk ke tubuh, meskipun bisa ditenangkan oleh kekebalan tubuh, dia tetap ada dan bersembunyi di ujung-ujung saraf.
"Virus cacar air varicella yang sudah tenang, dia tetap ada di tubuh kita, bersembunyi di ujung-ujung saraf," jelasnya.
Terdapat dua keadaan yang bisa membuat virus tersebut menjadi aktif. Keadaan yang pertama umur, jadi diatas 45 tahun berisiko, yang kedua adalah kekebalan menurun karena penyakit, misalnya diabetes, penyakit jantung kronik, penyakit paru kronik, atau kekebalan tubuh menurun karena minum obat dan sebagainya.Â
"Cacar api itu adalah virus cacar air atau varicella yang sudah tenang dalam tubuh kita, dan karena masalah umur atau kekebalan tubuh menurun maka dia menjadi aktif, atau kita sebut reaktivasi."
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Herpes Zoster?
Dalam upaya pencegahan penyakit Herpes Zoster, Samsuridjal menyebutkan tentu harus menerapkan hidup sehat, makanan bergizi, olahraga, tidur cukup, dan salah satu yang paling penting adalah dengan vaksin.
"Jadi memang belakangan ini masyarakat ada yang masih beranggapan vaksin itu manfaatnya hanya pada anak, tapi seiring dengan perkembangan penyakit, orang dewasa juga penting mendapatkan vaksin," ujarnya.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, menekankan ada dua kelompok yang berisiko terkena Herpes Zoster yang direkomendasikan untuk diberikan vaksin.
"Ada dua kelompok yang berisiko, yaitu kelompok usia lanjut yang daya tahan tubuhnya secara alami menurun, dan kelompok usia dewasa lainya yang bukan usia lanjut yang mempunyai komorbid atau kondisi dimana daya tahan tubuhnya turun, sehingga dua kelompok ini akan mempunyai risiko untuk terinfeksi Herpes Zoster berikut komplikasinya."
Â
Advertisement