Mantan CEO YouTube Susan Wojcicki Meninggal Dunia: 2 Tahun Berjuang Lawan Kanker Paru-Paru

Diketahui Susan Wojcicki telah berjuang melawan kanker paru-paru yang diidapnya selama 2 tahun.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 10 Agu 2024, 16:07 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2024, 16:07 WIB
Mantan CEO Youtube Susan Wojcicki meninggal dunia. Credit: Facebook/Dennis Troper
Mantan CEO Youtube Susan Wojcicki meninggal dunia. Credit: Facebook/Dennis Troper

Liputan6.com, Jakarta - Susan Wojcicki yang pernah menjabat sebagai CEO YouTube selama sembilan tahun hingga 2023 meninggal dunia pada usia 56 tahun.

Kabar duka tersebut dibagikan oleh sang suami, Dennis Troper pada sebuah unggahan Facebook, Jumat, 9 Agustus 2024.

Diketahui Susan Wojcicki telah berjuang melawan kanker paru-paru yang diidapnya selama 2 tahun.

"Dengan kesedihan mendalam, saya menyampaikan kabar meninggalnya Susan Wojcicki. Istri tercinta saya selama 26 tahun dan ibu dari kelima anak kami pergi meninggalkan kami hari ini setelah dua tahun hidup dengan kanker paru non-sel kecil," tulis Dennis Tropper pada unggahannya, dilansir Variety.

Tropper melanjutkan bahwa baginya Susan Wojcicki tak hanya sekadar pasangan hidup melainkan juga sahabat yang dikaguminya.

"Susan bukan hanya sahabat dan pasangan saya dalam hidup, melainkan juga sosok yang berpikiran cemerlang, seorang ibu yang penyayang, dan seorang sahabat yang disayangi banyak orang. Pengaruhhnya pada keluarga kami dan dunia sanga besar," lanjut Tropper.

Dengan kabar Susan Wojcicki meninggal dunia, Dennis Tropper pun mengaku kehilangan perempuan yang juga pernah berkarier di Google itu. 

"Kami berduka, tapi juga mensyukuri waktu yang kami habiskan bersamanya."

Perjuangan Wojcicki untuk tetap berkarya meski tengah mengidap kanker paru juga dibagikan Chief Executive Google Sundar Pichai.

"Selama dua tahun terakhir, meski tengah menghadapi kesulitan pribadi yang besar, Susan mengabdikan dirinya untuk membuat dunia yang lebih baik lewat filantropinya, termasuk mendukung riset untuk penyakit yang akhirnya merenggut nyawanya," tulis Pichai dalam sebuahh unggahan blog.

 

Mengenai Kanker Paru Non-Sel Kecil

Mengutip laman Cleveland Clinic, kanker paru non-sel kecil merupakan jenis kanker paru yang paling umum. Sel kanker pada penyakit ini berasal dari jaringan paru.

Kanker paru non-sel kecil (NSCLC) terjadi ketika sel-sel abnormal terbentuk dan berkembang biak di jaringan paru-paru. NSCLC adalah salah satu dari dua jenis utama kanker paru-paru . Jenis lainnya adalah kanker paru sel kecil .

Pertumbuhan kanker paru non-sel kecil lebih lambat dibandingkan kanker paru sel kecil, tetapi seringkali jenis ini menyebar ke bagian tubuh lain ketika didiagnosis. Oleh karena itu, deteksi dan pengobatan dini sangat penting.

 

Apa Penyebab dan Gejala Kanker Paru Non-Sel Kecil?

Hingga kini para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan NSCLC, tetapi mereka telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko. Misalnya, perokok atau memiliki riwayat merokok.

Faktor risiko kanker paru non-sel kecil lainnya meliputi:

  • Paparan asbes
  • Paparan debu logam dan mineral
  • Radon, gas radioaktif yang terjadi secara alami
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Polusi udara
  • Fibrosis paru-paru
  • HIV/AIDS
  • Terapi radiasi pada payudara atau dada.

Adapun gejala yang paling umum dari kanker paru non-sel kecil meliputi sesak napas dan batuk yang tidak kunjung sembuh.

Gejala lainnya dapat meliputi:

  • Nyeri dada atau rasa tidak nyaman
  • Batuk yang tidak kunjung hilang atau makin parah seiring berjalannya waktu
  • Kesulitan bernapas
  • Mengi
  • Batuk berdarah
  • Suara serak
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan tanpa alasan jelas
  • Kelelahan Kesulitan menelan
  • Pembengkakan pada wajah atau pembuluh darah di leher

Namun terkadang kanker paru tidak menimbulkan gejala apa pun dan baru ditemukan selama pemeriksaan rontgen atau pemeriksaan rutin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya