Kanker Serviks, Musuh Utama Wanita Indonesia yang Bisa Dicegah dengan Vaksinasi

Pentingnya Vaksinasi HPV, Cara Efektif Mencegah Kanker Serviks dan Penyakit Lainnya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Agu 2024, 17:25 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 15:13 WIB
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc, Menjelaskan tentang Kanker Serviks, Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc, Menjelaskan tentang Kanker Serviks, Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc, menjelaskan alasan kanker serviks sering disebut sebagai 'musuh wanita'. Dia, menyatakan,"Mungkin jawabannya sederhana, apakah ada yang ingin berteman dengan kanker serviks? Karena tidak ada yang mau berteman dengan kanker serviks, maka otomatis kanker serviks menjadi musuh bagi wanita Indonesia."

Saat membahas kanker serviks, kita sering menganggap bahwa penyakit ini hanya menyerang perempuan. "Namun, ini adalah salah satu paradigma yang mungkin kurang tepat," ujar Ivan dalam diskusi media 'Tenang untuk Menang: Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim' pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Apa Penyebab Utama dari Kanker Serviks?

Memang benar bahwa serviks hanya dimiliki oleh perempuan, sedangkan laki-laki tidak memiliki serviks. "Namun, penyebab kanker serviks adalah virus, dan virus ini tidak memandang jenis kelamin. Baik laki-laki maupun perempuan dapat terinfeksi virus HPV (Human Papillomavirus)," ujarnya.

Sebagai virus, tentu kita perlu mencari cara untuk mengatasinya. Untuk kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV, kita bisa menggunakan vaksinasi sebagai upaya pencegahan.

"Virus HPV ini dapat menyerang baik laki-laki maupun perempuan. Pada laki-laki, gejalanya bukan kanker serviks, tapi bisa berupa kanker penis atau kanker di ujung kemaluan laki-laki. Virus ini juga dapat menyerang daerah anus dan tenggorokan, terutama pada orang yang sering melakukan oral seks," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Upaya Pencegahan Kanker Serviks?

Ivan melanjutkan bahwa upaya pencegahan kanker serviks di Indonesia dilakukan melalui program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), yang merupakan program vaksinasi nasional dengan fokus utama pada perempuan.

"Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang memberikan beban morbiditas dan mortalitas tinggi pada perempuan. Banyak perempuan yang meninggal atau terkena kanker ini. Kanker serviks selalu berada di peringkat dua atau tiga sebagai penyebab kanker yang fatal pada perempuan," katanya.

Berbeda dengan kanker lainnya, seperti kanker payudara yang sering kali tidak bisa dicegah karena faktor genetik, kanker serviks adalah satu-satunya jenis kanker yang dapat dicegah melalui vaksinasi.

"Jika kita bicara tentang kanker serviks, sering kali penyakit ini baru terdiagnosis pada tahap lanjut, ketika gejala sudah parah. Padahal, kita memiliki cara pencegahan yang sederhana, yaitu vaksinasi," tambah Ivan.

 


Apa Ciri Ciri Wanita Terkena Kanker Serviks?

Sayangnya, banyak kasus kanker serviks baru terdeteksi pada stadium lanjut, ketika gejala mulai muncul, seperti perdarahan saat berhubungan suami istri, keputihan yang berlebihan dan berbau busuk, atau nyeri saat buang air kecil.

"Gejala-gejala ini biasanya muncul pada stadium akhir, di mana kanker sudah tidak bisa diobati dengan operasi dan harus diatasi dengan kemoterapi atau radiasi," kata Ivander.

Karena kita tidak pernah tahu kapan mulai terkenanya, pencegahan dengan cara vaksinasi adalah langkah terbaik. "Sebelum terkena kanker, kita sudah kasih obatnya dulu, kita kasih vaksinasinya dulu," kata Ivan.

Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa efektivitas kanker serviks mendekati 100 persen. "Jadi, bagi yang sudah divaksin, biasanya akan terproteksi dengan sangat baik," pungkas Ivan.


Virus HPV Bisa Tertular Lewat Apa?

Virus HPV bisa ditularkan bukan hanya melalui kontak seksual, tapi juga melalui kontak non-seksual. Meskipun begitu, sebagian besar kasus kanker serviks memang disebabkan oleh kontak seksual genital dengan genital, bisa juga dengan antar genital dengan anus atau anogenital, bisa juga melalui urogenital atau dari oral seks.

"Metode kontak seksual ini adalah yang paling sering menyebabkan penularan," kata Ivan. "Namun, jangan salah, kontak kulit yang erat dan lama, bahkan kulit yang saling bergesekan, juga bisa menjadi media penularan virus HPV."

Meskipun penularan melalui kontak genital tetap menjadi yang paling umum, penting untuk memahami bahwa virus HPV juga bisa menyebar melalui cara lain.


Siapa Saja yang Bisa Terkena HPV?

Tanpa disadari, delapan dari 10 orang, baik perempuan maupun laki-laki, akan terinfeksi HPV sepanjang hidup mereka. Di Indonesia, setiap jam, dua perempuan meninggal akibat kanker serviks.

Menurut Ivan, setiap hari ada 50 perempuan yang meninggal karena kanker serviks, dengan 88 kasus baru terdeteksi setiap harinya. Indonesia pun menempati posisi pertama dengan jumlah kasus kanker serviks terbanyak di Asia Tenggara.

Ivan mengingatkan bahwa kesadaran tentang bahaya kanker serviks sering kali muncul setelah kasus besar, seperti yang dialami almarhumah Julia Perez (Jupe).

Ketika itu, banyak perempuan muda yang segera memutuskan untuk divaksin karena takut terinfeksi. Namun sayangnya, orang Indonesia cenderung cepat lupa. Setelah situasi mereda, banyak yang kembali lalai dan mengabaikan pentingnya vaksinasi sebagai pencegahan kanker serviks.

Ivan juga menekankan bahwa jika kita tidak segera melakukan vaksinasi terhadap anak-anak dan cucu-cucu kita, angka kematian akibat kanker serviks bisa meningkat dalam 10 hingga 15 tahun ke depan, bahkan bisa mencapai 3 hingga 4 perempuan setiap dua jam.

 


Apakah Infeksi HPV Bisa Terjadi pada Usia Remaja?

Menurut Ivan, infeksi virus HPV dapat mulai terjadi pada usia yang sangat muda, bahkan sekitar 15 tahun. Seringkali, orang tua tidak mengetahui kapan anak mereka mulai aktif secara seksual.

"Saya harus bilang bahwa sebagian besar orang tua tidak akan pernah tahu kapan anaknya mulai aktif secara seksual. Setiap orang tua cenderung berpikir positif tentang anaknya 'Oh anak saya baik-baik saja', 'Anak saya selalu pulang ke rumah kok habis sekolah', 'Anak saya cukup religius kok'," katanya. Padahal, banyak aktivitas seksual yang terjadi tanpa sepengetahuan orang tua.

Virus HPV dapat menyebar sejak usia muda dan baru muncul sebagai kanker serviks ketika seseorang berumur 30-40 tahun. Inilah alasan vaksinasi sebaiknya dimulai sejak usia dini, untuk mencegah infeksi di masa depan.

Selain menginfeksi serviks, HPV juga bisa menyebabkan kanker di organ lain, seperti anus, vagina, atau bibir kemaluan. Penting untuk diingat bahwa HPV adalah virus yang bisa dicegah dan dihentikan penyebarannya dengan vaksinasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya