Segera Periksa Bila Rasakan Benjolan di Payudara, Dokter Jelaskan Langkah Pemeriksaannya

Jangan takut untuk memeriksakan diri bila ada benjolan di payudara. Makin cepat diperiksakan makin baik. Begini langkah pemeriksaan bila muncul keluhan benjola di area tersebut.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Okt 2024, 13:21 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2024, 12:00 WIB
[Fimela] Kanker payudara
Ilustrasi di bulan kesadaran kanker payudara, dokter mengingatkan bila temukan benjolan atau gejala lain yang tidak biasa di area tersebut untuk diperiksakan. | unsplash.com

Liputan6.com, Jakarta Banyak perempuan yang takut untuk memeriksakan payudara padahal merasakan ada benjolan di area tersebut. Padahal belum tentu lho benjolan tersebut adalah kanker payudara maka dari itu penting untuk segera memeriksakan ke dokter.

"Belum tentu benjolan itu tumor, bisa juga infeksi atau kista. Jadi segera temui dokter untuk pemeriksaan lanjutan," kata dokter spesialis bedah onkologi Diani Kartini dalam wawancara daring eksklusif di Bulan Kesadaran Kanker Payudara bersama RS Pondok Indah pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Selain benjolan, Diani menerangkan bahwa ada tanda-tanda lain yang juga perlu diperiksakan ke dokter seperti kulit payudara seperti kulit jeruk, puting ketarik ke dalam padahal biasanya keluar, lalu muncul cairan keluar dari puting padahal sedang tidak menyusui.

Perubahan tersebut diketahui karena tiap bulan melakukan SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri.

Pemeriksaan ke dokter bertujuan untuk mengetahui penyebab dari tanda-tanda itu muncul.

Untuk memberi gambaran, Diani menerangkan langkah pemeriksaan bila pasien mengeluhkan gejala di atas sebagai berikut:

1. Dokter menanyakan kondisi pasien

Pertama-tama dokter akan menanyakan ke pasien mengenai keluhan yang dirasakan. Seperti "Sejak kapan benjolan itu muncul?", "Ada nyeri atau tidak?", "Di keluarga ada riwayat kanker payudara atau tidak?".

 

2. Pemeriksaan fisik

Dokter akan memeriksa fisik pasien salah satunya dengan meraba benjolan tersebut menggunakan tangan. Dokter yang kompeten dan berpengalaman bisa merasakan perbedaan benjolan tumor jinak atau ganas atau infeksi.

"Dokter yang berpengalaman tahu benjolan yang dirasakan pasien itu tumor jinak atau tumor ganas atau suatu infeksi. Sehingga dokter bisa mendapatkan gambaran untuk pemeriksaan selanjutnya," terang Diani.

3. Pemeriksaan Penunjang

Lalu, ada pemeriksaan penunjang, seperti USG payudara, mamografi atau MRI payudara sesuai dengan indikasi serta usia pasien.

Kemudian sesudah didapatkan hasilnya maka dokter akan memberikan keterangan terkait benjolan maupun keluhan di sekitar payudara tadi.

Kanker Payudara, Pria Juga Bisa Kena

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel ganas tumbuh di dalam jaringan payudara. Sel-sel ini dapat membentuk tumor yang bisa teraba pada pemeriksaan fisik atau terdeteksi melalui pemeriksaan medis.

Kanker payudara lebih umum terjadi pada wanita, tetapi juga dapat terjadi pada pria dalam jumlah yang sangat sedikit.

"Bisa juga pada laki-laki, tapi persentasenya kecil. Di bawah lima persen," tutur wanita yang mendapatkan subspesialisasi Bedah Onkologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Mengenai gejala, Diani mengatakan sama seperti wanita. Di mana bisa saja ada benjolan hingga perubahan pada puting.

"Untuk memastikan perlu ada pemeriksaan lanjutan seperti USG, mamografi, biopsi untuk memastikan diagnosis pada laki-laki tersebut," katanya.

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya