Kuliner Korea dan Jepang Autentik Kini Hadir dengan Jaminan Halal

Banyak restoran di Indonesia, termasuk yang menawarkan cita rasa internasional, seperti masakan Korea dan Jepang, kini berusaha memenuhi standar halal.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 05 Nov 2024, 20:42 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2024, 20:15 WIB
Masakan Jepang
Sukiyaki Set dengan standarisasi halal. (Fot: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, industri kuliner di Indonesia semakin memperhatikan kehalalan produk. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen untuk makanan yang aman, berkualitas, dan terjamin halal. Sertifikasi halal tak sekadar memberikan jaminan bahwa bahan dan proses pengolahan menu yang disajikan sesuai syariat, namun juga mencerminkan komitmen restoran dalam menyuguhkan hidangan yang inklusif dan dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat, tanpa keraguan akan kehalalan.

Banyak restoran di Indonesia, termasuk yang menawarkan cita rasa internasional, seperti masakan Korea dan Jepang, kini berusaha memenuhi standar halal. Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya mereka menarik lebih banyak pelanggan dan membangun kepercayaan di kalangan masyarakat Muslim, yang merupakan mayoritas di Indonesia.

Tak dimungkiri bahwa masakan Jepang dan Korea sejak beberapa waktu terakhir begitu diminati masyarakat Indonesia. Namun, jika merujuk pada resep autentiknya, beberapa bahan maupun proses memasaknya kerap kali tidak memenuhi syariat.

Penyelia Halal PT. Creative Food Ronald menjelaskan, makanan dan minuman halal masuk dalam hukum Islam yang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi,. Ini mencakup larangan mengonsumsi daging babi dan alkohol, serta syarat daging yang disembelih sesuai dengan standar halal.

"Mengingat pentingnya makanan halal bagi mayoritas orang Indonesia, restoran Jepang menawarkan hidangan bersertifikat halal untuk melayani pelanggan Muslim," imbuhnya.

Masakan Jepang autentik umumnya menggunakan bahan-bahan non-halal, seperti daging babi atau bumbu yang difermentasi sehingga mengandung alkohol. Guna memenuhi standarisasi halal, restoran Jepang di Indonesia mengubah beberapa bahan yang tak sesuai syariat serta mengupayakan proses memasak sesuai standarisasi halal.

"Kondisi tersebut memastikan bahwa semua bahan makanan yang digunakan adalah halal dan diolah dengan cara yang sesuai," jelasnya.

Restoran Jepang dan Korea Kantongi Sertifikasi Halal

Restoran Halal
Ojju dan Isshin menjadi restoran Korea dan Jepang yang telah mengantungi sertifikasi halal. (Foto: Istimewa)

Ojju dan Isshin menjadi restoran Korea dan Jepang yang telah mengantungi sertifikasi halal. Sejak didirikan pada 2006, Ojju telah menjadi destinasi favorit keluarga dan pecinta kuliner Korea di Indonesia. Sertifikasi halal ini menjadi wujud komitmen restoran tersebut dalam menyediakan hidangan yang aman dan sesuai standar syariat, baik dari segi bahan maupun proses pengolahannya.

Direktur Isshin dan Ojju, Guntur Sutanto, menyatakan bangga atas pencapaian ini. “Sertifikasi ini menegaskan kualitas dan keamanan proses yang kami jalankan sehingga pelanggan dapat menikmati hidangan kami dengan tenang,” ujarnya. Melalui sertifikasi ini, kami ingin memberikan pengalaman bersantap yang lebih nyaman, memastikan kualitas makanan sesuai dengan standar halal yang dapat dinikmati oleh semua kalangan," ujarnya, Selasa (5/11).

 

Sertifikasi Halal Bukti Inklusivitas dan Kuliner Berkualitas

Sementara Isshin yang menghadirkan cita rasa Jepang autentik juga telah memiliki sertifikasi halal sebagai bukti komitmennya terhadap inklusivitas dan kualitas kuliner. Restoran ini menyuguhkan beragam menu khas Jepang, seperti Sukiyaki Set, Sukiyaki Don, dan Japanese Nabe Set, yang diolah dari bahan terbaik sesuai standar halal.

Sukiyaki adalah hidangan populer Jepang yang biasanya dibuat dengan irisan daging sapi, sayuran, tahu dan mie yang dimasak dalam kaldu kedelai dengan rasa manis dan gurih.

"Di Isshin, mereka memastikan bahwa sukiyaki yang disajikan menggunakan daging sapi bersertifikat halal. Bahkan, kaldu yang digunakan tidak mengandung alkohol atau bahan non-halal," kata Ronald, Penyelia Halal PT. Creative Food, saat menjawab pertanyaan Chatnews.id, Selasa (5/11).

Sebagai bagian dari GF Culinary Group, kedua restoran ini senantiasa mengutamakan kualitas dan autentisitas rasa, menjadikan hidangan mereka bukan hanya lezat, namun juga aman dan terjamin kehalalannya.

“Kami sangat gembira bisa menawarkan menu bersertifikasi halal yang tidak hanya menghargai preferensi pelanggan kami tetapi juga meningkatkan pengalaman bersantap mereka dengan rasa tenang,” ungkap Guntur Sutanto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya