Liputan6.com, Jakarta Malam takbiran menjelang Idul Adha adalah waktu yang sakral dan penuh makna bagi umat Islam. Takbir menggema di mana-mana sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT, menandai datangnya hari besar yang penuh keberkahan. Di tengah suasana religius tersebut, muncul berbagai pertanyaan terkait aktivitas yang dilakukan di malam hari, termasuk dalam ranah hubungan suami istri.
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah, “Apakah boleh berhubungan suami istri di malam takbiran Idul Adha?” Pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Mengingat malam tersebut adalah waktu yang sangat dihormati dalam Islam, banyak pasangan muslim ingin memastikan aktivitas mereka tidak melanggar syariat.
Advertisement
Baca Juga
Dalam tulisan ini, kita akan membahas secara mendalam hukum berhubungan suami istri di malam takbiran, khususnya menjelang Idul Adha. Penjelasan akan dikaji dari perspektif fikih dan pendapat para ulama, agar tidak terjadi keraguan dalam menjalankan kehidupan rumah tangga yang tetap berada dalam koridor syariat.
Advertisement
Menyikapi Malam Takbiran sebagai Waktu yang Diberkahi
Malam takbiran menjelang Idul Adha adalah malam yang penuh dengan keutamaan. Dalam banyak riwayat, malam-malam hari raya disebut sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengisinya dengan ibadah.
Namun, tidak ada dalil yang secara tegas mengharamkan aktivitas duniawi seperti hubungan suami istri selama malam tersebut. Islam adalah agama yang realistis dan tidak memberatkan umatnya. Maka penting untuk membedakan antara hal yang dianjurkan (sunah) dan yang dilarang (haram).
Dengan demikian, meskipun malam takbiran sangat dianjurkan diisi dengan ibadah, hubungan suami istri tetap diperbolehkan selama tidak melalaikan kewajiban lain seperti salat dan tidak sampai mengabaikan nilai spiritual malam itu.
Advertisement
Pendapat Ulama Terkait Hubungan Suami Istri di Malam Hari Raya
Tidak ada dalil eksplisit yang melarang berhubungan suami istri pada malam hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Aktivitas tersebut termasuk dalam hak suami istri yang bersifat mubah (boleh), selama dilakukan dengan cara yang sesuai ajaran Islam.
Situs NU Online Jawa Barat menegaskan bahwa berhubungan suami istri pada malam Idul Fitri atau Idul Adha hukumnya boleh, karena tidak ada larangan syar'i mengenai hal tersebut. Bahkan, jika dilakukan dengan niat menjaga keharmonisan rumah tangga, bisa menjadi bentuk ibadah tersendiri.
Namun, para ulama juga mengingatkan agar malam tersebut tidak hanya diisi dengan kesenangan duniawi semata. Dianjurkan untuk tetap melantunkan takbir, memperbanyak doa, dan merenungkan makna pengorbanan serta kepatuhan kepada Allah sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim.
Menjaga Keseimbangan Antara Ibadah dan Hubungan Suami Istri
Dalam Islam, tidak ada pertentangan antara ibadah spiritual dan kebutuhan biologis, selama keduanya dijalankan secara proporsional. Malam Idul Adha tetap menjadi waktu yang istimewa, namun tidak menjadikannya malam yang “dilarang total” untuk aktivitas suami istri.
Yang penting diperhatikan adalah niat dan tata cara. Jika hubungan dilakukan dengan penuh kasih sayang, saling menghormati, dan tidak melalaikan ibadah lainnya, maka aktivitas tersebut tetap dalam koridor syariat. Bahkan, hubungan yang harmonis dalam rumah tangga adalah bagian dari sunnah Nabi.
Sebagai umat Muslim, penting untuk mengedepankan niat baik dan tidak terjebak dalam rasa bersalah yang tidak berdasar. Mengisi malam takbiran dengan keseimbangan antara ibadah dan perhatian kepada pasangan adalah bentuk penerapan nilai Islam yang utuh.
Advertisement
Etika dan Adab Menjalani Malam Hari Raya
Meskipun berhubungan suami istri dibolehkan, etika Islam tetap mengajarkan untuk memperhatikan waktu, suasana, dan prioritas ibadah. Jika malam tersebut dipenuhi dengan takbir bersama keluarga atau lingkungan, alangkah baiknya untuk mengikutinya terlebih dahulu.
Menjalankan salat Isya berjamaah, memperbanyak zikir, dan menyimak takbiran akan menambah kekhusyukan menyambut Idul Adha. Setelah itu, tidak mengapa jika suami istri menjalankan hubungan selama tidak mengganggu suasana ibadah dan tetap menjaga kesucian malam tersebut.
Dengan menjaga adab, setiap aktivitas yang dilakukan akan lebih bermakna. Hubungan rumah tangga pun tidak hanya harmonis secara jasmani, tetapi juga diridhai secara spiritual. Inilah yang menjadi ciri khas rumah tangga Islami: seimbang, harmonis, dan bernilai ibadah.
Pertanyaan Seputar Hukum Berhubungan di Malam Takbiran
1. Apakah berhubungan suami istri di malam takbiran itu haram?
Tidak, berhubungan suami istri di malam takbiran tidak haram, namun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukumnya.
2. Apa yang sebaiknya dilakukan di malam takbiran?
Lebih baik memperbanyak ibadah, doa, dan dzikir di malam takbiran, meskipun berhubungan suami istri diperbolehkan.
3. Apakah ada kondisi tertentu yang membuat hubungan suami istri menjadi haram?
Ya, seperti saat istri dalam keadaan haid atau nifas, atau pasangan sedang dalam ihram.
4. Bagaimana jika saya dan pasangan ingin beribadah dan berhubungan di malam takbiran?
Anda bisa melakukannya, asalkan tetap mengutamakan ibadah dan tidak mengesampingkan doa serta dzikir.
Advertisement
