Kapan Anak Perlu Cek Kondisi Kesehatan Telinga? Dokter Ungkap Sejak Bayi Baru Lahir

Fungsi telinga untuk mendengar perlu diperiksa sejak bayi baru lahir. Bila ada gangguan bisa dilakukan intervensi sesegera mungkin.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Jan 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2025, 14:00 WIB
tips menyusui bayi baru lahir
ilustrasi pentingnya skrining pendengaran atau telinga pada bayi baru lahir ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan telinga sering kali luput dari perhatian orangtua, padahal pemeriksaan sejak dini dapat mencegah masalah serius di kemudian hari. Menurut pakar, pemeriksaan telinga pada anak sebaiknya dilakukan usai bayi baru lahir.

"Mulai dari lahir, usia dua hari sudah bisa dilakukan pemeriksaan skrining pendengaran," kata dokter Harim Priyono, SpTHT-KL (K) dari Jakarta Ear and Hearing Center - RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. 

Harim mengatakan pada saat bayi lahir, perlu dilakukan pemeriksaan fungsi dari sensor suara atau rumah siput atau koklea menggunakan alat bernama Otot Accoustic Emission (OAE). Alat tersebut ditempelkan ke liang telinga bayi untuk mengetahui fungsi pendengaran bayi.

Orangtua tidak perlu khawatir karena sangat aman, tidak menyakiti, serta singkat untuk mengetahui hasilnya. Lewat pemeriksaan tersebut, bisa diketahui ada atau tidaknya masalah pendengaran pada anak.

Bila ada gangguan pendengaran maka bisa dilakukan intervensi sedini mungkin sehingga anak bisa mendengar dan akan membantunya dalam berkomunikasi.

Selain skrining kemampuan mendengar, dokter THT juga akan memeriksa kondisi liang telinga bayi baru lahir.

"Bilamana ada akotoran, dokter THT bisa melakukan pembersihan liang telinga," kata Harim menjawab pertanyaan Health Liputan6.com ditulis Senin, 13 Januari 2025.

Sesudah itu, pemeriksaan telinga bisa dilakukan enam bulan selanjutnya, saran Harim.

 

Skrining Telinga pada Bayi Baru Lahir Masih Jarang Dilakukan di Indonesia

Dokter Harim Priyono, SpTHT-KL (K) dari Jakarta Ear and Hearing Center - RS Mitra Keluarga Kelapa Gading tentang skrining pendengaran bayi baru lahir.
Dokter Harim Priyono, SpTHT-KL (K) dari Jakarta Ear and Hearing Center - RS Mitra Keluarga Kelapa Gading tentang skrining pendengaran bayi baru lahir.... Selengkapnya

Harim mengatakan bahwa skrining kesehatan telinga terutama untuk mengetahui fungsi pendengaran pada bayi baru lahir masih jarang dilakukan.

"Sangat tidak (biasa)," katanya.

Masih banyak masyarakat yang menganggap manfaat skrining. Lalu, masih banyak yang menganggap skrining termasuk kesehatan telinga cuma buang-buang duit.

Hal ini berbeda dengan kondisi di luar negeri dimana pemeriksaan telinga pada bayi baru lahir biasa dilakukan. 

"Tapi kalau di luar negeri, skrining seperti ini dibiayai negara," kata Harim.

 

Jangan Sampai Terlambat Mendeteksi Gangguan Pendengaran

Di kesempatan berbeda, Harim mengungkapkan orangtua baru menyadari adanya gangguan pendengaran pada anak, biasanya hal itu sudah termasuk deteksi yang terlambat. Padahal sebenarnya mendeteksi gangguan pendengaran bisa dilakukan pada usia beberapa hari. 

"Umumnya, orangtua menunggu sampai menyadari anak tidak merespons suara mereka sebelum memeriksakannya. Padahal, gangguan tersebut sebenarnya sudah ada sejak bayi lahir, bahkan sebelum orang tua menyadarinya," jelas Harim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya