Sering Salah Dengar atau Kerap Minta Lawan Bicara Ulang Ucapan? Kenali Gejala Penurunan Pendengaran

Gangguan pendengaran bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari kotoran telinga hingga penyakit serius. Ketahui jenis-jenisnya dan penyebabnya agar bisa segera ditangani!

oleh Ade Nasihudin Al AnsoriBenedikta Desideria Diperbarui 27 Feb 2025, 12:41 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 12:30 WIB
Ilustrasi Telinga
Ilustrasi gejala penurunan pendengaran (copyright Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Gangguan pendengaran merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan otak untuk memaknai rangsangan listrik yang diterima dari pendengaran perifer (koklea) seperti mengutip laman resmi Alat Bantu Dengar Indonesia (ABDI).

Gangguan pendengaran dapat disebabkan olah hal-hal berikut:

  • Penuaan
  • Paparan suara bising
  • Kerusakan saraf pendengaran
  • Minimnya persepsi pendengaran sentral
  • Infeksi
  • Kotoran telinga yang menumpuk
  • Cedera kepala atau tumor
  • Perubahan suplai darah ke telinga karena penyakit jantung, tekanan darah tinggi atau diabetes
  • Efek samping dari beberapa obat-obatan, termasuk Aspirin dan beberapa antibiotik.

Gejala Awal Gangguan Pendengaran

Sering merasa perlu meminta lawan bicara mengulangi ucapannya? Atau mungkin volume televisi terasa tidak pernah cukup keras? Bisa jadi itu adalah gejala awal penurunan pendengaran yang sering tak disadari.

Saat pendengaran menurun secara bertahap, seseorang menjadi kurang menyadari suara yang ada di sekitarnya. Hal ini biasanya tidak akan disadari hingga waktu yang lama sampai orang itu menyadari kesulitan untuk mendengarkan suara yang ingin/perlu didengar, seperti musik atau suara orang berbicara.

Dalam kasus lain, orang-orang di sekitar mungkin menyadari gangguan pendengaran lebih awal dari orang itu. Selama periode menurunnya fungsi pendengaran secara bertahap, otak akan kekurangan kemampuannya untuk mengolah masukan akustik dari lingkungan. Ini menjadikan fungsi pendengaran seseorang kurang efisien.

Kondisi ini membuat pendengaran tidak mampu memahami kebisingan atau mendengarkan beberapa suara sekaligus. Kehilangan pendengaran juga biasa dikaitkan dengan Demensia dan kondisi degeneratif lainnya.

 

Penanganan Gangguan Pendengaran

Guna menangani gangguan pendengaran, cara yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan alat bantu dengar (ABD). Jika alat bantu dengar sudah tak membantu, maka dapat dilakukan implan koklea.

Spesifikasi teknis dan kualitas produk dari alat bantu dengar yang digunakan sangat penting untuk pengobatan gangguan pendengaran jangka panjang.

Alat bantu dengar modern memiliki dua fungsi utama, yakni untuk mengembalikan kemampuan mendengar dengan frekuensi dan jangkauan dinamis selebar mungkin. Serta untuk mengelola kebisingan suara latar untuk membantu orang-orang yang tidak dapat mendengarkan suara karena efek gangguan pendengaran pusat (sentral).

Perlu perhatian khusus dalam memilih instrumen alat bantu dengar. Dan pengobatan gangguan pendengaran yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan masing-masing individu untuk mendengar dan memproses informasi penting meskipun dengan kebisingan suara latar.

Untungnya ada banyak teknologi alat bantu dengar yang tersedia saat ini yang menyaring suara dari sinyal dan menyediakan proses yang lebih bersih dan lebih mudah bagi pasien.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya