Liputan6.com, Jakarta Barbie Hsu meninggal dunia di usia 48 usai mengalami pneumonia saat berlibur di Jepang. Pemeran Shan Cai dalam tayangan Meteor Garden (2001) ini awalnya mengalami gejala flu yang berujung pada pneumonia.
“Selama periode Tahun Baru Imlek, seluruh keluarga kami bepergian ke Jepang untuk berlibur, dan kakak perempuan saya yang paling saya sayangi dan paling baik hati, Barbie, terkena pneumonia terkait influenza dan sayangnya meninggalkan kami,” kata adik Barbie, Dee Hsu mengutip The Straits Time, Senin (3/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Terkait pneumonia seperti yang diidap Barbie Hsu sebelum mengembuskan napas terakhir, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama memberi penjelasan.
Advertisement
“Khusus tentang kasus aktris Meteor Garden Barbie Hsu ini maka tentu perlu dicari tahu dulu kejelasan rekam mediknya, baru dari situ kita dapat gambaran jelas tentang hubungan antara virus influenza dan kejadian pneumonia-nya yang kemudian menyebabkan kematian,” ucap Tjandra kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (3/2/2025).
Tjandra menambahkan, secara umum pneumonia dapat didiagnosis berdasar anamnesis (gejala dan keluhan), hasil pemeriksaan dokter (palpasi, perkusi dan auskuktasi dengan stetoskop, dan lain-lain) serta hasil pemeriksaan radiologis dan juga pemeriksaan laboratorium darah dan lain-lain.
Pneumonia sendiri dibagi menjadi tiga yakni ringan (mild), sedang (moderate) dan berat (severe).
“Pneumonia ringan kadang-kadang bahkan tidak perlu masuk rumah sakit, pneumonia sedang biasanya memang harus dirawat di RS, sementara pneumonia berat bahkan bukan tidak mungkin harus masuk ICU, pada keadaan tertentu,” kata Tjandra.
Apa Saja Penyebab Pneumonia?
Tjandra menambahkan, pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan juga jamur. Pneumonia karena bakteri salah satu penyebab utamanya adalah bakteri pneumokokus, atau streptococcus pneumoniae.
“Pneumonia karena virus maka contoh yang banyak dikenal adalah Pneumonia pada kasus-kasus COVID-19 yang lalu.”
Sementara, virus Influenza juga terbagi menjadi beberapa jenis seperti influenza A, B dan lain-lain.
“Nah virus influenza A ada banyak sekali jenisnya, dan penamaannya merupakan kombinasi Hemaglutinin (H) dan Neuraminidase (N). Setidaknya ada 18 jenis H (H1 sampai H16) dan 11 jenis N (N1 sampai N9).”
“Jadi bisa saja ada kombinasi H1N1, lalu H1N2 dan seterusnya, juga bisa H2N1, H2N2 dan seterusnya, sehingga bisa sampai ratusan jenis variannya. Tentu sebagian besar adalah kasus ringan dengan gejala flu, tidak sampai pneumonia. Beberapa yang sudah kita kenal menyebabkan Pneumonia antara lain adalah H1N1 dan apalagi H1N1 pandemi 2009, juga ada H5N1 yang dikenal sebagai flu burung dan lain-lain,” jelas Tjandra.
Advertisement
Kenapa Influenza Bisa Sebabkan Pneumonia?
Tjandra pun menerangkan alasan mengapa virus influenza dapat menyebabkan pneumonia. Menurutnya, ini akan tergantung dari keseimbangan antara virulensi virusnya dan juga daya tahan tubuh orangnya.
Tentang vaksinasi, maka vaksinasi influenza dan juga vaksinasi pneumonia memang belum merupakan anjuran umum untuk semua orang, tapi baik dilakukan pada kelompok risiko tinggi tertentu.
Beberapa orang yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi adalah mereka dengan daya tahan tubuh rendah, pasien penyakit paru kronik dan juga mereka yang akan bepergian ke tempat dengan risiko tinggi.
Bagaimana Penanganan Pneumonia?
Dalam keterangan lain, dokter spesialis paru dan pernapasan RS EMC Sentul, Andriani Sheila Anastasia menjelaskan beberapa cara penanganan pneumonia, yakni:
Periksakan Diri ke Dokter
Segera periksakan diri ke dokter jika timbul gejala atau keluhan yang mengarah ke pneumonia. Dengan berkonsultasi ke dokter, kondisi kesehatan akan diperiksa secara menyeluruh dan dokter mungkin menyarankan sejumlah tes, seperti foto Rontgen dada, pemeriksaan darah, atau CT scan jika diperlukan.
Beristirahat di Rumah
Jika pneumonia yang diidap terbilang ringan, maka kondisi ini dapat ditangani di rumah. Namun, dengan catatan bahwa pasien perlu memenuhi kebutuhan cairan, beristirahat dengan cukup, serta mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala. Biasanya, pneumonia ringan akan sembuh dengan sendirinya dalam 1 minggu.
Mengonsumsi Obat
Dokter akan meresepkan obat sesuai dengan penyebab infeksinya dan harus dikonsumsi sampai habis untuk mencegah kekambuhan.
Rawat Inap
Jika pneumonia yang diidap cukup berat, disarankan melakukan rawat inap. Perawatan meliputi pemberian infus antibiotik, cairan, dan oksigen jika diperlukan.
Pneumonia dapat menular dan menjadi masalah kesehatan serius, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Oleh karena itu, penting untuk meminimalisasi risiko penularan tersebut dengan melakukan:
- Vaksinasi;
- menjaga kebersihan diri;
- mencuci tangan secara rutin;
- menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit;
- tidak merokok;
- menjauhi asap rokok serta senantiasa menjaga daya tahan tubuh untuk melindungi dari dampak buruk pneumonia dan menjaga sistem pernapasan agar tetap sehat.
Advertisement