Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan seputar risiko liburan ke Jepang setelah Barbie Hsu meninggal dunia akibat pneumonia terkait influenza melonjak. Meski, menurut seorang karyawan di Agen Perjalanan Guangda yang berpusat di Beijing, China, jumlah turis yang merencanakan perjalanan ke Negeri Sakura tidak berubah secara signifikan sejak meninggalnya Hsu.
Topik seputar asuransi kesehatan dan pengobatan influenza yang direkomendasikan pun meningkat, lapor Global Times, seperti dilansir dari VN Express, Sabtu (8/2/2025). Banyak pelancong juga membandingkan tingkat keparahan wabah flu di Jepang dengan gelombang flu sebelumnya di China.
Advertisement
Baca Juga
"Meninggalnya Barbie Hsu" dengan cepat jadi salah satu pencarian paling tinggi di Weibo, sementara "Flu Jepang" juga mendapat perhatian. Hsu, yang dikenal luas sebagai pemeran San Chai di Meteor Garden, meninggal pada Minggu, 2 Februari 2025, saat liburan Imlek bersama keluarganya di Jepang.
Advertisement
Kepergiannya mendorong para ahli kesehatan di Thailand dan Hong Kong menyarankan warga negara mereka untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke Jepang. Menurut AP, Jepang tengah dilanda wabah flu terbesar dalam 25 tahun.
Data dari Institut Penyakit Menular Nasional negara itu menunjukkan sekitar 9,52 juta kasus flu tercatat antara 2 September 2024 dan 26 Januari 2025. Dokter Jade Boonyawongwiroj, asisten direktur Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima di Thailand, menyarankan wisatawan membawa obat anti-influenza, seperti Oseltamivir, jika tidak dapat membatalkan kunjungan ke Jepang.
Jika Oseltamivir tidak efektif, kata dia, Anda mungkin perlu diobati dengan Favipiravir, yang juga digunakan untuk pasien COVID-19, lapor The National. Jade menggambarkan wabah influenza di Jepang sebagai wabah yang parah, dengan rata-rata 66.132 kasus baru per hari selama 144 hari terakhir.
Wabah Influenza di Jepang
Dokter Boonyawongwiroj menyoroti bahwa beberapa wilayah di Tokyo memiliki tingkat infeksi yang tinggi, dengan sejumlah rumah sakit menolak menerima pasien yang tidak dalam kondisi serius. Wabah di Osaka juga mengkhawatirkan, imbuhnya.
Antara 29 Januari dan 4 Februari 2025, terdapat rata-rata 29,64 kasus baru per distrik di Osaka. Enam distrik melaporkan lebih dari 30 kasus, yang dianggap serius. Sebagian besar kasus disebabkan virus influenza Tipe B, catat Boonyawongwiroj.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang melaporkan bahwa negara tersebut mengalami wabah influenza terbesar dalam 25 tahun terakhir selama minggu 23–29 Desember 2024. Kementerian tersebut mencatat 317.812 kasus influenza selama periode ini—lebih dari tiga kali lipat jumlah yang dilaporkan selama minggu yang sama pada 2023.
Ini juga merupakan jumlah kasus tertinggi yang tercatat sejak sistem pencatatan saat ini diperkenalkan pada April 1999. Kontras dengan itu, turis berbondong-bondong mendatangi lokasi syuting Meteor Garden sebagai ucapan selamat tinggal terakhir pada Hsu.
Advertisement
Lokasi Syuting Meteor Garden
Melansir VN Express, Jumat, 7 Februari 2025, banyak wisatawan yang mengunjungi Universitas Nasional Chung Cheng di Taiwan, lokasi syuting utama Meteor Garden untuk mengenang Hsu yang meninggal di usia 48 tahun. Setelah berita mengejutkan tentang meninggalnya Hsu akibat pneumonia terkait influenza pada Minggu, 2 Februari 2025, para penggemar membagikan foto-foto dari universitas tersebut.
Mereka mengungkap kesedihan dan mengucapkan selamat tinggal pada aktris yang dicintai tersebut. Seorang turis Filipina, yang menggunakan nama akun Mrs.lei.mendoza, mengunggah foto yang diambil di universitas tersebut, dan menulis, "Sebagai anak tahun 90-an, saya adalah salah satu penggemar Meteor Garden. Selamat tinggal, Sanchai kami."
Penggemar lainnya, Michael Villamor, pengguna TikTok dengan 43 ribu pengikut, membagikan video "meninjau kembali" beberapa lokasi syuting dari serial tersebut. "Saya penggemar berat 'Meteor Garden.' Kami baru saja sampai di sana. Sangat bernostalgia. Terima kasih telah menjadi bagian dari mimpi masa kecil saya. Selamat tinggal, San Chai," tulisnya.
Abu Hsu Sudah Dibawa Pulang
Universitas Nasional Chung Cheng yang didirikan pada 1989, merupakan salah satu universitas negeri pertama yang didirikan setelah ekonomi Taiwan berkembang pesat. Kampus ini terkenal dengan tata letaknya yang luas, dengan jalan yang dipenuhi pohon palem, koridor panjang, kafe, restoran, toko, jalur sepeda, dan jalan setapak yang lebar.
Setelah muncul di Meteor Garden, universitas ini jadi objek wisata yang populer. Saat ini, pengunjung dapat memesan tur Meteor Garden dari Taipei melalui platform perjalanan, seperti Klook dan KKday, dengan harga referensi sekitar 60 dolar AS, atau sekitar Rp980 ribu. Tur ini termasuk bus antar-jemput dari Taipei dan kunjungan ke beberapa objek wisata lain.
Sementara itu, abu Hsu telah dibawa kembali ke Taiwan dari Jepang. Keluarganya mengumumkan bahwa tidak ada pemakaman yang akan diadakan sesuai keinginan sang mendiang aktris untuk menjaga privasi.
Menurut Taipei Times, pernyataan dari keluarga Hsu pada Rabu malam, 5 Februari 2025, mengonfirmasi bahwa ia telah "pulang ke rumah," menyusul laporan bahwa abunya tiba di Taiwan dengan jet pribadi yang mendarat di Bandara Taipei Songshan sekitar pukul 3 sore hari itu.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)