Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyediakan 2.702 pos pelayanan kesehatan yang tersebar di jalur utama, jalur alternatif, serta berbagai rest area selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.
Pos kesehatan ini dibuka untuk memberikan akses layanan medis yang mudah bagi para pemudik selama perjalanan.
Baca Juga
Hingga Jumat, 5 April 2025 pukul 19.00 WIB, tercatat sebanyak 10.164 penanganan medis telah dilakukan di seluruh pos kesehatan. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa tiga keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani yakni:
Advertisement
1. Hipertensi
2. Nyeri Kepala
3. Influenza
Ketiga keluhan tersebut menunjukkan pentingnya menjaga kondisi tubuh tetap prima selama melakukan perjalanan jauh, terutama di tengah perubahan cuaca, kelelahan berkendara, serta pola makan dan tidur yang tidak teratur saat mudik.
Dari 2.702, Pos Pelayanan Kesehatan di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang menjadi salah satu titik layanan dengan fasilitas lengkap, mulai dari pemeriksaan kesehatan umum, layanan kegawatdaruratan, hingga layanan kesehatan tradisional.
Pos Pelayanan Kesehatan di Gerbang Tol Kalikangkung sendiri telah beroperasi sejak 25 Maret dan akan aktif hingga 8 April 2025. Pos ini dijalankan dalam sistem kerja shift selama 8 jam, didukung tenaga kesehatan profesional serta fasilitas medis yang memadai.
Saat Menkes Budi Gunadi Sadikin meninjau meninjau Pos Pelayanan Kesehatan di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang terus mengingatkan untuk masyarakat tentang istirahat berkala selama perjalanan.
“Untuk beristirahat di rest area tentunya ini benar-benar penting untuk bisa kembali dalam keadaan sehat. Kita ingin masyarakat kembali dalam kondisi yang prima karena kita ingin masyarakat lebih banyak yang selamat,” ujar Budi Gunadi Sadikin mengutip keterangan resmi Kemenkes.
Penurunan Angka Kecelakaan pada Arus Mudik dan Lebaran 2025
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan dan Polri, terjadi penurunan angka kecelakaan sebesar 12% dan penurunan fatalitas hingga 88% pada arus mudik tahun ini.
Budi mengatakan pencapaian ini tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya istirahat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Masalah kesehatan terbesar selama mudik adalah kecelakaan. Umumnya disebabkan kelelahan. Maka, penting untuk beristirahat minimal 30 menit setiap 4–5 jam berkendara dan memeriksa kesehatan secara berkala,” kata Budi.
Advertisement
