Mohamad Wahid, pria Malaysia berusia 46 tahun kaget bukan kepalang ketika hasil tes kesehatan menunjukkan ia positif terinfeksi HIV. Ia menduga, kedua istrinya akan menceraikannya gara-gara penyakit tersebut. Tapi, Wahid termasuk pria beruntung karena kedua istrinya merupakan wanita yang setia.
Penyakit yang diderita Wahid tak membuat dua wanita yang dicintainya itu meninggalkannya, justru sebaliknya. Kedua istrinya memilih hidup bersama dengan suami dan anak-anaknya sebagai keluarga yang bahagia. Wahid tertular HIV dari transfusi darah.
Seperti dikutip StarOnline, Rabu (28/8/2013), Wahid membutuhkan waktu yang lama untuk berani menyampaikan kabar tersebut ke istri-istrinya, yakni Mariani Sulaiman (46) dan Hashimawa Has-him (36).
"Setelah waktu yang lama, saya mengatakan kebenaran kepada mereka. Awalnya, mereka terkejut tapi mereka akhirnya menerimanya sebagai takdir," kata Wahid.
"Saya memberi mereka pilihan, apakah mereka ingin melanjutkan pernikahan atau meninggalkan saya karena saya tak ingin mereka hidup menderita dengan seseorang yang terinfeksi HIV," ujar Wahid.
Menurutnya, dokter melakukan pengobatan dan memantaunya terus-menerus. Alhasil, ia tak menghadapi masalah berhubungan seks dengan istri-istrinya.
"Masalah terbesar yang dihadapi orang yang terinfeksi HIV seperti saya adalah begitu banyaknya stigma dan persepsi yang salah sehingga kita dikesampingkan," kata Wahid.
"Sebenarnya, pengobatan terbaru telah memungkinkan kita menjalani kehidupan normal," ujarnya.
(Mel/*)
Penyakit yang diderita Wahid tak membuat dua wanita yang dicintainya itu meninggalkannya, justru sebaliknya. Kedua istrinya memilih hidup bersama dengan suami dan anak-anaknya sebagai keluarga yang bahagia. Wahid tertular HIV dari transfusi darah.
Seperti dikutip StarOnline, Rabu (28/8/2013), Wahid membutuhkan waktu yang lama untuk berani menyampaikan kabar tersebut ke istri-istrinya, yakni Mariani Sulaiman (46) dan Hashimawa Has-him (36).
"Setelah waktu yang lama, saya mengatakan kebenaran kepada mereka. Awalnya, mereka terkejut tapi mereka akhirnya menerimanya sebagai takdir," kata Wahid.
"Saya memberi mereka pilihan, apakah mereka ingin melanjutkan pernikahan atau meninggalkan saya karena saya tak ingin mereka hidup menderita dengan seseorang yang terinfeksi HIV," ujar Wahid.
Menurutnya, dokter melakukan pengobatan dan memantaunya terus-menerus. Alhasil, ia tak menghadapi masalah berhubungan seks dengan istri-istrinya.
"Masalah terbesar yang dihadapi orang yang terinfeksi HIV seperti saya adalah begitu banyaknya stigma dan persepsi yang salah sehingga kita dikesampingkan," kata Wahid.
"Sebenarnya, pengobatan terbaru telah memungkinkan kita menjalani kehidupan normal," ujarnya.
(Mel/*)