Nodul Tiroid, Benjolan Padat atau Cairan dalam Tiroid

Apabila tenggorokan Anda terasa ada yang mengganjal atau tidak seperti biasanya mungkin Anda mengalami nodul tiroid.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2013, 10:51 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2013, 10:51 WIB
tiroid130423b.jpg
Apabila tenggorokan Anda terasa ada yang mengganjal atau tidak seperti biasanya mungkin Anda mengalami nodul tiroid. Memang, hal itu tidak berbahaya. Namun, Anda tetap harus memeriksakannya ke dokter untuk meminimalisir risiko komplikasi yang dapat muncul.

Deskripsi

Seperti dilansir Mayo Clinic dan WebMD, Rabu (4/9/2013), nodul tiroid adalah benjolan padat atau cairan yang terbentuk di dalam tiroid, kelenjar kecil yang terletak di pangkal leher tepat di atas tulang dada Anda. Dalam beberapa kasus, nodul tiroid akan menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin tambahan dan hal ini akan membuat Anda merasa gugup, jantung berdenyut lebih cepat dan tidak teratur, serta berat badan Anda menurun tanpa sebab yang jelas. Namun, ketika terdapat benjolan dalam tiroid, sebagian besar dari Anda mungkin tidak menyadarinya. Sebab hal ini tidak akan menimbulkan gejala apapun bila benjolan masih berukuran kecil.

Bila benjolan sudah membesar, hal itu akan membuat tenggorokan Anda tertekan. Anda akan merasa tidak nyaman dan mengalami kesulitan untuk bernapas dan menelan. Meski begitu, benjolan ini tidak berbahaya. Namun, bila Anda merasa ada hal aneh dalam tenggorokan, Anda wajib memeriksakan diri ke dokter guna meminimalisir risiko terjadinya komplikasi akibat nodul tiroid, seperti:

1. Kanker tiroid

Jika nodul tiroid adalah kanker dan tidak mendapatkan pengobatan dengan cepat, hal ini akan menyebabkan penyakit kanker yang lebih serius pada tiroid.

2. Hipertiroidisme

Nodul tiroid dapat menghasilkan hormon tiroid berlebih dan menyebabkan hipertiroidisme. Jika Anda mengalami hal itu, Anda akan kehilangan berat badan secara drastis, otot melemah, merasa cemas, dan lekas marah. Selain itu, hipertiroidisme juga dapat menimbulkan komplikasi, seperti penyakit jantung, osteoporosis, dan berpotensi mengancam nyawa.

Gejala

Sebagian besar nodul tiroid bukan menjadi masalah yang serius dan tidak akan menimbulkan gejala apapun sampai-sampai Anda tidak menyadari adanya benjolan dalam tenggorokan. Namun, jika nodul sudah berukuran besar, Anda mungkin akan merasakan tanda dan gejala seperti berikut ini:
  • Leher membengkak, biasanya pada bagian dasar leher
  • Tenggorokan terasa sakit dan penuh
  • Kesulitan bernapas dan menelan
Penyebab

Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan timbulnya nodul dalam tiroid:

1. Riwayat keluarga

Jika ada salah satu dari anggota keluarga Anda yang mengalami nodul tiroid, Anda mungkin juga akan mengembangkan nodul dalam tiroid.

2. Paparan radiasi

Apabila Anda sering terkena paparan radiasi akibat pengobatan atau hal lain, Anda memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembengkan nodul tiroid.

3. Kekurangan yodium

Jika Anda kurang mengkonsumsi yodium, hal itu dapat menyebabkan kelenjar tiroid Anda ditumbuhi benjolan atau nodul.

4. Adenoma tiroid

Sebuah kondisi di mana jaringan tiroid tumbuh abnormal. Hal ini tidak berbahaya, namun terkadang Anda akan merasa terganggu dan hal ini dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius, misalnya menyebabkan hipertiroidisme.

5. Kista tiroid

Kista merupakan suatu komponen campuran antara bahan padat dan cairan. Benjolan itu dapat muncul di mana saja, salah satunya dalam tiroid. Hal ini biasanya disebabkan oleh adenoma tiroid. Umumnya, kista tidak berbahaya, namun terkadang komponen padat yang ada di dalamnya memiliki sifat ganas dan berbahaya.

6. Kanker tiroid

Sebuah nodul tiroid yang berukuran besar dan keras akan menimbulkan rasa nyeri dan Anda akan merasa tidak nyaman. Bila dibiarkan begitu saja, nodul ini akan semakin berkembang menjadi penyakit kanker yang lebih bersifat ganas dan mematikan.

7. Peradangan kronis tiroid (tiroiditis)

Penyakit Hashimoto merupakan suatu jenis gangguan tiroid yang dapat menyebabkan tiroid meradang dan membesar.

Pengobatan

Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan. Ada beberapa jenis pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh dokter untuk melihat apakah ada nodul dalam tiroid Anda, yaitu seperti berikut:

1. Pemeriksaan fisik

Pertama-tama, dokter akan melakukan jenis pemeriksaan ini. Anda akan diminta untuk menelan. Pada waktu yang bersamaan, dokter akan memeriksa tiroid Anda. Normalnya, saat Anda menelan, nodul pada kelenjar tiroid akan bergerak naik dan turun.

2. Tes fungsi tiroid

Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar darah dari tiroksin dan triiodothyronine (hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid), dan thyroid-stimulating hormone (TSH) (hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis). Hal ini dapat menunjukkan apakah tiroid Anda memproduksi tiroksin berlebih (hipertiroidisme) atau sebaliknya (hipotiroidisme).

3. Ultrasonografi

Prosedur pemeriksaan yang menggunakan teknik pencitraan, yaitu dengan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar dari bagian tiroid Anda. Gambar tersebut dapat menunjukkan bentuk dan struktur nodul, kondisi, jumlah, dan ukuran dari nodul tersebut.

4. Tiroid scan

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan kepada Anda untuk melakukan tiroid scan. Jenis pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk mengevaluasi nodul tiroid. Awalnya, dokter akan menyuntikkan sebuah isotop yodium radioaktif melalui pembuluh darah yang ada di lengan Anda. Setelah itu, Anda akan disuruh berbaring di atas kasur pemeriksaan dan dokter menggunakan kamera khusus yang digunakan untuk menampilkan gambar tiroid Anda pada layar komputer. Ketika Anda melakukan jenis pemeriksaan ini, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman di bagian leher dan Anda akan terkena sedikit paparan radiasi.

5. Fine-needle aspiration (FNA)

Dokter juga sering melakukan biopsi pada nodul tiroid. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada sel kanker dalam tiroid Anda. Jenis pemeriksaan ini dapat membedakan mana nodul yang jinak dan ganas. Selama prosedur, dokter akan menyisipkan jarum yang sangat tipis di nodul dan kemudian ia akan mengambil beberapa sampel kecil dari jaringan nodul tersebut untuk diuji di laboratorium. Pada saat itu, dokter juga menggunakan USG untuk memandu penempatan jarum.

Setelah melakukan pemeriksaan dan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Anda mengembangkan nodul dalam tiroid, dokter pasti akan merujuk Anda untuk melakukan pengobatan. Pilihan pengobatan tergantung pada jenis nodul tiroid yang Anda miliki. Apakah nodul tersebut jinak, ganas, dan mengembangkan masalah lain seperti hipertiroidisme. Berikut penjelasannya:

1. Pengobatan untuk nodul jinak

Jika nodul tiroid bersifat jinak, tidak merupakan kanker, dan tidak membahayakan nyawa, dokter biasanya akan merujuk Anda untuk melakukan pemeriksaan secara berkala dan teratur, tanpa harus melakukan pengobatan. Anda harus selalu melakukan pemeriksaan fisik dan tes fungsi tiroid guna memantau keadaan nodul dalam tiroid Anda. Selain itu, Anda juga dapat melakukan pengobatan, seperti:
  • Terapi penekanan hormon tiroid
Pengobatan ini dilakukan dengan menggunakan obat pil, misalnya levothyroxine (levoxyl, Synthroid, lain-lain). Namun, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa pengobatan ini dapat menyusutkan ukuran nodul.

Operasi

Terkadang, meskipun nodul tidak berbahaya, dokter mungkin memberik rekomendasi kepada Anda untuk melakukan pembedahan, terutama jika ukuran nodul sudah besar dan membuat Anda merasa sulit untuk bernapas dan menelan.

2. Pengobatan untuk nodul ganas

Jika nodul yang tumbuh dalam tiroid Anda mengandung sel kanker, itu berarti bersifat ganas dan membahayakan kesehatan Anda. Hanya ada satu pengobatan yang dapat mengobati jenis nodul ini, yaitu dengan melakukan pembedahan. Nodul Anda akan diangkat bersama dengan sebagian besar jaringan tiroid. Namun, jenis pengobatan ini memberi risiko, seperti merusak saraf yang mengendalikan pita suara dan merusak kelenjar paratiroid, empat kelenjar kecil yang terletak di belakang kelenjar tiroid. Jika Anda telah melakukan pembedahan, Anda harus melakukan pengobatan seumur hidup dengan menggunakan levothyroxine yang dapat memberikan pasokan kepada tubuh Anda dengan jumlah normal hormon tiroid.

3. Pengobatan untuk nodul penyebab hipertiroidisme

Jika nodul tiroid memproduksi hormon tiroid dalam jumlah melebihi normal, hal ini menunjukkan bahwa Anda mengalami hipertiroidisme. Untuk mengatasinya, ada beberapa pilihan pengobatan yang mungkin diberikan oleh dokter Anda, antara lain:

Yodium adioaktif

Dokter sering menggunakan jenis pengobatan ini. Pengobatan ini dapat dilakukan dengan mengkonsumsinya dalam bentuk kapsul atau dalam bentuk cair di mana mereka akan diserap oleh kelenjar tiroid Anda. Biasanya, dalam kurun waktu dua samapi tiga bulan, efek perbaikan dari jenis pengobatan ini mulai muncul dan terasa. Ukuran nodul akan menyusut, tanda dan gejala akan mereda.
  • Obat anti-tiroid
Dalam beberapa kasus, dokter akan memberikan resep obat anti-tiroid, seperti methimazole (Tapazole) untuk mengurangi gejala hipertiroid. Perawatan ini umumnya dilakukan dalam jangka panjang dan memberikan efek samping serius pada organ hati. Oleh karena itu, Anda harus berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan jenis pengobatan ini.
  • Operasi
Jika kedua jenis pengobatan di atas tidak memberikan efek yang berarti, Anda pasti akan dirujuk oleh dokter untuk melakukan pembedahan. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat kelenjar tiroid Anda. Namun, pembedaham juga membawa risiko tertentu bagi diri Anda. Untuk itu, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum melakukan jenis pengobatan ini.

(Mel/*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya