Operasi Caesar Berujung Infeksi Darah, Nyawa Areej Tak Tertolong

Areej Haider Fouad, wanita berusia 30 tahun yang baru saja melahirkan anak pertamanya melalui caesar meninggal dunia 14 hari setelahnya.

oleh Melly Febrida diperbarui 10 Sep 2013, 15:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 15:00 WIB
operasi-caesar-130910b.jpg
Kebahagiaan berubah menjadi duka. Areej Haider Fouad, wanita berusia 30 tahun dari Uni Emirat Arab yang baru saja melahirkan anak pertamanya yang merupakan seorang putri. Namun, ia meninggal dunia 14 hari setelah melahirkan.

Ia melahirkan melalui operasi caesar dan menurut keluarga, Areej meninggal dunia akibat infeksi darah usai operasi caesar.

Keluarga menuduh, pihak rumah sakit lalai sehingga menghilangkan nyawa wanita itu. Areej melahirkan di Al Qasimi Hospital, Sharjah, Uni Emirat Arab. Ayah dari Areej, Haider Fouad, mengatakan ia sudah mengajukan kasus itu ke kantor polisi Al Hira dan otoritas medis.

Kepala Rumah Sakit Dr Arif Al Nooryani menjelaskan, karena kasus ini, pihak rumah sakit membentuk komite yang diketuai Direktur Medis dan Dokter Anak, Dr Safiya Saif Al Khajeh.

"Ini adalah pekerjaan dari otoritas medis yang lebih tinggi atau pengadilan untuk mengatakan ada atau tidaknya kesalahan medis yang telah dilakukan," ujar Dr Nooryani seperti dikutip Gulfnews, Selasa (10/9/2013).

Jika staf medis terbukti bersalah maka akan menghadapi hukuman. Bahkan ia bisa diajukan ke pengadilan pidana.

Areej dirawat di rumah sakit sejak 14 Agustus dan ia menginap lima hari usai melahirkan. Setelah itu, dokter memperkenankan Areej dan bayinya pulang ke rumah.

Namun, tiga hari kemudian Areej mengeluh sakit perut parah dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara bayi perempuannya dalam kondisi sehat.

Menurut laporan medis awal, Areej mengembangkan kondisi septikemia, yakni penyakit yang disebabkan oleh infeksi darah dengan bakteri seperti E. coli dan MRSA.

(Mel/*)




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya