`Si Goyang Caisar`, Darah Seni Mengalir dari Sang Ayah

Meski dulu cita-cita Caisar menjadi pemain bola profesional, darah seni yang berasal dari ayahnya tidak dapat dipisahkan begitu saja

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Sep 2013, 09:30 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2013, 09:30 WIB
caisar-health-130921a.jpg
Cita-cita Caisar Putra Aditya alias Cesar ketika masih kecil dulu adalah ingin menjadi seorang pemain bola profesional. Tapi ternyata, takdir berkata lain. Caisar yang tidak pernah berlatih menari sama sekali, justru kini dikenal sebagai pemilik goyang fenomenal, yaitu `Goyang Cesar`.

Meskipun ia tidak pernah belajar sama sekali, ternyata, darah seni mengalir dari sang ayah, Dadang Iskandar (71) yang berprofesi sebagai tentara sebelum pensiun.

"Caisar yang kini, saya banget. Darah seni yang ada padanya, ya dari saya ini," kata Dadang Iskandar, kepada tim Health Liputan6.com, yang berkunjung ke rumahnya di kawasan Pekayon, Bekasi Barat, beberapa waktu lalu.

Sewaktu masih bertugas dan sedang bertugas ke berbagai tempat menggunakan kapal laut, Dadang kerap ditunjuk oleh rekan sesama tentara untuk dapat menghibur para penumpang dengan keahlian yang dimilikinya. Waktu itu, secara kebetulan Dadang Iskandar tengah membentuk sebuah band, yang kerap mengisi acara musik di atas kapal.

"Dulu kalau di kapal, saya dan band sering banget membawakan lagu Semalam di Cianjur. Itu lagu nostalgia banget. Sekarang, kalau ada lagu itu, suka nyanyi-nyanyi sendiri," terang dia.

Tidak hanya di bidang musik, di bidang tari pun, Dadang sangat menguasainya. Hanya saja, tidak ada tarian khusus yang diciptakan, seperti yang kini dilakukan anaknya dengan menciptakan `Goyang Cesar`.

"Bedalah goyangan sama dulu, sama anak saya yang sekarang. Tapi, ketika ia dikenal orang karena goyangan, saya tidak kaget. Karena ya, darah itu ada dari saya," tutup Dadang Iskandar.

Kini, Dadang Iskandar hanya berharap kepada anak ke-5 nya itu untuk lebih berinovasi dalam menciptakan goyangan. Jangan hanya mengandalkan satu goyangan saja, karena di dunia seni seperti yang dilakoninya sekarang, tidak cukup hanya memiliki 1 ciri khas.

(Adt/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya