Kebanyakan dokter menyarankan agar para ibu melakukan persalinan normal bila tidak ada halangan.
"Kalau saya selalu menyarankan untuk ibu melakukan persalinan normal, karena risikonya lebih kecil. Tetapi kalau memang ada indikasi mutlak untuk operasi caesar ya lakukan bukan tetap melahirkan normal. Maka itu para ibu perlu mengetahui kondisinya terlebih dahulu, konsultasi dengan dokter," kata dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG saat diwawancarai Liputan6.com, Jumat (6/12/2013).
Hal serupa juga dikatakan Dokter Spesialis Kandungan, dr. Eddy SpOG yang mengatakan risiko tertinggi untuk ibu dan bayi yaitu pada persalinan caesar.
"Keduanya memang punya risiko masing-masing. Namun yang alami itu lebih baik. Proses penyembuhannya pun lebih cepat. Kalau caesar, namanya juga operasi bisa saja menimbulkan infeksi pasca operasi," kata dr. Eddy.
Eddy menambahkan, operasi caesar yang dikatakan tren di kalangan ibu itu tidak benar. "Kalau hanya mengikuti tren melahirkan caesar itu benar. Kalau masih bisa normal ya kenapa harus caesar, kecuali pinggulnya sempit atau ada hipertensi,"
(Mia/Abd)
Baca Juga:
Ini Risiko Bila Ibu Melahirkan Bayi dengan Cara Caesar
Operasi Caesar, Lebih Banyak Ruginya Dibanding Untung
Kalau Bisa Melahirkan Normal, Untuk Apa Caesar?
Kapan Operasi Caesar Boleh Dilakukan?
"Kalau saya selalu menyarankan untuk ibu melakukan persalinan normal, karena risikonya lebih kecil. Tetapi kalau memang ada indikasi mutlak untuk operasi caesar ya lakukan bukan tetap melahirkan normal. Maka itu para ibu perlu mengetahui kondisinya terlebih dahulu, konsultasi dengan dokter," kata dr. Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG saat diwawancarai Liputan6.com, Jumat (6/12/2013).
Hal serupa juga dikatakan Dokter Spesialis Kandungan, dr. Eddy SpOG yang mengatakan risiko tertinggi untuk ibu dan bayi yaitu pada persalinan caesar.
"Keduanya memang punya risiko masing-masing. Namun yang alami itu lebih baik. Proses penyembuhannya pun lebih cepat. Kalau caesar, namanya juga operasi bisa saja menimbulkan infeksi pasca operasi," kata dr. Eddy.
Eddy menambahkan, operasi caesar yang dikatakan tren di kalangan ibu itu tidak benar. "Kalau hanya mengikuti tren melahirkan caesar itu benar. Kalau masih bisa normal ya kenapa harus caesar, kecuali pinggulnya sempit atau ada hipertensi,"
(Mia/Abd)
Baca Juga:
Ini Risiko Bila Ibu Melahirkan Bayi dengan Cara Caesar
Operasi Caesar, Lebih Banyak Ruginya Dibanding Untung
Kalau Bisa Melahirkan Normal, Untuk Apa Caesar?
Kapan Operasi Caesar Boleh Dilakukan?