Jusuf Kalla pun Peduli pada Persoalan Antipenuaan

Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla terpilih menjadi salah satu penasehat WOCPM oleh Dr. Deby Vinski

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Jan 2014, 12:46 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2014, 12:46 WIB
jk-140123b.jpg
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla terpilih menjadi salah satu penasihat World Council for Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine (WOCPM) oleh Presiden WOCPM  yang tak lain adalah Dr. Deby Vinski.

Dipilihnya Jusuf Kalla bukan tanpa alasan. Di mata wanita yang dijuluki sebagai The queen of Anti-Aging ini, JK merupakan sosok tokoh yang cukup dikenal, tidak hanya di Indonesia tapi dunia.

"Selain sebagai tokoh yang cukup dikenal, beliau merupakan sosok yang cerdas, berpikir dan bertindak cepat. Untuk itu, beliau pantas menjadi penasihat WOCPM," kata Deby dalam acara temu media di Kediaman Jusuf Kalla yang terletak di Jl. Brawijaya Nomor 6, Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (23/1/2014)

JK yang saat ini menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) juga dikenal sebagai sosok pemerhati kesehatan. Hal ini terbukti pada tahun 2009, saat masih menjabat sebagai wapres, JK menyempatkan diri untuk membuka kongres AntiAging dunia yang dihadiri 15 negara.

"Sewaktu saya meminta Pak JK untuk menjadi penasihat, beliau dalam 2 menit langsung mengiyakan, beliau yang paling cepat menjawab," kata Deby sambil bercanda.

Lebih lanjut Deby Vinski mengatakan bahwa JK sudah lama melihat preventif medicine dan sudah lebih tahu apa itu sebenarnya jauh sebelum dirinya mengenal preventif medicine itu sendiri.

Dalam kesempatan itu JK turut menjelaskan bahwa preventif medicine salah satunya adalah antiaging. Menurutnya, antiaging tidaklah selalu harus mengonsumsi obat anti kerut dan pengobatan modern lainnya. Tapi, bagaimana caranya membuat daya tahan tubuh lebih baik, sehingga orang lebih produktif.

"Terpenting adalah memperbaiki lingkungan dan bagaimana mengubah kebiasaan hidup seseorang menjadi lebih baik. Misalnya, minum jamu awet muda tapi kalau kita tidak melakukan aktivitas fisik percuma. Hidup lebih lama tapi kalau sakit-sakitan terus bagaimana?," kata JK menjelaskan.

Menurut Debi Vinski dan Jusuf Kalla, preventive medicine bukan sekadar awet muda, gagah, dan cantik dengan kulit mulus. Antiaging bukanlah kecantikan semata, melainkan usaha aktif pencegahan penyakit degeneratif agar tetap sehat.

Dengan begitu, kesehatan mental tetap terjaga dan mampu berpikir cerdas, tajam, dan cepat dalam mengatasi setiap masalah kehidupan yang silih berganti. Sehingga, masyarakat tetap menjalankan tugas, produktif dalam bekerja sehingga kesejahteraan meningkat.

Saat meminta kesediaan Jusuf Kalla untuk menjadi penasihat WOCPM, dokter cantik ini didampingi oleh Prof. DR. Jafar Basri, Msc, International Director of Indonesian Institute of Aesthetic and Anti-Aging Medicine (IIAAAM)

(Adt/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya