Jangan Tertipu Iklan Perawatan Antipenuaan!

Banyaknya iklan, produk, serta klinik kecantikan yang mengatasnamakan preventive medicine cukup membuat Dr. Deby Vinski resah.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 23 Jan 2014, 18:15 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2014, 18:15 WIB
kerja-derbi-140123b.jpg
Banyaknya iklan, produk, serta klinik kecantikan yang mengatasnamakan preventive medicine cukup membuat Presiden World Council for Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine (WOCPM) asal Indonesia, Dr. Deby Vinski resah.

Menurut Deby, keresahan yang dirasakannya saat ini karena tak sedikit masyarakat yang tertipu dan terbujuk `rayuan` produk-produk tersebut

Untuk itu, di saat dirinya menjabat sebagai Presiden WOCPM yang berkedudukan di Paris, Dr. Deby akan melakukan penertiban klinik, praktik, dan produk yang mengatasnamakan preventive medicine tapi tidak melalui prosedur yang benar.

""Akan dikeluarkan official listed dari WOCPM. Jadi, dunia akan menggunakan itu. Siapa pun bisa apply, termasuk universitas," kata Deby Vinsky dalam acara 'Dipilihnya Jusuf Kalla Sebagai Penasehat Dunia WOCPM`di Kediaman Jusuf Kalla yang terletak di Jl. Brawijaya Nomor 6, Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (23/1/2014)

Wanita cantik yang dijuluki sebagai The queen of AntiAging ini mengatakan, masyarakat harus berhati-hati agar tidak tertipu iklan antiaging. Menurutnya, preventive medicine yang sesungguhnya bukanlah anti kerut semata, dan embel-embel antiaging untuk menarik minat semata.

"Padahal, preventive medicine itu merupakan hal penting dan bukanlah kecantikan semata," kata Deby menambahkan.

Selain melakukan akreditasi penertiban terhadap `oknum-oknum` nakal, lanjut Deby, ada banyak hal yang akan dilakukannya selama ia menjabat sebagai Presiden WOCPM. Antara lain adalah Research dan Development, serta membuat teks book yang berisi penjelasan mengenai apa itu preventive medicine yang sebenarnya.

Tak ketinggalan, dia pun akan melakukan akreditasi terhadap universitas yang universitas yang memiliki program anti-aging.

"Universitas yang apply di official listed dan mengatakan preventive medicine, akan kita lihat juga, apakah kurikulumnya benar-benar tepat atau tidak. Sebab, ini bukan estetik, karena preventif medicine berbeda dengan estetik," kata Deby lagi

Menurut Deby, preventive medicine bukan sekadar awet muda, gagah, dan cantik dengan kulit mulus. Antiaging bukanlah kecantikan semata, melainkan usaha aktif pencegahan penyakit degeneratif agar tetap sehat.

Dengan begitu, kesehatan mental tetap terjaga dan mampu berpikir cerdas, tajam, dan cepat dalam mengatasi setiap masalah kehidupan yang silih berganti. Sehingga, masyarakat tetap menjalankan tugas, produktif dalam bekerja sehingga kesejahteraan meningkat.

(Adt/Abd)

Baca juga:

Jusuf Kalla pun Peduli pada Persoalan Antipenuaan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya