Liputan6.com, Jakarta Penyakit peredaran darah pada seseorang seringkali menjadi penyebab utama timbulnya perubahan dalam tubuh. Kelainan pada penyakit ini sangatlah beragam. Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah disebabkan beberapa faktor, yaitu faktor keturunan dan faktor bukan keturunan.
Baca Juga
Advertisement
Gangguan pada sistem peredaran darah tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, kondisi ini memerlukan penanganan medis segera. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk selalu menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan ideal, dan melakukan pemeriksaan medis ke dokter secara berkala, agar terhindar dari berbagai penyakit akibat terganggunya sistem peredaran darah.
Menurut penelitian medis, penyakit peredaran darah bisa menyumbang angka kematian tertinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya. Berikut Liputan6.com, Selasa (23/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa penyakit peredaran darah.
Fungsi Peredaran Darah
Peredaran darah merupakan salah satu tempat terjadinya kerja sistem organ yang paling penting. Peredaran darah bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan penting tertentu. Proses ini terdiri pada darah, pembuluh darah, dan jantung.
Semua komponen ini memainkan peran penting dalam fungsi normal dari hati manusia dan sistem peredaran darah secara keseluruhan. Jantung memompa darah ke berbagai organ melalui pembulub darah, di mana oksigen dan nutrisi didistribusikan ke bagian-bagian tubuh.
Menurut penelitian medis, penyakit pada sistem peredaran darah menyumbang angka kematian tertinggi dibandingkan dengan panyakit lain. Selain itu, faktor keturunan atau faktor genetik yang menyebabkan penyakit sistem peredaran darah pada manusia.
Fungsi utama dari sistem sirkulasi ini adalah untuk memasok oksigen, hormon, dan nutrisi penting lainnya ke sel-sel tubuh dan jaringan. Pada siklus ini, juga melakukan pekerjaan menggantikan karbon dioksida dengan oksigen. Setiap gangguan atau penyimpangan dalam siklus peredaran darah ini maka akan menyebabkan kondisi medis, baik ringan ataupun parah.
Advertisement
Komponen Utama Sistem Peredaran Darah
Pada sistem peredaran darah manusia memiliki tiga komponen penting yang masing-masing saling berkaitan. Tiga komponen ini mengatur jalannya pengangkutan dan penerimaan kembali darah ked an dari seluruh tubuh.
Berikut tiga komponen utama sistem sirkulasi darah manusia:
Jantung
Sel darah diproduksi dalam sumsum tulang. Nah, jantung inilah yang merupakan organ vital dalam sistem peredaran darah yang berfungsi untuk memompa dan menerima darah ke seluruh tubuh.
Pembuluh Darah
Sedangkan pembuluh darah merupakan pipa elastis yang menjadi bagian dari sistem sirkulasi darah. Pembuluh berfungsi untuk membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain atau sebaliknya. Terdapat tiga pembuluh darah utama yang terdapat di jantung, yaitu:
- Arteri: berfungsi untuk membawa darah yang kaya akan oksigen dai jantung ke bagian tubuh lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan darah agar tetap konsisten.
- Vena: pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Dibandingkan dengan arteri, vena memiliki dinding pembuluh yang lebih tipis.
- Kapiler: pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil. Dindingnya yang sangat tipis ini memungkinkan pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan jaringan skeitarnya seperti karbon dioksida, air, oksigen, limbah, dan nutrisi.
Darah
Tubuh manusia rata-rata mengandung sekitar 4-5 liter darah. Darah sendiri memiliki fungsi untuk mengangkut nutrisi, pksigen, hormone, dan berbagai zat lainnya dari dank e seluruh tubuh kamu. Tanpa adanya darah, bisa dipastikan okesigen dan sari makanan akan sulit disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.
Penyakit Peredaran Darah yang Tak Boleh Disepelekan
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Salah satu gangguan pada sistem peredaran darah yang paling umum terjadi adalah tekanan darah tinggi. Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi atau hipertensi ini bisa merusak pembuluh darah dan organ tertentu seperti jantung, otak, dan ginjal.
Hipertensi seringkali tidak bergejala, namun kadang gejalanya bisa meliputi sakit kepala, mimisan, sesak napas, dan pusing. Jika hipertensi tidak ditangani tepat waktu bisa menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung lainnya.
Serangan Jantung
Serangan jantung juga termasuk salah satu penyakit perdaran darah yang masuk dalam golongan darurat medis serius. Kondisi ini terjadi ketika suplai darah ke jantung secara tiba-tiba tersumbat. Biasanya hal ini disebabkan oleh pembekuan darah.
Beberapa gejala yang umum dirasakan saat serangan jantung adalah nyeri dada, sesak napas, pusing, merasa lemah, serta timbulnya perasaan cemas yang luar biasa. Penyebab serangan jantung yang utama adalah penyakit jantung koroner.
Advertisement
Penyakit Peredaran Darah yang Tak Boleh Disepelekan
Stroke
Penyakit peredaran darah yang juga sering menyerang adalah stroke. Penyakit ini dapat terjadi ketika salah satu pembuluh yang mengarah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah atau pecah. Ini bisa menyebabkan aliran darah berhenti dan mencegah oksigen masuk ke otak.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak, kelumpuhan, bahkan kematian. Oleh karena itu, penderita stroke harus segera menerima perawatan. Semakin sedikit kerusakan yang terjadi.
Iskemia
Iskemia merupakan istilah media yang digunakan jika jaringan tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup, misalnya pada otot jantung. Iskemia pada jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu atau lebih arteri koroner, yakni arteri yang memasok darah ke otot jantung.
Angina
Penyakit peredaran darah lainnya adalah angina yang ditandai dengan berat dan berulang ketidaknyamanan dada dan nyeri, yang disebabkan karena kurangnya pasokan darah atau suplai oksigen pada otot jantung.
Pada dasarnya, itu diwujudkan sebagai komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Angina ini sering dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang. Jadi, sesegera mungkin untuk menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.