Liputan6.com, Jakarta Epidermis merupakan lapisan jaringan paling luar pada tanaman yang memiliki fungsi epidermis sebagai pelindung atau penutup dari semua organ. Sistem jaringan epidermis ialah lapisan terluar tanaman. Epidermis umumnya terdiri dari lapisan tunggal sel parenkim yang dihasilkan rapi tanpa ruang interselular.
Baca Juga
Advertisement
Jaringan ini memiliki fungsi epidermis utama sebagai jaringan pelindung organ dari kondisi lingkungan luar tubuh tumbuhan. Kalau pada manusia, jaringan epidermis bisa dianalogikan sebagai kulit.
Untuk mengenal lebih jauh lagi tentang jaringan epidermis yang terdapat pada tumbuhan ini, berikut ini Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber. Berikut ulasan mengenai fungsi epidermis, ciri-ciri epidermis, dan bentuk epidermis, Kamis (1/8/2019).
Mengenal tentang Epidermis
Epidermis merupakan jaringan yang dari sederet lapisan sel yang terletak atau berada di paling luar dari tubuh tumbuhan. Pada penggunaannya, epidermis didefinisikan sebagai sebuah jaringan yang ada pada permukaan luar tumbuhan, baik itu akar, batang, ataupun daun. Sel pada jaringan epidermis ini memiliki bentuk yang pipih dan berderet rapi sebanyak satu lapisan.
Kamu bisa melihat wujud dan bentuk dari sel-sel pada jaringan epidermis ini dengan mengamati kulit terluar tumbuhan dengan menggunakan mikroskop. Sedangkan kalau kamu ingin mengetahui fungsi epidermis pada tumbuhan, berikut ini ulasannya.
Advertisement
Fungsi Epidermis pada Tumbuhan
Pelindung Semua Organ Tumbuhan
Fungsi epidermis yang paling utama adalah sebagai jaringan pelindung semua organ tumbuhan, mulai dari batang, daun, akar, atau buah dari segala kondisi dan pengaruh lingkungan luar.
Sel-sel yang tersusun dengan deretan yang rapi pada jaringan epidermis memungkinkan prgan bagian dam tubuh tumbuhan terlindungi dari perubahan suhu udara, kelembaban, infeksi pathogen secara langsung, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, jaringan epidermis umumnya memiliki ciri dengan tekstur yang lebih keras dibandingkan dengan jaringan lainnya. Selain itu, epidermis juga dilengkapi dengan kipas, bulu akar, dan spina (duri).
Tempat Penyimpanan Cadangan Air
Sel-sel yang terdapat pada jaringan epidermis memiliki protoplasma yang pipih dan besar. Nah, inilah yang menjadikan fungsi epidermis sebagai salah satu tempat penyimpanan cadangan air bagi tumbuhan.
Di saat musim kemarau dan kadar air tanah sudah tidak tercukupi, air-air yang tersimpan di dalam protoplasma jaringan epidermis akan diambil dan diangkut ke daun untuk kemudian diproses melalui fotosintesis.
Membatasi Penguapan pada Tumbuhan
Fungsi epidermis selanjutnya adalah sebagai jaringan pengatur proses transpirasi atau penguapan air dan tumbuhan. Fungsi epidermis ini dilakukan oleh stomata yang menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis selain trikomata.
Di saat suhu udara sedang tinggi, stomata pada jaringan epidermis akan menutup dengan rapat agar laju transpirasi tanaman dapat dibatasi. Sedangkan saat suhu udara sedang rendah, stomata akan membuka dengan sangat lebar. Hal ini berfungsi agar sebagian air dapat terbuang ke udara dan tidak membeku di dalam jaringan tumbuhan.
Pasalnya, seringkali stromata juga menjadi jalan sekresi air dalam tumbuhan melalui proses gutasi.
Penyerapan Zat Air dan Unsur Hara
Jaringan epidermis yang terletak di akar juga berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Maka fungsi epidermis disini dilakukan terutama oleh trikomata yang termodifikasi menjadi bulu akar.
Difusi Oksigen dan Karbondioksida
Fungsi epidermis yang terakhir adalah sebagai tempat proses difusi oksigen dan karbondioksida saat tumbuhan melakukan respirasi dan sekresi hasil fotosintesis. Fungsi ini umumnya hanya terjadi pada daun dengan stomata sebagai organ pelaksananya.
Stomata pada daun yang dapat melakukan difusi sering dimanfaatkan petani untuk mengaplikasikan pupuk daun pada tanaman mereka. Unsur hara yang diberikan melalui daun akan terserap sempurna melalui difusi yang dilakukan oleh stomata.
Ciri-ciri Epidermis
- Tipis, biasanya hanya tersusun dari satu lapis sel saja.
- Tidak memiliki klorofil.
- Pada permukaan yang menhadap keluar terlapisi kutin yang menghasilkan kutikula (lapisan dalam).
- Vakuola besar bisa berisi antosianin.
- Susunan selnya rapat tanpa ruang antar sel.
- Dinding sel beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya.
- Terdapat sitoplasma yang hidup dan mengandung Kristal garam, Kristal silikat, dan garam minyak.
- Tidak berkloroplas, kecuali bagian sel penutup, hidrofit dan tumbuhan di bawah ruangan.
Advertisement
Bentuk dari Epidermis
Rambut akarÂ
Rambut akar merupakan sebuah perubahan dari epidermis yang memiliki fungsi untuk menyerap air di tanah.
Sel silika dan gabus
Silika berisikan kristal silika. Sedangkan sel gabus mengandung endapan suberin. Kedua sel ini selalu sejajar, pada umumnya dimiliki pada tulang daun gramine.
LitokisÂ
Litokis merupakan sel yang mempunyai epidermis normal dengan perubahan tertentu kea rah dalam. Sel tersebut berisi kristal kalsium karbonat yang dikenal dengan sistolit.
Sel kipas atau bulliform
Beberapa selnya memiliki bentuk yang cukup besar dari sel epidermis, vakuola besar, berlapis tipis, dan berisi air. Efek dari sel kipas merupakan untuk membuka dan menutup daun (daun yang melipat).
StomataÂ
Stomata merupakan akses dan kedua sel penutupnya.Sel penutup merupakan kedua sel yang memiliki bentuk khusus menutupi celah. Stomata dapat didapati dalam daun, rhizome, batang, perhiasan bunga, bakal buah, dan biji.
Letak stomata dapat sejajar dengan permukaan epidermis atau tenggelam. Trikoma merupakan tonjolan epidermis yang terbagi dari satu sel atau lebih yang difungsikan sebagai tanda taksonomi familia. Efek trikoma dalam tumbuhan merupakan sebagai penjaga dari gangguan yang berasal dari luar dan mempersulit penguapan.