Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid Sesuai Ajaran Islam

Perhatikan dengan benar niat dan tata cara mandi wajib setelah haid agar kembali suci.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 05 Des 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 17:30 WIB
Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Ilustrasi mandi. Foto: forwallpaper

Liputan6.com, Jakarta Niat dan tata cara mandi wajib setelah haid perlu diperhatikan dan dilakukan dengan tepat. Pasalnya, ada beberapa perbedaan antara mandi biasa dengan mandi wajib setelah haid.

Hal ini dikarenakan wanita muslim yang sedang haid haram hukumnya untuk melaksanakan sholat, puasa, menyentuh Al-Qur’an, dan lain sebagainya. Untuk kembali suci, maka wanita muslim dianjurkan untuk melakukan niat dan tata cara mandi wajib setelah haid yang tepat.

Karena sifatnya wajib, maka mandi wajib setelah haid harus dilakukan dengan benar sesuai ajaran Islam. Seorang muslimah harus mengetahui niat dan tata cara mandi wajib setelah haid dengan benar sesuai tuntunan agama Islam.

Berikut niat dan tata cara mandi wajib setelah haid yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/12/2019).

Adab Wanita saat Haid dalam Islam

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Tidak Boleh Menjalankan Sholat Wajib Maupun Sunnah

“Dari Aisyah RA, “Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa? Itulah kekurangan agama si wanita” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadist tersebut, para ulama bersepakat bahwa wanita haid tidak boleh sholat dan tidak boleh berpuasa. Hal ini sama seperti mengeluarkan najis secara terus menerus. Oleh karena itu, wanita haid tidak diperkenankan sholat.

Tidak Boleh Membaca Al-Qur’an

Pendapat 4 ulama mengatakan, mahdzab ke-empatnya sepakat bahwa wanita muslimah yang sedang dalam kondisi haid dilarang untuk menyentuh mushaf Al-Qur’an yang suci. Sebagaimana diambil dalam QS Al-Waqi’ah:79 “Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan."

Tidak Boleh Berpuasa

Larangan ini sesuai dengan Hadis riwayat Aisyah ra yang berbunyi: “Bahwa seorang wanita bertanya kepadanya: ‘Apakah salah seorang di antara kami harus mengganti salat pada masa haid?’ Aisyah berkata: ‘Apakah engkau termasuk golongan Haruriyyah (salah satu golongan Khawarij)? Dahulu, pada masa Rasulullah saw. di antara kami ada yang haid, tetapi tidak diperintahkan mengganti (salat).’” (Shahih Muslim No.506).

Tidak Melakukan Hubungan Badan

Berdasarkan QS Al Baqarah : 222, saat wanita muslimah mendapatkan haid, maka ia diharamkan oleh Syariat Islam untuk melakukan hubungan suami istri atau berjimak dengan suaminya.

Dilarang Tawaf saat Haji

Rasulullah menyampaikan kepada Aisyah, “Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak Masuk ke Masjid

Dari Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ku halalkan masjid bagi orang yang junub dan haidh.”

Memuji Asma Allah dan Bershalawat

Meskipun haram hukumnya wanita haid menjalankan sholat wajib maupun sunnah, namun wanita haid harus tetap menjalankan ibadah lain seperti bershalawat kepada Allah SWT. Memuji Asma Allah seperti menghafal asmaul husna, mengkaji dan memahami terjemahan Al-Qur’an, atau dengan membaca dan menghafal kitab-kitab Hadis.

Hukum Mandi Wajib Setelah Haid

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Mandi (Sumber Foto: Reader's Digest)

Sebelum mengetahui niat dan tata cara mandi wajib setelah haid, ada baiknya mengenal tentang mandi wajib setelah haid. Mandi wajib biasa dikenal juga dengan mandi junub atau mandi besar.

Junub merupakan kondisi saat terdapat hadas besar pada tubuh yang diakibatkan oleh haid, nifas, dan jimak atau hubungan badan. Karena tubuh mengandung hadas besar, umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan mandi wajib.

Mandi ini bersifat wajib dilakukan, terlebih bagi kamu yang selesai masa haid. Tujuan mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar agar tubuh kembali suci untuk beribadah.

Mandi wajib merupakan proses membersihkan fisik yang sifatnya wajib bagi seorang Muslim yang junub. Karena sifatnya wajib, maka seorang Muslim harus mengetahui niat dan tata cara mandi wajib setelah haid dengan benar sesuai tuntunan agama Islam.

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
ilustrasi mandi (sumber: pixabay)

Niat dan tata cara mandi wajib setelah haid perlu dilakukan dengan tepat untuk mengembalikan diri agar benar-benar suci agar bisa melakukan ibadah. Adapun niat mandi wajib setelah haid:

Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minal haidi fardlon lillahi ta'ala

Artinya: “Aku niat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar dari haid fardhu karena Allah Ta'ala.”

Membasuh Kemaluan dengan Wewangian

Setelah membaca niat, kamu perlu menyiapkan kapas yang dilumuri wewangian atau parfum tanpa mengandung alkohol. Selanjutnya, bersihkan kemaluan dengan kapas yang telah diberi parfum.

Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammda SAW ketika beliau ditanya oleh seorang wanita Anshor. “Bagaimana aku mandi dari haid?’ Beliau menjawab: “Ambillah sepotong kapas yang dilumuri dengan minyak wangi lalu bersihkan dengan itu.”Membersihkan kedua telapak tangan Siram atau basuhlah tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya dan diulangi sampai 3 kali. 

Membersihkan Kedua Telapak Tangan

Setelah membersihkan kemaluan, niat dan tata cara mandi wajib setelah haid dengan memasuh tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian selama tiga kali dengan menggunakan air bersih. Caranya dengan menggosok-gosokan telapak tangan kiri dan kanan dengan sabun secara bergantian.

Mencuci Rambut

Setelah memasuk kedua telapak tangan, mulailah mandi seperti biasa. Namun, kamu perlu mengawalinya dengan membersihkan rambut atau keramas menggunakan shampo.

Adab ketika membasuh kepala dan rambut pun berbeda-beda. Supaya aman ketika menyiram air ke ujung kepala hendaknya lakukan sebanyak tiga kali.

Info informatif lainnya.

Membersihkan Badan Secara Menyeluruh

Tata cara mandi wajib setelah haid selanjutnya dengan melakukan mandi pada umumnya, yaitu membersihkan seluruh anggota badan. Namun pada tata cara mandi wajib setelah haid ini kamu harus benar-benar memastikan bahwa seluruh anggota badan tanpa terkecuali terkena air mengalir, termasuk juga bagian yang tersembunyi dan lipatan-lipatan seperti di belakang telinga, ketiak, punggung, sela-sela jari tangan dan kaki, lipatan antara lutut dan paha, dan sebagainya. Lakukan dengan membersihkan tubuh sebelah kanan kemudian sebelah kiri.

Itu tadi niat dan tata cara mandi wajib setelah haid yang harus dilakukan wanita muslimah. Selain wajib, beberapa hal yang dilakukan pada tat cara mandi wajib di atas berdasarkan dengan kaidah Islam yang benar dan berdasarkan pada ajaran Nabi Muhammad SAW sejak dahulu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya