8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag, Cegah Kambuh

Makanan yang harus dihindari penderita maag perlu dikenali agar tak kambuh.

oleh Husnul Abdi diperbarui 07 Jan 2020, 10:45 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 10:45 WIB
Maag
Maag. (Foto: Анастасия Гепп/ Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa makanan yang harus dihindari penderita maag untuk mencegah kambuh. Permasalahan maag identik dialami oleh orang-orang yang sering menunda waktu makannya. Namun, walau dianjurkan untuk segera makan, jenis makanan yang dikonsumsi penderita maag juga harus diperhatikan agar tidak memicu kambuh.

Selain itu, sakit maag sendiri bisa dipicu karena makan terlalu banyak atau terlalu cepat, stres, mengonsumsi obat tertentu, atau menderita penyakit tertentu. Sakit maag juga bisa dihubungkan dengan gaya hidup yang buruk dan tidak sehat.

Makanan yang harus dihindari penderita maag harus diganti dengan makanan sehat yang aman dikonsumsi. Hindari pola hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga makanan makanan pedas, berminyak, dan berlemak.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/1/2020) tentang makanan yang harus dihindari penderita maag.

Makanan Asam dan Makanan Tinggi Lemak

daging sapi
ilustrasi daging sapi/Photo by Wesual Click on Unsplash

Makanan dan Minuman Asam (Buah Citrus)

Makanan yang harus dihindari penderita maag pertama adalah makanan dan minuman asam. Beberapa jenis makanan, seperti buah jeruk, lemon, limau, saus tomat, serta minuman berkarbonasi/bersoda bersifat asam, sehingga dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Bila kamu menderita maag, sebaiknya hindari makanan dan minuman tersebut. Sebuah penelitian yang dimuat dalam The Korean Journal of Gastroenterology, menyebutkan bahwa dari sekitar 382 orang yang mengeluhkan rasa terbakar pada dada sebagai gejala maag, sebanyak 67 persen di antaranya mengalami keparahan gejala setelah mengonsumsi jeruk.

Makanan Tinggi Lemak

Lemak memang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah tertentu. Akan tetapi, makan makanan tinggi lemak dalam porsi yang terlalu banyak bisa memicu timbulnya gejala maag.

Makanan berlemak dapat memperlambat otot-otot pencernaan, dan memperlambat pengosongan lambung. Selain itu, makanan berlemak juga bisa memperburuk konstipasi dan diare. Oleh karena itu, kamu harus menghindari berbagai makanan tinggi lemak seperti daging merah, gorengan, hingga makanan penutup seperti kue, es krim, dan lain sebagainya dengan kandungan lemak tinggi.

Makanan yang Digoreng dan Makanan Pedas

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Makanan yang Digoreng

Selain makanan tinggi lemak, makanan yang digoreng juga harus dihindari penderita maag. Alasannya serupa dengan makanan tinggi lemak sebelumnya. Gorengan, yang notabene direndam dalam minyak panas dan cukup banyak, mengandung banyak lemak trans.

Makan makanan yang tinggi lemak tentu berisiko membuat gejala maag kembali kambuh karena naiknya asam lambung. Pasalnya, makanan yang digoreng dengan kandungan lemak yang tinggi ini dapat merangsang melemahnya otot pada katup kerongkongan. Akibatnya, asam lambung bisa dengan mudah naik dan menjalar ke ulu hati, dada, hingga kerongkongan.

Makanan Pedas

Makanan pedas termasuk makanan yang harus dihindari penderita maag, sebab dapat meningkatkan risiko iritasi pada saluran pencernaan, termasuk lambung. Oleh karena itu, jika kamu mengalami gangguan pencernaan, dianjurkan untuk memilih makanan lembut dan hindari makanan pedas.

Produk Olahan Susu dan Minuman Berkafein

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Produk Olahan Susu

Kandungan laktosa membuat susu menjadi cenderung lebih sulit dicerna oleh tubuh. Ketika laktosa tidak dapat dicerna dengan baik, perut akan menjadi kembung, menghasilkan gas atau menyebabkan diare. Hal ini tentu dapat memperberat keluhan penderita maag.

Meski begitu, bukan berarti kamu harus menjauhi produk susu sepenuhnya. Susu mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh, terutama kalsium, yang penting bagi perkembangan dan kesehatan tulang. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter tentang batasan dalam mengonsumsi susu dan alternatif penggantinya.

Minuman Berkafein

Mungkin kamu sering mendengar bahwa orang yang memiliki maag tidak dianjurkan minum kopi dalam jumlah banyak. Bahkan, sebisa mungkin sebaiknya hindari minum kopi, atau setidaknya batasi asupannya guna mencegah gejala maag bertambah parah.

Minuman berkafein, seperti kopi, teh, soda, dan cokelat dapat merangsang saluran pencernaan. Jika dikonsumsi berlebihan, minuman berkafein dapat memicu atau memperburuk gejala maag.

Kafein terbukti dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah. Alhasil, asam lambung pun bisa dengan leluasa naik kembali ke kerongkongan, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Minuman Bersoda dan Alkohol

Ilustrasi
Ilustrasi minuman soda. (dok. pexels.com/rawpixel)

Minuman Bersoda

Fruktosa atau minuman dengan pemanis buatan diduga dapat menyebabkan maag. Ini karena pemanis tidak sepenuhnya mampu dicerna dan diserap tubuh sebelum mencapai usus.

Contohnya pada minuman bersoda, Selain membuat perut terasa kembung, soda dan minuman berkarbonasi dapat memicu peningkatan asam lambung yang merupakan gejala maag. Pasalnya, minuman ini dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah, yang kemudian membuat asam lambung naik.

Bahkan, soda dan minuman berkarbonasi juga bisa mengandung kafein yang akan semakin memudahkan kemunculan gejala maag. Atas dasar itulah, minuman ini menjadi salah satu pantangan untuk orang yang memiliki maag, jika tidak ingin gejalanya kambuh.

Alkohol

Sama halnya seperti kopi dan soda, bir, anggur, maupun jenis alkohol atau minuman keras lainnya dapat berkontribusi sebagai penyebab munculnya maag. Alkohol tidak mengandung protein, vitamin, atau nutrisi lainnya.

Ada berbagai cara yang dilakukan alkohol sehingga bisa memicu kondisi tersebut. Pertama, minuman beralkohol, khususnya bir dan anggur, bisa meningkatkan jumlah produksi asam lambung. Kedua, alkohol dapat membuat otot pada katup kerongkongan menjadi lemah.

Selain itu, alkohol bisa berbahaya bagi lapisan lambung dan metabolisme hati, sehingga justru bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Alkohol juga bersifat iritatif, sehingga dapat memperparah keluhan penderita maag.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya