Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri ejakulasi dini pada pria merupakan salah satu masalah yang cukup serius dalam hubungan seksual. Pria bukan saja tidak bisa menikmati saat melakukan hubungan seksual bersama pasangan, namun ia juga tidak akan bisa menyenangkan pasangannya.
Ejakulasi dini adalah ketika seorang pria mencapai orgasme (mengeluarkan sperma) dan berejakulasi terlalu cepat dan tanpa kontrol. Dengan kata lain, ejakulasi terjadi sebelum seorang pria menginginkannya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Ciri-ciri ejakulasi dini pada pria perlu diperhatikan setiap pasangan suami istri untuk mengantisipasinya. Apalagi, masalah ejakulasi dini ini tidak jarang juga menyebabkan konflik ganda yaitu turunnya rasa percaya diri si pria sekaligus membuat pasangan sering berselisih pendapat.
Berikut Liputan6.com rangkum tentang ciri-ciri ejakulasi dini pada pria dari berbagai sumber, Rabu (15/1/2020).
Diagnosis Ejakulasi Dini
Berdasarkan konsensus International Society of Sexual Medicine pada tahun 2014, pria dianggap mengalami ejakulasi dini apabila:
- Ejakulasi selalu atau hampir selalu terjadi kurang dari satu menit setelah penetrasi vagina sejak pertama kali berhubungan intim. Kondisi ini dikenal dengan sebutan ejakulasi dini primer atau bawaan.
- Ejakulasi yang lebih singkat, yaitu kurang dari tiga menit setelah penetrasi pada vagina. Kondisi ini dikenal dengan sebutan ejakulasi dini sekunder.
- Tidak mampu menahan ejakulasi pada semua atau hampir semua penetrasi vagina.
- Menimbulkan konsekuensi negatif secara pribadi, seperti stres, cemas, frustasi, dan menghindari hubungan intim.
Advertisement
Ciri-ciri Ejakulasi Dini pada Pria
Berikut beberapa ciri-ciri ejakulasi dini pada pria yang persisten atau primer:
- Ejakulasi dini pada pria hampir selalu terjadi sebelum mendapatkan penetrasi seksual, atau dalam sekitar satu menit penetrasi.
- Ketidakmampuan pria untuk menunda ejakulasi setiap saat, atau hampir setiap waktu.
- Konsekuensi pribadi negatif muncul, seperti masalah dan frustrasi, atau menghindari keintiman seksual.
Gejala psikologis adalah ciri-ciri ejakulasi dini pada pria yang sekunder. Ciri-ciri ejakulasi dini pada pria ini dapat terjadi pada pria, pasangannya, atau bahkan keduanya. Sementara ciri-ciri ejakulasi dini yang bersifat sekunder adalah:
- Kepercayaan diri menurun dalam berhubungan seks
- Kesulitan interpersonal (komunikasi antar-pasangan)
- Tekanan mental
- Gelisah
- Merasa malu
- Depresi
Ciri-ciri ejakulasi dini pada pria salah satunya dapat mengalami tekanan psikologis. Berdasarkan suatu penelitian terhadap 152 pria dan pasangannya, menunjukkan bahwa pasangannya cenderung kurang khawatir tentang ejakulasi dini daripada pria yang mengalami ejakulasi.
Penyebab Ejakulasi Dini
Mengetahui ciri-ciri ejakulasi dini pada pria tentunya belum lengkap tanpa mengenali penyebabnya. Beberapa faktor secara psikologis dan fisik dapat menyebabkan pria mengalami ejakulasi dini, berikut di antaranya:
Penyakit
Dalam beberapa kasus, ejakulasi dini dapat disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius. Penyakit ini termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes dan multiple sclerosis. Penyakit prostat dan hipotiroidisme (memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif) juga dapat mengurangi durasi ereksi pria.
Kepekaan Berlebihan
Jika kamu telah mengalami ejakulasi dini sejak awal memasuki dunia seks, kemungkinan kepekaan yang berlebihan. Jika ejakulasi dini mulai di kemudian hari, ini lebih cenderung karena stres atau masalah medis.
Pada beberapa pria, penyebab ejakulasi dini dapat diakibatkan oleh sensitivitas penis yang berlebihan. Menggunakan krim anestesi atau kondom yang lebih tebal dapat membantu memperpanjang hubungan intim karena mengurangi tingkat stimulasi.
Masalah Psikologis
Stres dan kecemasan adalah penyebab ejakulasi yang sangat umum terjadi pada pria. Terutama pada pria muda, kurang pengalaman dan kecemasan dalam kemampuan seksual dapat menentukan berapa lama mereka “bertahan”. Trauma sebelumnya atau pengalaman seksual negatif juga dapat menyebabkan gejala ejakulasi dini.
Kurang tidur dan kesulitan dalam suatu hubungan biasanya memiliki dampak negatif pada fungsi seksual dan dapat menyebabkan masalah ejakulasi. Pria yang menderita depresi lebih mungkin mengalami kesulitan, seperti pria yang minum alkohol secara berlebihan. Jika penyebab ejakulasi dini bersifat psikologis, obat ejakulasi dini seperti pengobatan oral (Priligy) lebih cocok untuk kamu daripada penggunaan krim.
Bagi remaja pria yang jarang melakukan seks atau masturbasi, kemungkinan dapat menikmati hubungan seksual di usia dewasa. Sementara asumsi lain menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus, pria yang sering masturbasi selama masa remajanya, mengakibatkan mereka kesulitan bertahan lebih lama saat berhubungan seks di usia dewasa.
Disfungsi Ereksi
Penderita disfungsi ereksi dapat merasa cemas dalam hal mencapai atau menjaga ereksi saat berhubungan seksual, karenanya penderita dapat terburu-buru untuk melakukan ejakulasi. Hal tersebut dapat menjadi pola yang mengakibatkan ejakulasi dini.
Narkoba dan alkohol
Alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan seperti amfetamin dan kokain tidak hanya dapat menyebabkan disfungsi ereksi tetapi juga diketahui menyebabkan ejakulasi dini. Oleh karena itu, kamu harus segera menghindari dua hal tersebut.
Adanya Masalah dalam Hubungan
Jika kamu berhubungan seksual yang memuaskan dengan pasangan lainnya, di mana ejakulasi dini jarang terjadi atau tidak sama sekali, ada kemungkinan bahwa masalah antar pribadi antara kamu dan pasangan saat ini dapat menyebabkan masalah tersebut.
Advertisement
Cara Mengatasi Ejakulasi Dini dalam Berhubungan Seksual
Setelah mengenali beberapa ciri-ciri ejakulasi dini pada pria, kamu tentunya perlu emngetahui cara mengatasinya. Berikut beberapa hal yang dianjurkan untuk membantu mengatasi ejakulasi dini, antara lain:
- Mengatur pernapasan saat berhubungan seksual
- Menekan pangkal penis saat akan berejakulasi, yang bertujuan menunda ejakulasi.
- Latihan otot dasar panggul (kegel exercise) dilakukan dengan cara mengkontraksikan otot bawah panggul seperti menahan kencing, bertujuan agar dapat mengkontrol keinginan untuk ejakulasi/menunda ejakulasi.
- Menggunakan kondom untuk mengurangi sensitifitas kepala penis.
- Menghindari stres dan kelelahan yang berlebihan.
- Menjaga pola makan sehat.
- Rutin melakukan olahraga setiap hari.
- Menjaga kesehatan penis setiap hari dan rutin memeriksakannya ke dokter. Pria yang rutin menjaga penisnya, peluang mengalami gangguan seperti ejakulasi dini akan rendah.
Jika keluhan dari ciri-ciri ejakulasi dini pada pria masih berlanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter seksolog untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai keluhan kamu, sehingga dapat ditemukan jalan keluar baik menggunakan obat atau terapi psikologis.