Liputan6.com, Jakarta Industri musik Tanah Air kembali dirundung kabar duka. Belum lama dari kepergian Glenn Fredly, pada Selasa (5/5/2020), kabar mengejutkan datang dari maestro campursari, yakni Didi Kempot.
Baca Juga
Advertisement
Pria bernama lengkap Dionisius Prasetyo ini menghembuskan nafas terakhirnya di RS Kasih Ibu Surakarta, Jawa Tengah. Kini, pelantun tembang 'Sewu Kutho' ini telah dimakamkan disamping pusara anak sulungnya.
Semasa hidupnya Didi Kempot dikenal sebagai sosok yang sederhana. Hidupnya yang tak neko-neko sering kali jadi teladan bagi orang-orang yang pernah bersinggungan dengannya.
Salah satunya yakni keputusannya untuk mundur dari juri ajang pencarian bakat untuk fokus berkarya. Seperti apakah kesederhanaan Didi Kempot yang lain? Berikut ulasan selengkapnya dirangkum oleh Liputan6.com, Rabu (6/5/2020).
1. Pilih gunakan ponsel jadul dan tak punya WhatsApp
Meski sudah bergelimang harta, namun tak disangka-sangka bahwa semasa hidupnya Didi Kempot hanya memakai ponsel jadul. Bahkan ponselnya tersebut tidak memiliki aplikasi WhatsApp (WA). Fakta ini diketahui melalui kenangan Erix Soekamti di konten videonya, Diary of Erix Soekamti (DOES), yang diunggah pada 25 Juli 2019 lalu.
Pentolan grup band Endank Soekamti tersebut penasaran karena kini Didi Kempot memiliki jadwal yang padat namun ponselnya masih ketinggalan jaman. "Kok handphone-nya masih belum pakai WA?" tanya Erix penasaran. "Kayaknya aku senang pakai ini aja (HP model lama)," jawab Didi sembari tertawa.
Advertisement
2. Meski bergelimang harta, Didi Kempot tak pamer kekayaan
Memiliki nama yang besar di industri musik Tanah Air, pelantun tembang "Stasiun Balapan" ini dikenal memiliki tarif manggung yang fantastis. Beberapa waktu yang lalu, diketahui bahwa tarifnya per satu jam performa yakni mencapai Rp 95 Juta beum termasuk akomodasi.
Meski bergelimang harta namun pelantun tembang 'Kalung Emas' ini dikenal sebagai sosok yang sederhana. Ia pun tak pernah memamerkan harta kekayaannya tersebut di sosial media. Bahkan penampilannya setiap manggung pun jauh dari kesan glamor.
3. Takut mau menilai orang, Didi Kempot pernah mundur dari juri ajang pencarian bakat.
Sebagai maestro dangdut dan campursari, kemampuan bermusik Didi Kempot tentunya sudah tak diragukan. Namun, pelantun tembang, "Pamer Bojo" ini sempat diberi mandat untuk menjadi juri di sebuah ajang pencarian bakat. Hal ini diketahui melalui video yang diunggah oleh Gofar Hilman bertajuk, "#NGOBAM Didi Kempot" yang tayang pada Juli 2019 lalu.
"Mas Didi ini kabarnya gak terlalu suka berada di TV ya? Gak sukanya kenapa ya?," tanya Gofar Hilman dalam video tersebut.
"Bukan gak suka, tapi kelamaan duduknya. Saya disitu sebagai penyanyi terus cuma disuruh duduk lalu mengomentari dan menilai orang bernyanyi. Saya itu takut menilai orang, mas. Iya kalau bener, kalau enggak kan bahaya. Jadi mending saya mundur ajalah," ungkap Didi Kempot.
Advertisement
4. Sering mengajak kru untuk berfoto bersama
Di tahun 2002, nama Didi Kempot sudah mulai populer meski belum seperti saat ini. Namanya bahkan lebih dikenal di Suriname dan Belanda. Maka dari itu, ketika mendapat job manggung di sebuah acara di lapangan Pancasila Semarang, saat itu Didi Kempot sangat antusias.
Sebelum mulai manggung, penyanyi berusia 53 tahun ini pun tak segan untuk mengajak kru untuk berfoto bersama. “Nanti foto saya kirim kalau sudah jadi,” kata Didi Kempot saat itu.
Kru tersebut adalah Parma Andhika Puspita Dewi, penyiar radio RHK dan juga reporter radio Elshinta. Ia saat itu bertugas sebagai MC.
Benar, dua minggu kemudian Didi Kempot mengirimkan foto itu. Tak bisa langsung dikirim karena foto masih menggunakan film dan butuh waktu memproses cuci cetak.
5. Tak pernah tolak wawancara dengan wartawan
Semasa hidupnya, suami dari Yan Vellia ini dikenal sebagai salah satu musisi yang paling ramah kepada semua kalangan. Tak terkecuali yakni ke rekan-rekan wartawan hiburan.
"Pakde Didi Kempot ramah banget sama wartawan. Dia mau diwawancara, bahkan kalau habis tampil (konser) walaupun wajahnya lelah, dia mau menerima kami," kata Rangga, ujar seorang wartawan dilansir dari Kapanlagi.com, Rabu (6/5/2020).
Advertisement
6. Tak mau diliput media terkait penyaluran donasi
Di tengah pandemi Corona Covid-19 ini, Didi Kempot sempat mengadakan Konser Amal untuk warga yang terdampak Corona Covid-19. Hasil donasi tersebut lantas diwujudkan dengan kemasan ribuan paket sembako oleh aliansi penggemar Didi Kempot, yakni Sobat Ambyar.
Berdasarkan penuturan dari sang sahabat, Blontank Poer, sang maestro campursari ini sempat diminta untuk menengok penggemarnya. Ia pun bersedia, namun dengan sebuah catatan. “Kapan-kapan, tanpa ada wartawan. Dia tidak mau diliput media terkait penyaluran donasi. Itu cerita dari Mas Ige, videographer pribadi sekaligus orang yang hampir setiap hari menemani Mas Didi,” ungkap ini ditulis Blontak Poer di akun Facebook, pada Selasa (5/5/2020),